Chapter 16

156 18 21
                                    

Shadow Warrior

Chapter 16

.

.

Kepala pendeta Jujak didampingi dua orang biarawan menyambut kedatangan rombongan Kyuhyun dengan gembira. Ia tersenyum melihat Siwon, Zhoumi, dan Donghae terpesona melihat keindahan kuil yang tidak terlalu besar namun terawat itu.

"Shindong sshi menitipkan makanan ini untuk kalian semua." Zhoumi menjura hormat sambil mengangsurkan kotak tersebut. Salah seorang biarawan langsung mengambil alih dan membawanya masuk ke dalam setelah menundukkan tubuh ke arah Kyuhyun dan kepala pendeta.

"Shindong sshi sering mengirimkan makanan ke kuil ini. Kami sangat tertolong." Kepala pendeta terkekeh senang.

"He Ajussi memang begitu." Kyuhyun tersenyum.

"Kami sudah menyiapkan kamar untuk kalian menginap." Kepala pendeta memberi tanda kepada seorang biarawan lainnya untuk mengantarkan para tamu ke kamar yang sudah dipersiapkan.

Kyuhyun menoleh ke arah ketiga pengawalnya. "Letakkan bawaan kalian di dalam kamar dan beristirahatlah. Aku bersama kepala pendeta akan berjalan-jalan sejenak."

"Baik, Jeonha."

Zhoumi, Siwon dan Donghae menundukkan tubuh ke arah Kyuhyun dan kepala pendeta sebelum mengikuti sang biarawan.

.

.

Kepala pendeta menjajari langkah pelan Kyuhyun yang menyusuri halaman samping kuil. Sesekali Kyuhyun berhenti untuk menikmati pemandangan, kemudian melanjutkan langkahnya hingga tiba di halaman belakang, di mana tumbuh sebuah pohon besar yang dikelilingi pagar hitam dan tinggi. Pagar tersebut juga di ikat dengan tali berisikan doa-doa. Jika diamati dengan seksama, di bawah pohon tersebut terdapat sebuah lubang yang tertutup rapat.

"Setiap hari, kami selalu memanjatkan doa untuk mereka semua." Kepala pendeta ikut memandang lubang yang dipandangi Kyuhyun dengan diam itu.

Appa....

Kyuhyun menggumamkan kata-kata itu dalam hatinya. Ia tidak bisa memberikan jesasang, minuman, bahkan sekedar memberi hormat. Semua hal itu akan membuat orang-orang mencurigai identitasnya.

"Aku rasa dia pasti mengerti."

Kepala pendeta tersenyum ketika Kyuhyun memandangnya penuh tanya. Pandangan kepala pendeta yang terarah ke lubang itu membuat Kyuhyun mengerti bahwa Leeteuk lah yang tengah dibicarakan.

"Dibandingkan para pendahulu, kalian berdua menjalani hal yang lebih berat..." Kepala pendeta berbalik ke arah Kyuhyun lalu menepuk kedua bahu namja itu. "Aku merasa sedih untuk semua hal yang harus kau tanggung, Jeonha."

"Itu sudah kewajibanku." Kyuhyun mencoba tersenyum. Yang aku cemaskan adalah saat memberitahu mereka semua tentang kebenarannya. Aku rasa, hal itu juga yang membuatku terus mengundurkan waktu...

Keduanya kembali ke dalam kuil. Kepala pendeta memberikan sebuah kristal ke dalam tangan Kyuhyun. "Sehari-hari Henry berada di kuil ini. Sekarang pun dia sibuk memasak di dapur. Aku tidak tahu kapan dan bagaimana dia menemukannya."

"Meskipun begitu, sepertinya ini kristal Cheongryong yang sebenarnya." Kyuhyun melihat kristal Baekho bereaksi ketika berdekatan dengan kristal itu. Keduanya berpendar indah di tangan Kyuhyun. Sinar putih dari Kristal Baekho dan sinar biru dari kristal Cheongryong. "Kita tinggal mencari kristal Hyeonmu di utara."

Kyuhyun memasukkan kedua kristal itu ke dalam kantong hitam yang ia gunakan untuk menyimpan kristal Baekho selama ini.

Kepala pendeta beranjak menuju mejanya, di mana sebuah gulungan kertas besar tengah terbuka. Kyuhyun mendekat dan ikut melihat.

Shadow WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang