Chapter 15

168 17 11
                                    

Shadow Warrior

Chapter 15

.

Jenderal Agma menerima laporan tentang kekalahan Belpegoleu dengan diam. Para bawahannya yang sudah menunduk ketakutan, menjadi sedikit heran melihat tak ada reaksi apapun dari pimpinan mereka yang pemarah itu.

"Andeulaseu!"

Andeulaseu maju dengan ketakutan.

"Kau mampu menghasut orang-orang di sekitar Jujak untuk mencelakainya?"

"Akan aku usahak....'

"AKU MUAK DENGAN KEGAGALAN KALIAN! JIKA AKU BISA KE DUNIA MANUSIA, AKU SUDAH MEMBUNUHNYA SEJAK AWAL!!!!" Tiba-tiba Jenderal Agma meraung keras. Kekuatannya menyebabkan kapal itu berguncang hingga beberapa Gaekgwi harus berpengangan agar tidak jatuh. Andeulaseu jatuh berlutut dengan gemetar, berharap Jenderal Agma tidak akan membunuhnya.

"A...aku akan menghasut para pengawalnya, Jenderal! Aku tidak akan gagal!"

"BAGUS!" Jenderal Agma menatap Andeulaseu begitu dekat sehingga gaekgwi level atas itu semakin menundukkan kepalanya. "Jika kau gagal, maka aku yang akan membuatmu lenyap. MENGERTI?!"

"Me....mengerti, Jenderal!" Andeulaseu menjawab dengan cepat. "Aku akan menghasut pengawal yang paling dekat dengannya."

"Mengapa begitu?" Jenderal Agma menggeram tidak senang. "Bukankah akan sulit untuk menghasutnya?"

"Ini pertaruhan. Jika aku beruntung dan berhasil menghasutnya, Guardian Jujak tidak akan sanggup membunuhnya. Dengan begitu, kemungkinan kita menang akan semakin besar." Andeulaseu tersenyum.

.

.

Matahari baru saja menampakkan dirinya ketika Donghae terbangun. Matanya mengerjap untuk beberapa saat, mencoba mengenali di mana ia berada. Akhirnya namja itu teringat bahwa ruangan ini adalah aula utama. Ia bergegas bangkit hingga Siwon yang tertidur di sisinya merasa terusik dan bergumam. Namun Siwon kembali tertidur setelah menarik selimutnya lebih rapat.

Perlahan Donghae melangkah menuju kamar Kyuhyun, namun ia bertemu dengan Shindong sebelum mencapai tujuannya. Shindong membawa baki berisi teh dengan wajah yang terlihat mengantuk.

"Ajussi."

Panggilan itu membuat Shindong menghentikan langkahnya.

"Ajussi baru saja menemui Jeonha? Dia sudah bangun sepagi ini?"

Mendengar pertanyaan beruntun itu Shindong hanya tersenyum tipis. Perasaannya masih murung sejak bercakap-cakap dengan Kyuhyun.

"Dia selalu bangun sepagi ini, Donghae-sshi. Tetapi kali ini dia memang belum tidur semenjak kembali."

"MWO?!"

Donghae langsung menutup mulutnya ketika menyadari ia baru saja berteriak. Ia meringis meminta maaf kepada Shindong yang mendelik ke arahnya.

"Apa Jeonha sakit? Atau...."

"Temuilah dia," kata Shindong dengan wajah muram, membuat Donghae menautkan alisnya. "Jeonha baik-baik saja, tetapi...."

Shindong menghela napas panjang dan menggelengkan kepala. Tanpa berbicara lagi ia meninggalkan Donghae yang kebingungan. Bahkan panggilan Donghae pun tidak dihiraukannya.

Setelah menimbang beberapa saat, Donghae memutuskan untuk menengok Kyuhyun. Perlahan dibukanya pintu kamar yang sangat luas itu, mencoba tidak menimbulkan suara apapun.

"Aku tidak lapar, ajussi. Kau tidak perlu membawakan makanan untukku." Suara Kyuhyun langsung menyambutnya, namun sosok itu tidak terlihat. Donghae melirik ke tempat di mana Kyuhyun biasa membaca. Sosok yang dicarinya duduk dengan pandangan tak beralih sedikitpun dari buku yang tengah dibacanya.

Shadow WarriorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang