HAROLD 45

1.2K 244 118
                                    

Pukul 8 pagi Xander sudah bertamu di rumah mertuanya, namun saat Xander tiba di sana, leora sudah ke sekolah serta Juan ikut sang ibu ke butik.

Xander pun meminta izin untuk menemui lyra, dan meminta alamat nya.

Saat sampai di butik lyra, ia bisa melihat istrinya kini tengah mengobrol serius dengan seorang wanita, yang sepertinya nya tengah membicarakan baju yang customer nya inginkan.

Terlihat lyra pun mengukur badan wanita itu.

Saat di rasa lyra kini tidak sibuk, ia pun menyelonong masuk.

Semua orang menatap nya bingung, lyra pun hanya bersikap acuh.

"Ada yang bisa saya bantu pak" ucap salah satu pegawai yang bernama Alettha.

"Lyra nya ada" belum Xander menjawab, Seorang pria sudah menyela nya.

Lyra pun seketika keluar dari ruangan nya.

"Vano akhirnya kamu sampai juga" Ucap lyra yang kini tengah berpelukan dengan pria yang lyra sebut vano.

"Ayo masuk van" lyra mempersilahkan pria itu masuk, Xander tidak berbuat apa apa, ia hanya diam menatap pintu ruangan yang kini sudah tertutup kembali.

"Pak sebenarnya siapa yang anda cari" Ucapan pegawai itu mengagetkan Xander dari lamunannya.

"Lyra" jawab nya singkat.

"Oh ibu lyra, bapak bisa tunggu dulu di sini, ibu Masi ada temannya" Xander pun kini duduk di sofa yang tersedia di sana.

Jika tidak dalam misi meluluhkan hati istri nya mungkin Xander sudah mendobrak pintu itu.

Xander menunggu cukup lama, hampir setengah jam ia nunggu.

Dan beberapa menit kemudian pintu terbuka dan pria tadi itu keluar.

Xander pun segera masuk tanpa mengetuk pintu lebih dahulu.

Ia menatap lyra kini yang fokus pada laptop nya, ia pun duduk di kursi yang berhadapan dengan istrinya.

"Siapa tadi yang datang" ucap Xander mencoba membuka percakapan.

"Bukan urusan anda" jawab dingin lyra.

"Ada kepentingan apa anda kesini?" Tanya lyra sambil fokus dengan laptopnya.

"Aku mau bicara sama kamu sayang, please jangan kayak gini" ucap nya sambil memohon.

Lyra pun kini menatap Xander dengan dinginnya.

"Jika anda tidak ada keperluan lain tolong pergi dari sini"

"Mau saya panggilkan satpam, atau Masi ingat jalan keluar" lyra membuka kan pintu lebar lebar.

Xander hanya menatap lyra dengan wajah yang lesu, terlihat dari mata pria itu kini seperti menahan tangis.

Xander berdiri lalu menghampiri lyra.

"Aku mau bicara sama kamu, please " ucap Xander sambil kini meraih tangan lyra, namun kalah cepat karena lyra menepisnya.

Lyra mengambil ponselnya lalu mencari nomor seseorang.

"Pak, di sini ada seseorang yang tersesat dan tidak tahu jalan, tolong segera kesini" seketika air mata Xander keluar sambil kini Masi menatap lyra.

Xander yang merasa malu karena menangis pun kini langsung pergi keluar dari butik itu.

Ia langsung masuk ke dalam mobil milik nya, lalu mengendarai mobil itu dengan kecepatan yang sangat tinggi.

"Sakit anjing" ucap nya kini sambil mengusap air matanya dengan kasar.

......

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 6 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HOT MOMMYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang