Istriku Widi Bagian 9

5.1K 11 1
                                    

Kondisiku sekarang benar-benar memalukan. Aku, seorang suami, justru mengocok kemaluannya sendiri ketika melihat kehormatan istrinya dicabik-cabik oleh orang yang tidak punya hak. Dan lebih memalukan lagi, aku ikut saja permintaan Kusni untuk masuk ke kamar itu.

Kusni memintaku melepas seluruh pakaian yang aku pakai. Aku tidak tahu, apakah aku ketakutan atau apa, yang jelas aku ikut saja permintaan Kusni. Tubuhku tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Kusni. Tubuh Kusni benar-benar kekar dan besar. Berbeda dengan tubuhku yang relatif pendek.

"Ayo non, sekarang non melayani suami non." Kata Kusni. "Non tidak pernah sepong suami non kan? Sekarang non sepong suami non." Kata Kusni.

Jantungku langsung berdegup dengan kencang. Widi selama ini tidak pernah mau ketika aku meminta untuk menyepong kemaluanku. Ia berkata jika kemaluan itu bagian yang kotor, dan tidak sebaiknya untuk dimasukan ke mulut.

Tapi yang terjadi sekarang, tanpa protes Widi menggeliat mendekatiku. Tubuhnya yang telanjang tapi masih berbalut jilbab itu benar-benar menggairahkan. Perlahan, Widi menjilati batang kemaluanku. Dan tak lama setelah itu, ia memasukan batang penisku ke dalam mulutnya.

'Ohh, ini luar biasa.' Kataku dalam hati.

Mulut istriku benar-benar nikmat, rasanya benar-benar hangat, basah, dan lembut. Ini adalah sensasi yang sudah sejak lama aku ingin rasakan. Tapi baru kali ini aku merasakannya ketika seorang preman memerintahkan istriku untuk mengoral Mr.Pku.

"Gimana, enak?" Tanya Kusni.

Aku hanya bisa menjawab dengan anggukan kepala.

"Bagus kalau begitu, adegan ini harus diabadikan. Buat kenang-kenangan kalian berdua." Kata Kusni lagi. Ia kemudian merekam adegan aku dan istriku dengan kamera handphone miliknya.

Aku sebenarnya amat merasa risih ketika Kusni merekam kami. Tapi anehnya, Widi nampak sama sekali tidak peduli. Ia terus saja menyepong Mr.Pku sesuai perintah Kusni.

"Pelernya juga non." Kata Kusni

Dengan tanpa tanya lebih jauh, Widi mulai menjilati buah zakar. Aku tidak bisa menyembunyikan rasa nikmat yang aku rasakan. Ini benar-benar luar biasa. Impianku selama ini kini terwujud. Istriku mau melakukan oral seks kepadaku, bahkan menjilati buah zakar!

Aku kira Widi hanya berani sampai di situ, ternyata aku salah. Kusni tidak hanya memerintahkan Widi untuk menjilati buah zakarku, tapi juga mengulumnya. Otomatis, tubuhku bergelinjang bukan main. Bahkan aku nyaris mengalami orgasme karena itu. Widi mengulum satu buah zakar dan satu lagi ia remas-remas dengan tangannya.

Buah zakarku terasa hangat dan nikmat di dalam kuluman Widi. Ada sedikit rasa sakit yang aku alami. Terutama karena buah zakarku ditarik-tarik dan diremas-remas. Tapi rasa sakit itu tak seberapa dibandingkan dengan nikmatnya kuluman Widi.

"Sekarang, kamu nungging." Perintah Kusni kepadaku.

Aku awalnya bingung dengan perintah Kusni itu.

"Nah sekarang, jilat dubur suamimu, sambil tetap non kocok titit-nya!" Perintah Kusni kepada Widi.

Aku kaget bukan main, 'Widi menjilati duburku?' Tidak pernah terfikir sebelumnya jika Widi akan mau melakukannya. Walaupun, aku sendiri sangat ingin jika istriku sampai bersedia melakukannya.

Benar saja, Widi menuruti kata-kata Kusni tanpa protes. Widi jilat pantat dan duburku, sambil tangannya yang lembut itu terus mengocok tititku. Sensasi yang aku rasakan benar-benar luar biasa. Nikmat tiada tara rasanya. Jilatan-jilatan lidah Widi di anusku membuatku bergidik dan merinding.

Aku lihat, Kusni masih mengabadikan adegan ini dengan kamera handphone-nya. Entah untuk apa rekaman video itu nantinya.

"Oke cukup, sekarang non nungging di kasur. Terus kamu sodok istrimu dari belakang!" Perintah Kusni.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 24, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Istriku Widi (Cuckold Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang