HOT MOMMY

HAROLD 41

Dua tahun sudah Xander hidup tanpa lstrinya serta anak anak nya, sampai detik ini ia belum menemukan di mana keberadaan lyra.

Setahun yang lalu ia memutuskan untuk tidak mencari lagi tentang di mana sebenarnya lyra, bukan nya ia menyerah begitu saja namun ia percaya pada Takdir Tuhan, ia akan menunggu di mana ia akan kembali di pertemukan oleh lyra dan anak nya.

Entah rentan waktu yang lama atau dekat, Xander selalu berdoa agar Tuhan selalu menjaga istrinya serta anaknya.

Entah pantas Masi di sebut sebagai seorang istri oleh nya, bahkan surat perceraian pun selalu ada saja datang ke apartemen nya.

Xander kini menjadi sosok yang paling dingin, tidak tersentuh bahkan sosok nya yang begitu mengerikan, tatapan tajam nya mampu membuat semua orang menunduk melihat nya.

Setiap hari yang Xander lakukan hanya tentang dunia kerja serta clubing bukan hanya untuk having sex namun untuk menenangkan pikiran nya dengan minuman beralkohol.

Beruntung Xander masih memiliki ke dua temannya yaitu Liam dan gio, meskipun mereka kini sudah mempunyai kesibukan masing masing bahkan keduanya telah mempunyai tambatan hati nya masing masing.

Tepat 2 tahun yang lalu setelah lyra pindah ke los angeles Liam dan viona memutuskan untuk mengikat hubungan mereka ke jenjang yang lebih serius, meskipun awalnya viona tidak ada rasa sedikit pun pada Liam, namun perlahan rasa itu tumbuh dengan sendirinya.

Beberapa bulan setelah pernikahan Liam, gio pun menyusul nya, dengan wanita cantik yang ia temukan di club milik Liam yaitu alysa, istri gio bukan seorang penghibur ia hanya seorang bartender yang terpaksa harus bekerja di dalam club.

Alysa bukanlah seorang wanita yang terlahir dari keluarga kaya, dan semenjak lulus SMA ia sudah menjadi tulang punggung untuk ibunya serta satu adiknya.

Pertemuan yang singkat entah kenapa gio langsung jatuh hati pada alysa, tanpa menunggu waktu yang lama, gio langsung tancap gas mengikat alysa di dalam ikatan pernikahan.

.....

Malam tepat nya pukul 8 elena datang ke apartemen milik Xander, ini sudah menjadi rutinitas bagi elena untuk menemui Xander.

Dalam satu Minggu elena pasti datang tidak sekalipun ia absen, meskipun tidak di sambut baik oleh anaknya, namun berbeda dengan Minggu lalu karena ia tidak bertemu dengan Xander, karena anak nya sibuk dengan kerjaan di luar negeri dan baru pulang kemarin pada malam hari.

Namun saat Xander jauh dari nya ia selalu memantau nya serta memberikan perhatian pada anaknya, ia khawatir dengan Xander, entah itu kesehatan fisik nya dan kesehatan mental nya.

Elena baru saja selesai dengan menata makanan nya di meja makan.

Tak lama pintu apartement terbuka, elena pun dengan cepat berjalan mendekat ke arah pintu, namun senyuman nya seketika menghilang saat melihat siapa yang datang.