13.

2.5K 57 4
                                    

Warning sedikit❗

Happy Reading <3


Di salah satu beach club ternama yaitu Lonna Paloza terlihat dua lelaki tampan duduk bersantai, di temani gadis cantik berambut pirang.

Mereka terlihat berbincang seru, lebih tepatnya dua orang saja yaitu Brandon dan Karin. Regaz? dia hanya bersandar sambil mengamati sekitarnya yang ramai, sambil sesekali menyesap wine.

"Aelahh... kagak seru lo Bos" Brandon mendecih, temannya ini malah asik dengan dunianya sendiri. Seperti sengaja mengabaikan dirinya juga Karin.

Regaz hanya menaikkan satu alisnya acuh tanpa kata, yang makin membuat temannya itu misuh-misuh.

"Gue tinggal kalian berdua" Brandon tersenyum setan ke arah Regaz, yang hanya di tanggapi dengan dengusan. Dia dengan kegirangan mengikuti salah satu wanita yang memberi kode lewat lirikan mata.

"Re... kamu masih belum maafin aku? Kamu tau? Sakit banget rasanya ketika di abaikan oleh orang yang aku cintai" Karin berucap lirih sambil menatap Regaz nanar.

Regaz hanya terdiam membisu, mengabaikan seolah dia sedang bersantai sendirian.

"Kamu nggak mau ngasih aku kesempatan lagi? Kemarin tante Tania hubungin aku, katanya dia kangen pengen ketemu sama aku. Tante Tania juga bilang mau ngadain pesta Anniversary, aku di suruh dateng, katanya sih mau ngasih tau hal penting ke kita berdua." Tania menghela napas sabar dia seperti berbicara sama patung. Dengan nekat dia merapat, mendekat ke tempat duduknya Regaz.

"Aku penasaran kira-kira hal penting apa yaa? Tante Tania bilang sih kabar bahagia, aku jadi nggak sabar banget!" lanjut Tania dengan antusias, sambil tersenyum lebar.

"Re... coba lihat sini bentar dong ihhh... " Tania dengan berani menangkup wajah tegasnya Regaz, dia arahkan supaya menatap wajah cantiknya. Mata jernihnya menatap wajah yang selalu berekspresi datar, sungguh semakin dewasa garis-garis wajah Regaz semakin mempesona dan matang.

Tania kesulitan menelan ludahnya, karena kesal juga mendadak panas dengan berani dia mendekatkan bibirnya ke bibir manusia datar di depannya.

Sementara itu di tempat lain Brandon sedang memadu keringat bersama wanita asing.

***

"Lo masih marah sama gue bro? Gila kayak cewek aja pake ngambek segala" Brandon udah gak tahan, pasalnya selama di Bali, Regaz jadi manusia songong ngomongnya irit sekali.

Sekarang dia juga Regaz berada di dalam mobil, tadi setelah turun dari pesawat dia udah persiapan diri menyelinap masuk ke dalam mobil bosnya.

Brandon berdecak, "sialan! Gue berasa ngomong sama tembok!"

Karena lelah dikacangin, Brandon memilih menelpon Sabella aja. Mendadak dia kangen, kangen goyangannya lebih tepatnya.

Setelah beberapa menit mobil terhenti, dengan cepat Regaz masuk ke dalam rumah. Ekor matanya menangkap adiknya dan gadis mungil sedang cekikikan di kolam renang, yang tanpa pikir panjang dia hampiri.

"KAK REEEE! MANA OLEH-OLEHNYAA?!" teriak Rora menggelegar ketika matanya menangkap sosok yang mendekat.

"Buset, bukannya tanya kabar... eh langsung di serbu oleh-oleh dimana" sindir Brandon, yang ternyata ngikutin bosnya.

"Apasihhh, orang asing di larang ikut campur! Lagian ngapain lo masih ngintilin kakak gue, mending lo pergi sana! Hus... huss... hussss... " Rora membuat gerakan mengusir dengan tangannya.

"Wleee... bodo amat!" Brandon memeletkan lidahnya mengejek. Rora yang dia ejek pun mendelik dengan kesal menarik kuat sebelah kaki Brandon hingga terjatuh masuk ke dalam kolam.

Entangled with Her BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang