16. Kejutan Yang Tak Diinginkan

7 2 0
                                    

Happy reading!

"Asahi? Bukannya masih pemulihan ya? Kok udah pulang?" batin Josua ketika melihat Asahi dari kaca mobilnya.

Neira masuk ke dalam mobil dengan raut wajah merah padam. "Ayo berangkat," ketusnya sembari memakai sabuk pengaman.

Josua begitu memahami situasi saat ini, ia hanya menuruti ucapan Neira tanpa berkata apapun.

Ditengah perjalanan Josua mulai merasa tidak nyaman karena Neira terus diam menghadap kaca mobil.

"Ra? Lo nggak apa-apa kan?" Josua memberanikan diri untuk bertanya.

Neira bergumam, "nggak apa-apa," jawabnya dengan suara sedikit serak. Josua tau kalau Neira tengah menangis tanpa suara.

Josua menepikan mobilnya ke pinggir jalan, ia memutuskan untuk berhenti sejenak.

"Hey," panggil cowok itu dengan nada lembut.

Neira segera menghapus air mata yang membasahi pipinya, setelah itu dia menengok ke arah Josua. "Kenapa berhenti?" Cewek itu bertanya seolah tidak terjadi apa-apa.

"Lo lagi nggak baik-baik aja. Mau putar balik?" tanya Josua.

Neira menggeleng, "nggak usah, lagian gue baik-baik aja."

"Mata lo nggak bisa bohongin gue, Neira," pungkas cowok itu membuat Neira diam saat itu juga.

Neira memilih untuk memalingkan wajahnya ke depan namun Josua segera mencegahnya. Cowok itu memegang kedua bahu Neira dan membuatnya menghadap ke arah dirinya.

"Gue nggak minta lo buat cerita sama gue, karena gue paham sama apa yang lagi lo rasain sekarang." Lalu keduanya sama-sama diam saling menatap.

Detik berikutnya, Josua langsung mengalihkan pandangannya ke arah jok belakang, cowok itu meraih sesuatu.

"Bagi gue musik adalah obat, gue selalu dengerin musik buat nenangin diri, lo bisa coba ini. Mumpung perjalanannya cukup panjang, lo mending pejamin mata sambil dengerin lagu biar tenang." Josua langsung memakaikan headphone kepada kepala Neira, cewek itu hanya diam mengikuti cowok itu.

Sebuah musik instrumental piano mulai melantun merdu di gendang telinga Neira, kemudian cewek itu langsung menyandarkan kepalanya di jok mobil dan mulai memejamkan matanya.

Josua terpaku melihat wajah Neira, wajahnya begitu mirip dengan seseorang yang begitu ia rindukan selama ini.

Rasa penyesalan itu kini kembali datang menghantuinya. Sampai kapanpun ia tidak akan pernah bisa memaafkan dirinya sendiri akibat ulahnya 2 tahun silam.

"Zetta...," gumamnya pelan, tanpa disadari air matanya ikut menetes membasahi pipinya.

***

Asahi berjalan dengan begitu lemas menuju teras rumahnya dengan pandangan kosong ke bawah.

Rajevan merasa begitu prihatin melihat kondisi Asahi, "nggak usah galau bro, cewek emang gitu," kata Rajevan.

Rajevan berjalan mendekati Asahi, "mending kita party aja gimana? Gue liat di kulkas ada amer dua botol tuh," goda nya sembari merangkul pundak Asahi.

"Itu bukan amer," jawab Asahi dengan nada yang terdengar seperti tidak mempunyai semangat lagi untuk hidup.

"Lah terus apa dong?" tanya Rajevan.

"Jasjus anggur di mix sama strawberry."

"Lo jangan minum, soalnya udah satu tahun di dalem kulkas," lanjut Asahi, kemudian ia melepas rangkulan Rajevan dan masuk ke dalam rumah lebih dulu.

About Them [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang