Chapter 32

334 22 134
                                    



Shadow Warrior
Ch 32

.

.

Waktu mundur sejenak sewaktu Sungmin dan Song Il Kook baru saja berangkat dengan helikopter

"Aku yang akan menjamin keselamatannya."

Direktur Kim memejamkan mata teringat kata-kata pria tak dikenalnya tadi. Ia merasa pernah melihat sosok itu; Tidak mungkin aura sekuat itu ia lupakan; Namun kenyataannya ia benar-benar tidak bisa mengingatnya.

"Kau tidak perlu tahu siapa aku, Direktur Kim. Yang aku tahu kau adalah seorang demon. Sebuah lelucon kalau demon merasa takut kepada segerombolan gaekgwi."

Pria itu tahu dia adalah demon. Bahkan Sungmin saja lupa kalau Direktur Kim adalah demon, sama seperti Leeteuk. Sepertinya ratusan tahun berperan sebagai manusia membuatnya begitu pandai menyembunyikan jati dirinya.

"Jadi, menyingkirlah dari hadapanku sekarang! Kalau tindakanmu mencelakai anak-anak itu, aku akan membuat perhitungan denganmu!"

Ancaman pria itu seharusnya tidak membuatnya takut apalagi hingga mundur satu langkah. Aura pria itu begitu kuat hingga ia melakukan tindakan yang sekarang membuat dirinya merasa sangat marah dan malu. Bagaimana mungkin seorang demon bisa diancam oleh seorang manusia biasa? Selama ini Direktur Kim selalu mencela Leeteuk yang mengadakan perjanjian dengan Jujak. Tetapi bagaimana pun Jujak adalah guardian. Sedangkan dia... dia mundur hanya karena seorang manusia biasa. Ia akan memastikan pria itu membayar penghinaan ini dengan nyawanya.

Direktur Kim bergegas menuju kantornya setelah helikopter yang membawa Sungmin dan pria itu menghilang dari pandangan mata. Sebelum masuk ia berpesan kepada sekretarisnya bahwa ia sedang tidak ingin diganggu hingga jam kantor usai.

Setibanya di ruang kantor, sosok Direktur Kim langsung berubah menjadi gumpalan asap hitam tipis dan menghilang.

Sosok Direktur Kim muncul kembali di tempat yang berbeda, dengan bentuk yang berbeda juga. Tubuh aslinya sudah tinggi besar dan sekarang berubah jauh lebih tinggi dari semula. Wajahnya bukan lagi wajah manusia dan ia memiliki sepasang tanduk besar di kepalanya. Jubahnya berwarna hitam seperti seluruh pakaiannya yang tampaknya terbuat dari bahan yang sekuat baja dan selentur sutra sehingga meski tampak seperti baju perang atau zirah, pakaian itu tidak menghambat gerakannya sama sekali.

Direktur Kim memandang sekelilingnya. Tempat di mana ia berada adalah ruang utama kastil yang ia dirikan sedikit demi sedikit selama ratusan tahun. Di ruangan itu terdapat tahta di mana ia selalu duduk sambil membayangkan suatu saat nanti ruangan itu akan dipenuhi oleh manusia, gaekgwi dan demon yang bersujud di bawah kakinya.

Sedikit demi sedikit ia mengumpulkan orang-orang tak bernama, orang terlantar yang tidak memiliki keluarga, para pengemis jalanan, petualang malam yang sedang sial dan orang-orang yang tidak akan dicari meski pun mereka menghilang, sebagai penghuni kastilnya. Mereka ia tempatkan di ruang-ruang penjara bawah tanah, menjadi korban ritual persembahannya, atau sekedar memenuhi hasratnya akan kekejaman.

Direktur Kim keluar dari ruang tahta untuk berkeliling kastil. Ini adalah tempat ia mengeluarkan semua hasratnya yang harus ia kubur saat berperan sebagai manusia, yang ia butuhkan ketika ia sedang marah atau tersinggung.

Begitu ia membuka pintu yang membatasi ruang tahta dengan bagian kastil lainnya, suara isakan tangis langsung terdengar. Sepanjang kiri dan kanan lorong, terdapat sosok-sosok manusia yang berdiri begitu kaku seperti tiang lampu. Mereka memang ia gunakan sebagai tiang lampunya. Meski orang-orang itu tidak bisa bergerak karena ia membuatnya begitu, mereka tetap merasakan lelah, sakit, dan kaku akibat berdiri begitu lama.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Shadow WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang