HAROLD 27

15.1K 441 133
                                    

Lyra menatap langit langit kamar nya, dengan fikiran yang kacau, ia takut jika Isabel menjadi penghancur pernikahan nya lagi.

Ia berbalik menghadap leora, yang kini sudah tertidur lelap di sebelah kanan nya.

"Mommy takut Ra, mommy takut kalau Daddy pergi ninggalin kita bertiga" gumam lyra yang kini tengah mengusap wajah cantik anaknya dengan mata yang berkaca kaca.

"Kalau baby dalam waktu dekat lahirnya, dan Daddy masih marah sama mommy, Rara jangan rewel yah hiks" lanjut lyra yang kini malah terisak.

Lyra bisa saja mengadu pada sang Daddy tapi ia tidak mau lagi, melibatkan ke dua orang tuanya lagi, dan mertuanya.

Biarlah mereka tidak tahu jika lyra dan Xander kini dalam keadaan yang tidak baik baik saja.

Sejak tadi lyra mengirimi pesan pada Xander, menanyakan bagaimana kabar Olivia, tapi tidak di balas oleh Suaminya.

Tak terasa lyra tertidur menyusul anak nya yang sedari tadi sudah terlelap.

.....

Pagi harinya, lyra serta elena juga leora, tengah berada di dalam mobil, sedang menuju ke rumah sakit di mana Olivia di rawat, ya malam tadi Xander menelpon pada sang mami, bahwa Olivia sudah sadar dari kritisnya.

Lyra sengaja ingin ikut menjenguk anak dari sahabat suaminya, tapi bukan hanya sekedar menjenguk, ia juga ingin melihat suaminya yang dari kemarin susah di hubungi.

Setelah sampai di rumah sakit, elena serta lyra langsung menuju lift untuk sampai ke lantai 3, di mana olivia di rawat.

Dan ketika sudah berada di lantai 3, Xander tengah berdiri di depan pintu, dan menyambut mereka, ah lebih tepat nya menyambut sang ibu.

Xander pun membawa masuk elena kedalam, lyra begitu sesak saat tidak di anggap oleh suaminya, ia menyusul suaminya, serta ibu mertuanya ke dalam.

Kamar inap yang Olivia tempati begitu luas dan nyaman.

"Oliv coba lihat siapa yang Dateng" ucap Xander pada oliv yang kini tengah di suapi oleh sang ibu yaitu isabel.

"Glandmaa, Oliv kangenn" ucap riang Olivia pada elena.

Elena pun memeluk Olivia, dan di balas oleh Olivia juga.

"Gimana sayang Masi sakit?"

"Masi glandma sedikit, tangan Oliv selalu di tusuk tusuk sama dokter, Oliv mau pulang gak mau di sini"

"Sabar sayang Oliv pasti pulang lagi, nanti bisa main lagi sama leora ya kalau udah sembuh" ucap elena sambil mengelus kepala Oliv.

"Tapi, Oliv gak mau main sama dia lagi, dia jahat udah buat aku jatoh" balas Olivia yang teringat saat kejadian di mall, padahal itu salah dirinya.

Leora yang tengah berdiri di samping elena serta tangan yang berpegangan pada tangan sang mommy.

Leora menatap ke arah Olivia dengan tersenyum, tapi tidak di balas senyuman lagi, dan beralih menatap sang Daddy yang berada di dekat Olivia, dan seketika leora langsung menunduk karena melihat wajah Xander yang menatap dirinya dengan begitu tajam.

"Ly gimana keadaan nya baik" tanya Isabel yang mencoba mencairkan suasana.

"Baik Isabel" jawab lyra sambil tersenyum tulus.

"Perutmu sudah sangat besar, kapan ia lahir"

"Kata dokter, perkiraan Minggu Minggu ini, karena bulan ini kandungan ku 9 bulan" jelas lyra.

"Ahh bentar lagi leora punya adik bayi yah" leora yang di tanya seperti itu hanya tersenyum menatap Isabela.

"Sayang tadi kamu beliin Oliv mainan, ayo kasih mainannya" ucap lyra, dan leora pun segera mengangguk.

HOT MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang