Bab 16

17 12 0
                                    

"Awalnya kita hanya orang asing yang di pertemukan oleh takdir untuk melengkapi atau hanya sebatas singgah di hati"
:
:
:
:

Di Mansion Anderson

Malam harinya................

"Good night mom, dad" sapa Raya

"Good night to sayang" balas mereka serempak

"Habis dari mana" tanya Reya

"Dari markas mom" balas Raya seadanya

"Ada masalah" tanya Raffi yang matanya setia pada televisi

"Nggak ada tapi dad, Raya kemarin coba buka keamanan DEATH DEMON tapi nggak bisa, kenapa ya" tanya Raya

"Hahahaha, kamu nggak punya kerjaan banget Sampai ngebobol keamanan mereka" meledak tawa Raffi

"Ya kan mau coba aja" jawab Raya menggaruk pipinya yang tidak gatal

"Penasaran nih, mereka cwo² semua Lo" goda Reya

"Apa sih mom" elak Raya

"Dad sama mom yakin nggak kalo mereka akan merebut tahta mafia Raya" tanya Raya serius

"Nggak! Dad yakin mereka nggak akan melakukan nya" tegas Raffi

"Kok bisa dad seyakin itu" tanya Raya bingung

"Dad dan mom tau siapa mereka semua" celetuk Reya membuat Raya langsung menatap sang ibu.

"Serius? Kok bisa" tanya Raya semangkin bingung

"Mereka remaja seperti kamu, berada di dekat mu dan orang tua mereka sahabat mom, dad sama yang lain nya" jelas Reya membuka sedikit rahasia

"Kasih tau Raya dong mom siapa mereka" pinta Raya dengan wajah memelas nya

"Nggak boleh, karena Raya adalah Queen terhebat jadi cari tau aja sendiri" ucap Raffi pada Raya dengan wajah tengil nya.

"Isshhh, Daddy nggak asik" merengut sudah wajah cantik Raya.

"Nanti kamu tau sendiri sayang" lerai Reya mengelus surai anak semata wayangnya itu.

"Mommy sama Daddy sama aja, Yaudah Raya mau tidur aja" ucap nya lalu melenggang pergi menunju kamar nya itu dengan wajah marah nya yang terlihat lucu.

"Anak kamu tuh".aduh Reya

"Anak kita sayang" ucap Raffi yang langsung memeluk sang istri.

"Kapan kita akan beritahu mereka" tanya Reya udah nggak sabar

"Nanti sayang, perjalanan mereka masih panjang, Dia aja bilang dia sendiri yang akan mendapatkan hati Raya" jelas Raffi

"Hufffff.........." Hela nafas Reya.


•••••••••••••••••
DI TEMPAT LAIN
••••••••••••••••••

"Kita akan melakukan penyerangan ingin dengan besar besaran, jangan pernah gegabah dan lupa akan tugas nya" ucap seseorang di balik laptop, sedang kan pria yang menonton nya tersenyum iblis.

"Lakukan semua kalian, akan gue pasti kan saat itu juga tubuh kalian berada di bawah kaki nya" gumam lelaki yang sedang duduk di meja kerja nya melihat rencana musuh nya di balik laptop.

"Beritahu kan pada yang lain kita harus waspada musuh kita bisa melakukan penyerangan kapan saja, jadi persiap kan diri masing-masing" ucap lelaki itu menelpon seseorang yang bisa di bilang anak buah nya.

Lelaki itu adalah AKSA DARIOUS ROBERTSON, Pemimpin DEATH DEMON, sedang menyelidiki dan memantau para musuh dan rencana yang mereka buat. Aksa adalah hacker terhebat yang tidak diketahui oleh siapapun Karena dia menyembunyikan identitas nya dengan sangat mudah.

Dia tau apa yang terjadi pada setiap mafia yang lainnnya anggap lah dia bodoh karena Tidka merebut posisi mafia pertama di dunia, ini semua karena alasan yang mungkin orang lain tak percaya mendengar nya

•••••••••••••••••••••

PAGI HARINYA DI RHS

Jam istirahat, kantin

"Hari ini pulangg awal kan" tanya kia

"Iya, kenapa" tanya Bian

"Nanya aja" balas kia

"Tumben gue nggak liat Aksa dkk" tanya Bela

"Mereka lagi latihan basket untuk lomba antar sekolah" jawab kia

"Oh iya ya kan mereka anak basket" bela menepuk jidatnya

"Kenapa Lo nanya mereka" tanya Bian

"Ya nggak aneh aja mereka nggak ke kantin, biasa aja ada salah satu dari mereka di kantin" jawab bela di angguki Bian.

"Nanti kita liat mereka kuy" ajak Kia

"Gas lah"

"Kalian aja"

Awalnya mereka bersemangat tapi mendengar Raya yang tak ikut membuat mereka sedih.

"Ayok lah Raya ku, sebentar aja" bujuk kia

Raya yang tak bisa menolak permintaan Kia pun terpaksa mengangguk iya, sedangkan Ella hanya ikut² an si Raya aja.

Setelah makanan mereka habis, mereka menuju tempat duduk penonton di tapi lapangan dan melihat Aksa dkk sendang bermain bola basket dengan WOW. Bagi siswi lain pasti sudah pingsan melihat ketampanan ke 5 cwo itu.

Masing-masing Raya dkk membawa botol air Aqua, bukan untuk di beri pada Aksa dkk itu hanya untuk mereka takut haus, jadi nggak usah bolak balik beli lagi.

Sedang kan El, Tris, dan Revan yang melihat Raya dkk menonton mereka, langsung menebar kan pesona pada ke lima gadis tersebut. Disana tak ada murid lain karena udah jam pelajaran masuk, kalo nanya kenapa Raya dkk tidak masuk ke kelas ya karena mereka udah pinter lagi pula sekolah ini punya Raya kan.

Raya dkk yang melihat itu langsung menunjukkan jari tengah mereka pada ketiga orang yang kata mereka sudah tak waras.

Sedang kan wajah terkejut tercetak di wajah ketiga cwo itu.
"Biasanya kalo kita tebar pesona sama siswi² ini pada pingsan atau di balas ucapan sok imut itu" ucap El pada Tris dan Revan di balas anggukan oleh kedua nya

-----------------------------------
__________________________

Thanks for watching guysss
Jangan sampai ketinggalan bab uang lain ya

SEE u Readers

The Leader Of Darkness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang