Happy Reading <3
"Apa sih Om! ngeselin banget!" Rora berteriak kesal sambil berlari.Brandon tertawa seperti kunti sambil mengejar Rora yang berlarian kesal. Dia senang akhirnya menemukan mainan baru lagi yang bisa dia jahilin, setelah sekian lama gak menjahili adiknya.
"AAAA KAK RE... ARUMM! TOLONGINNNNNN GUEEE!" Rora berteriak keras sambil merengek, dia berlari asal menghindari teman kakaknya yang ternyata usil dan jahilnya level setan. Sial! pantesan aja kelihatan senyum mulu tapi kesannya kayak aneh dimatanya. Dan ternyata emang bener, aslinya sangatlah menyebalkan!
Regaz hanya menggelengkan kepalanya pelan melihat tingkah teman dan adiknya yang berlarian mengitari taman, dia juga sebenarnya kaget Brandon bisa langsung menjahili adiknya, padahal baru aja ketemu. Matanya menatap gadis mungil yang sedang main ayunan bersama kucing putih. Dia dendam sama kucing sialan itu! pasalnya kucing jelek itu menggagalkan dia membawa babunya ke kamar tidurnya.
"Sialan lo Om, Kak Reeeee... " Rora berlari menghampiri kakaknya dengan nafas terengah-engah.
Namun sebelum itu, Brandon berhasil menangkap Rora dengan langsung dia gendong ala bridal style sambil tertawa penuh kemenangan, sebelum Rora berhasil menghampiri Regaz yang menatapnya tajam.
"AAAAAA LEPASINNN OMMMM!" Rora meronta-ronta minta di lepaskan. Dia capek banget! andai Arum tadi gak ninggalin dia lumayan lama sendirian bersama Brandon di area taman karena mengambil kucing, dia gak kan di jahili!
Brandon menatap Rora sambil tertawa menyebalkan. "Hahaa... rasain lo ketangkep! sini gue ceburin ke kolam"
"Ogahhhh! anjing lo! Tua bangk—argggg"
Byur...
Byur...
Brandon ikutan masuk ke kolam, dia cekikikan menatap adik temannya yang mengusap wajah dari sisa air karena tercebur. Dia senang menatap Rora yang kesal dengan mata yang melotot.
"Anjing lo!" Rora dengan cepat menghampiri Brandon yang cengengesan, kedua tangannya menangkup air banyak-banyak berulang-ulang kali untuk dia semburkan ke wajah Brandon yang menyebalkan. "Mampus, rasain lo Om!" Rora terkikik melihat Brandon yang kualahan melawan serangannya.
"Wah, mulai berani ya lo bocah ingusan," Brandon memicingkan matanya.
Rora memelototi Brandon, dengan berkacak pinggang. "Apa lo kata? bocah ingusan?!" berani sekali mengatainya.
"Haha, emang bocah ingusan gampang tantruman!" Brandon mengejek sambil memeletkan lidahnya, sebelum kabur berenang menjauh.
Rora menggeretakkan giginya sebelum berteriak. "Sialan lo bajingan! gue yang sexy pari purna ini, bocah ingusan?!" dia mengejar Brandon yang berenang sambil mengejeknya "BUTAAA YAA MATAA LOOOOO!"
Brandon tersenyum miring, "mana ada sexy-sexynya, tepos gitu."
"SIALAN LOOOOOO!" murka Rora, tangannya langsung menjambak rambutnya Brandon hingga meringis ketika dia berhasil berada di belakangnya.
***
"Bener kata lo Rum, kalo nonton horor enak di kamar dari pada disini. Anjirlah merinding gue!" cicit Rora.
Sekarang Arum dan Rora berada di room theater, mereka berdua tengah duduk menyandar di sofa, bergumul di balik selimut tebal.
Arum menyesap coklat hangatnya sebelum bicara, "tuhkan kamu sih, udah tau penakut sok-sokan ngajak nonton disini."
"Gue kira filmnya gak seserem ini" Rora sesekali menutupi wajahnya dengan telapak tangan.
Arum tertawa pelan, sahabatnya ini memang aneh. Udah tau gak suka nonton horor, tapi tiap Arum nonton selalu ikutan. Arum sih senang-senang aja ada yang nemenin, meskipun nonton sendirian pun juga berani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entangled with Her Brother
Romance"Jangan Mas Re, jangan lagi.. hiks.. " Arum menggeleng panik, suara tangisannya mulai keluar. "Jangan, kenapa hm?" *** Gadis mungil bernama Arum, terjebak hubungan panas dan liar dengan kakak sahabatnya sendiri. *** Tulisan masih berantakan, revis...