Theo sedang menunggu kedatangan ayahnya sedari tadi. Sudah 1 Jam dia menunggu ayahnya. Kemana ayahnya itu, pikirnya."Haahh.." Theo menghela nafasnya untuk yang kesekian kalinya.
Apakah ayahnya lupa dengan janjinya?
Atau ayahnya memiliki urusan penting, sehingga membuatnya menunggu seperti ini.
"Apa aku harus menyusul ayah?" Akhirnya Theo memutuskan untuk menyusul ayahnya itu.
Tapi seketika dia terhenyak. Ayahnya sekarang berada di Mansion utama atau mansion Daddy-nya.
Lebih baik dia pergi ke mansion Daddy-nya terlebih dahulu. Jika tidak ada maka dia akan pergi ke Mansion utama.
Saat ini Theo tengah berdiri didepan Mansion Daddy-nya. Theo menghela nafas.
Sebenarnya dia tidak ingin lagi kembali kesini, tapi karna ini demi ayahnya maka tidak apa-apa.
Setelah dirasanya bersiap, Theo perlahan melangkah masuk.
Dor!
Theo membeku. Dia terdiam saat mendengar suara yang sudah tidak asing lagi ditelinganya.
Dor!
Meneguk ludahnya kasar. Dengan ragu dia masuk dan..
Deg
Pemandangan yang ada didepannya membuatnya terpaku tak percaya. Darah yang berceceran dimana-mana. Dan mayat yang berserakan.
Theo mengedarkan pandangannya dan, ketemu!
Dia menemukan ayahnya. Didepan sana ayahnya sedang berkelahi dengan beberapa musuh. Matanya melihat berbagai arah dan terlihatlah Daddy dan para abangnya tengah berkelahi dengan musuh.
Tak jauh dari sana, nampak Elzio didekap oleh sang Mommy dengan erat. Dan juga beberapa Bodyguard yang melindungi mereka.
Dor!
Tembakan itu membuatnya tersentak dan dia berlari menuju ayahnya yang kini sedang terlihat kesusahan melawan sekitar 10 musuh.
Berkelahi dengan musuh tersebut untuk membantu ayahnya. Sedangkan Arnold tersentak, saat Theo kini sedang membantunya.
"Theo, kenapa kamu kesini?"
Theo melihat ayahnya dengan tatapan khawatir, "Aku khawatir saat ayah tidak datang-datang, makanya aku datang kesini."
Seseorang hendak memukul Theo dengan kayu, tapi dengan cepat Arnold menendang orang tersebut hingga tersungkur.
Kemudian mereka berkelahi bersama untuk melawan para musuh.
Beberapa menit, semua musuh tumbang.
Tidak ada yang tersisa.
Dengan tergesa-gesa William dan para anaknya yang lain menghampiri Elzio dan mendekap Elzio dengan erat.
"Kala, kamu tidak apa-apa?"
"Apakah ada yang terluka?"
"Apakah ada yang sakit?"
Mereka semua terlihat sangat khawatir dengan Elzio. Sedangkan Theo yang melihat itu hanya tersenyum getir. Padahal dia juga disini bahkan membantu mereka melawan para musuh, tapi kenapa dirinya juga tidak ditanya?
Arnold yang tau tatapan Theo dengan cepat mengalihkan perhatiannya, "Theo kamu tidak apa-apa? Kamu tidak terluka bukan?"
Theo tersenyum menggeleng, "Tidak ada ayah.." Jawabnya dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Theo's Second Life
Teen FictionJudul awal: ASKARA THEO DE' CALDWELL To: Theo's second Life Note: Bab acak!! Jadi lebih baik lihat bab terlebih dahulu sebelum membaca!! Kembali ke masa lalu. Apa yang akan kamu lakukan jika kembali ke masa lalu? Memperbaiki semuanya? Ya, itulah y...