"Lo serius Ra? Lo nggak lagi bohongin gue kan?!" Tanya Sabrena memastikan informasi yang baru saja diucapkan Sera.
"Mana pernah sih Sab gue bohongin lo."
"Ahhhhh akhirnyaaa, akhirnya lo mau nerima lamaran Shayne juga." Sabrena memeluk Sera dengan perasaan yang tidak bisa ia ungkapkan. Ia merasa bahagia karna impiannya tercapai. Melihat Sera melupakan si brengsek Nathan dan bahagia dengan Shayne.
Sera hanya tersenyum tipis menanggapi kebahagiaan Sabrena. Yah, sejujurnya ia masih belum bisa sepenuhnya menerima Shayne. Sera memang perempuan bodoh yang selalu mengingat Nathan. Meskipun, ia sangat membenci Nathan. Baginya, Nathan terlalu melekat. Karna, Nathan adalah satu-satunya lelaki yang berhasil membuatnya jatuh hati dengan sangat dalam.
"Kapan kalian menikah?" Tanya Sabrena sesaat setelah merenggangkan pelukannya.
Sera tersenyum tipis, "Dua bulan lagi."
"Lo serius? Demi apa?! Lo bakal nikah sama Shayne secepat itu?!" Sabrena kembali histeris mendengar jawaban Sera.
Sera mengangguk dengan senyum tipis. Dan itu tentu saja membuat Sabrena kembali berteriak histeris. Sepertinya, yang bahagia bukan Sera, tapi dirinya. Sera hanya tersenyum untuk memberi kesan kalau ia bahagia dengan rencana pernikahannya dengan Shayne.
"Gue bakal bantuin lo buat persiapin semuanya, gaun, gedung, kue, undangan, katering, pokoknya gue bantuin semuanya!! OMG! Gue bener-bener bahagia banget, Raaa!" Sabrena kembali memeluk Sera dengan sangat erat. Ia benar-benar bahagia. Kelewat bahagia tepatnya.
****
Waktu berganti tak terasa sebentar lagi waktu bahagia yang dinanti Sera akan segera tiba. Satu bulan lagi Sera akan segera menikah dengan Shayne. Sabrena adalah orang paling bahagia menyambut hari itu tiba. Sejak pertama kali mendengar kabar rencana pernikahan Sera dan Shayne, ialah orang yang paling bersemangat menyiapkan segala hal untuk hari bahagia sahabatnya itu. Ia terus mendampingi Sera menyiapkan segala keperluan untuk pernikahannya nanti. Dan kini hari yang ditunggu-tunggu itu akan segera tiba. Sebentar lagi, Sera akan resmi menjadi istri seorang Shayne Malvino.
***
Anne memperhatikan Nathan yang terus diam sejak tadi. Bahkan, tingkah lucu Gio sama sekali tak membuat Nathan tertarik. Padahal, Gio sangat menggemaskan dan tingkahnya sangat sayang untuk di lewatkan.
Anne mengulurkan tangannya menyentuh tangan Nathan, membuat Nathan tersadar dari lamunannya. Anne tersenyum manis dan menaikkan kedua alisnya.
"Kamu kenapa?"
Nathan menggeleng dan tersenyum manis. "Nggak papa."
Nathan menarik napas panjang dan beranjak dari duduknya. "Aku pulang, ya? Aku mau istirahat. Hari ini aku capek banget." Nathan pamit dengan melebarkan senyumnya agar Anne percaya bahwa ia kelelahan. Padahal, ia sudah merasa bosan berada di hadapan Anne.
Anne mengangguk mengerti. "Yaudah, kamu hati-hati. Istirahat yang cukup ya. I love you."
Tapi, sayangnya ungkapan cinta itu tidak di balas oleh Nathan. Hanya di balas dengan anggukan kepala dan Nathan segera melangkah pergi. Anne tidak kecewa dengan respon Nathan. Ini sudah sering terjadi.
Nathan keluar dari rumah Anne dan pergi dengan tergesa-gesa. Nathan masuk ke dalam mobil. Ia baru saja melihat postingan foto dari Sabrena tentang kabar pernikahan Sera. Pernikahan? Sera? Akan menikah?
Nathan melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia harus segera menemui Sera dan meminta penjelasan pada gadis itu tentang siapa yang akan menikahi Sera.
***
Sera menutup pintu rumah dan menguncinya. Sabrena baru saja pergi dan ia harus menemui Shayne yang sudah membuat janji dengannya. Sera akan mulai membiasakan dirinya dengan Shayne yang sekarang menjadi calon suaminya. Dan Sera akan belajar untuk mencintai dan menerima Shayne sepenuhnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/377212040-288-k401195.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Bruiden Die Falen
FanfictionShort Story Just Fanfiction! Ditinggalkan kekasih hati di saat hari pernikahannya membuat Sera Nadira harus menerima kenyataan pahit menanggung malu dan sakit hati yang begitu mendalam. Kekasihnya pergi begitu saja tanpa meninggalkan sepatah katapu...