Setelah pertemuannya dengan Tania, Mia merasa lebih kuat dan yakin. Ia menyadari bahwa selama ini ia tidak hanya berjuang untuk perasaannya terhadap Arga, tetapi juga untuk harga dirinya sendiri. Sekarang, fokusnya adalah untuk memperbaiki hubungannya dengan Arga dan menyingkirkan segala keraguan yang menghalangi mereka.
Mia memutuskan untuk menemui Arga di studio. Ia ingin mengungkapkan semua yang telah terjadi dan memberi tahu Arga bahwa ia siap untuk mencoba lagi. Namun, saat ia tiba di studio, suasana tampak berbeda. Banyak rekan kerja yang terlihat membicarakan sesuatu dengan serius. Rasa cemas mulai menggelayuti hati Mia.
Mia mencari Arga dan akhirnya menemukannya di ruang kerjanya. Namun, alih-alih menemukan Arga bekerja seperti biasa, ia melihat Arga sedang berbicara dengan Tania. Mereka berdiri cukup dekat, dan Mia merasa hatinya bergetar melihat momen itu. Meski ia tahu hubungan mereka tidak lebih dari sekadar profesional, perasaan cemburu tiba-tiba muncul.
Mia berusaha menenangkan dirinya. Dia ingat bahwa ia harus fokus pada tujuannya dan tidak membiarkan Tania mengganggu pikirannya. Dengan tekad yang bulat, Mia mengetuk pintu dan masuk ke dalam ruangan.
“Arga, bisakah kita bicara?” tanyanya, berusaha terdengar tenang meskipun hatinya berdebar.
Arga menoleh dan tersenyum.
“Tentu, Mia. Sebentar ya, Tania. Kita akan melanjutkan pembicaraan ini nanti.”
Tania tersenyum sinis sebelum keluar dari ruangan. Mia bisa merasakan tatapan Tania yang menantang saat dia berjalan pergi.
Setelah Tania keluar, Mia langsung mengungkapkan perasaannya.
“Arga, aku ingin kamu tahu bahwa aku siap untuk memulai lagi. Aku tidak ingin kita terpengaruh oleh rumor atau orang lain. Aku percaya kita bisa mengatasi ini bersama.”
Arga terlihat senang mendengar pernyataannya.
“Mia, aku sudah menunggu ini. Aku sangat senang kamu merasa seperti itu. Kita perlu saling jujur satu sama lain dan tidak membiarkan siapapun memisahkan kita.”
Namun, sebelum mereka bisa melanjutkan percakapan, sebuah keributan terdengar dari luar. Mereka berdua bergegas keluar untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata, ada kecelakaan kecil di dekat studio. Salah satu rekan kerja mereka, Rudi, terjatuh saat membawa peralatan berat dan terpaksa dibawa ke rumah sakit.
Mia dan Arga segera membantu menenangkan rekan-rekan yang panik. Dalam situasi mendesak ini, Mia merasa terhubung kembali dengan Arga. Mereka bekerja sama untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik dan Rudi mendapatkan perawatan yang dibutuhkan.
Setelah situasi mereda dan Rudi dibawa ke rumah sakit, Mia dan Arga duduk bersama di sebuah bangku dekat studio. Kecemasan di sekitar mereka perlahan-lahan mulai berkurang, tetapi masih ada ketegangan di udara.
“Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Arga dengan perhatian, menatap mata Mia dengan serius.
Mia mengangguk.
“Ya, aku baik-baik saja. Tapi kejadian ini membuatku sadar betapa berharganya waktu kita. Aku ingin kita memanfaatkan setiap kesempatan untuk bersama.”
Arga tersenyum hangat.
“Aku juga berpikir begitu. Kita sudah melewati banyak hal, dan aku tidak ingin kehilanganmu lagi.”
Mereka berbagi momen tenang di bawah sinar matahari, merasakan kebersamaan yang telah lama hilang. Namun, saat Mia berusaha membuka hatinya lebih jauh, ponselnya berbunyi. Dia melihat pesan dari Tania yang mengejutkannya.
“Jangan berpikir semuanya akan baik-baik saja. Aku akan melakukan apa pun untuk memastikan Arga bersamaku. Siap-siap saja.”
Pesan itu membuat hati Mia berdegup kencang. Arga melihat ekspresi wajahnya yang berubah.
“Ada apa?” tanya Arga, penuh perhatian.
Mia menghela napas dalam-dalam, merasa berat untuk mengungkapkan apa yang baru saja dia baca.
“Itu dari Tania,” katanya pelan. “Dia mengancamku.”
Arga mengernyit, terlihat marah.
“Apa maksudmu mengancam?”
“Dia mengatakan dia akan melakukan apa pun untuk membuat kita berpisah. Aku tahu dia berusaha untuk memanfaatkan situasi ini,” jawab Mia dengan nada tegas.
Arga tampak sangat serius.
“Kita tidak bisa membiarkan dia mengontrol hidup kita. Kita harus bersatu menghadapi semua ini.”
Mia mengangguk, merasa terinspirasi oleh dukungan Arga.
“Kita harus membuktikan pada Tania bahwa hubungan kita lebih kuat dari apa pun yang dia coba lakukan.”
Mereka berdua sepakat untuk tidak membiarkan Tania mengganggu hubungan mereka lebih lanjut. Bersama-sama, mereka merencanakan cara untuk menunjukkan kepada rekan-rekan kerja dan kepada Tania bahwa apa yang mereka miliki tidak akan tergoyahkan.
Dalam minggu-minggu berikutnya, Mia dan Arga mulai lebih aktif dalam proyek bersama, memperlihatkan kerja sama mereka di depan rekan-rekan kerja. Mereka berusaha menunjukkan bahwa hubungan mereka lebih dari sekadar rumor. Mereka berbagi momen-momen kecil yang membuat mereka semakin dekat, tertawa bersama dan saling mendukung.
Namun, Tania tidak tinggal diam. Dia mulai berusaha menyebarkan lebih banyak rumor, mencoba menciptakan ketegangan di antara Mia dan Arga. Suatu hari, saat Mia sedang bekerja, dia mendengar bisikan dari beberapa rekan kerjanya.
“Aku dengar Arga lebih suka bekerja sama dengan Tania. Dia lebih menarik,” salah satu rekan kerja mengatakan.
Mia berusaha untuk tidak mendengarkan, tetapi kata-kata itu menembus hatinya. Rasa cemburu kembali muncul, dan dia merasa tertekan. Saat istirahat, Mia berbagi perasaannya dengan Arga.
“Arga, aku mendengar beberapa orang membicarakan kamu dan Tania lagi. Aku hanya ingin tahu, apakah kamu benar-benar tidak memiliki perasaan untuknya?” tanyanya dengan penuh keraguan.
Arga menatapnya dengan penuh keyakinan.
“Mia, tidak ada yang bisa menggantikanmu. Tania hanya mencoba mengacaukan pikiran kita. Aku di sini untukmu, dan itu tidak akan pernah berubah.”
Mia merasa lebih tenang mendengar kata-kata Arga. Dia tahu bahwa mereka harus terus berjuang melawan semua rintangan, dan ia siap untuk menghadapi Tania dan apa pun yang datang selanjutnya.
Dengan semangat baru, mereka melanjutkan perjalanan bersama, bertekad untuk membangun kembali kepercayaan satu sama lain dan memperkuat hubungan yang sudah terjalin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Di Ujung Pita
JugendliteraturPengen tau kisahnya?? staytune 🤍 jangan lupa kasih vote, dan komentar kalian dengan bahasa sebaik mungkin ya. baik berupa kritik maupun saran. thankyou all (・ิω・ิ)ノ