bab 20 : menyiapkan rencana

21 9 0
                                    

Aku mau curhat soal judul cerita ini gays.

Menurutku yg selalu tersorot di cerita ini itu sang wakil, yaitu zevano. Dan aku sempat berfikir, kalau cerita ini bagusnya di kasih judul yg menyerminkan sang wakil itu sendiri.

Kayak seperti apa jalan hidup zevano, dan menurutku judul yg cocok buat cerita ini. Yaitu

[Perjuangan sang wakil ketua]

Jadi begitu sajalah yg ingin aku sampai kan. Terima kasih dan..

Selamat membaca

•••


"Apa-apaan ini kalian. Kayak tom and Jerry tau"celetus Ariel yg baru sampai di danau itu. Sedari tadi Ariel melihat kemesraan sepupu gadis nya dengan teman masa kecilnya dulu. Ariel juga datang tidak sendirian, melainkan dengan manusia lainnya.

"Ya elah. Gua kira lagi nyari Ara. Eh ternyata lagi enak-enakan pacaran"ketus Tian dengan nada sedikit mengejek.

Kedua sejolin itupun terdiam, lalu menatap satu sama lain. Apa-apaan yg mereka lakukan, ah! Taulah. Nampaknya mereka bingung ingin menanggapi Ariel dan Tian bagaimna.

"Eh! Hemm.... Lo udah lama di situ Yan Riel?"ucap zevano yg nampak sedang mengalihkan pembicaraan

"Lah si anjing. Malah ngalihin pembahasan."protes Chiko kepada zevano.

"Lo ngk liat kita ya zev! Kok cuman tanya Ariel Ama Tian doang."Ardo tak percaya kala dirinya dan yg lain di cuekin oleh zevano. Malah lelaki itu bertanya kepada Tian dan Ariel.

Zevano mengernyitkan dahi nya, ia tidak menyadari adanya mereka di sini.

Lelaki itu tak menggubris ucapan Ardo, ia malah menyengir kearah para temanya.

Pletak

"Aduhhh!.. sakit bngst"ringis zevano sambil memprotes Tian yg baru saja menyetil kepalanya.

"Lagian ada masalah besar kayak gini masih bisa nyengir Lo. Ntar kalo Ara tau Lo nyengir pas dia di culik, baru tau rasa Lo"

"Hehehe. Canda Yan."nyengir zevano lagi.

Bisa-bisa gua di jadiin rendang ama tuh cewe batin zevano

"Iya Yan. Kita tadi cuman bercanda kok"timpal Angelia yg sedari tadi menyimak.

Tian mengangguk seraya memutar bola matanya malas. "Serah Lo pada dah. Sepenting ngk mencemari mata gua lagi"

"Kalo kalian ngk tau ya. Gua dari tadi liat orang mesra-mesraan anjing. Jadi sumpek sendiri gua liatnya"lanjut Tian sambil menatap sekilas kearah Udito.

Dito yg ditatap sekilas itupun hanya terdiam sambil berdecak pasrah. Dia tau yg di maksud Tian itu dirinya dan juga Jihan sang kekasihnya.

"Ngomong apasih Lo Yan. Ngk ngerti gua"ketus Chiko kala tak mudeng dengan apa yg mereka bahas.

Tian melirik Chiko tak biasa."oh ya gua lupa. Lokan anti kayak gini ya.. kerjaan Lo kan cuma ngebebanin ortu Lo."katanya secara terang-terangan.

"Anjing! Gua lagi, gua lagi"chiko berdecak pasrah dengan ejekan Tian.

pecah sudah tawa mereka, tetapi berbeda dengan Aran yg sedari tadi diam. Lelaki itu terlihat sangat kawatir dengan sang kakak, bagaimana tidak. Ara itu tidak jago bela diri. Nanti kalo dia kenapa-kenapa. Bisa habis Aran di omelin bunda Anin sama ayah dan mamanya.

Perjuangan Sang Wakil Ketua [Devil's Angel]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang