Bab 4

2.7K 11 0
                                    

Pak dedi: iya pak, waktunya banyak yang semok kayak mbak Rantika yang gak banyak jawabnya, sambil tertawa.

Akupun termenung mendengar ucapan dari pak dedi, bukan nya marah aku membayangkan posisi tidur menantang istriku sebelum aku berangkat ke pos ronda tadi, ditambah dengan yang aku temukan di perjalanan menuju kemari tadi, rasanya desahan renyah mbak desi tadi masih terngiang di telingaku.

Lalu aku dikagetkan oleh suara pak dedi serempak dengan colekan nya pada lenganku, seraya berucap.

Pak dedi: ehhh pak adi kok ngelamun, maaf kalau saya salah ngomong jangan marah pak. Ungkapannya

Aku: ahh gak pak adi kayak baru kenal aja kita.

Pak dedi: yah siapa tau aja pak Rudwan gak berkenan dengan ucapan saya, Saya mohon maaf.

Aku: bukan pak, saya merenung coba mengingat2 jadwal saya kerja minggu ini, ternyata besok saya sudah mulai masuk kerja pagi pak, karena sebelumnya sudah masuk shift malam. Jawabku berbohong.

Pak dedi: kalau begitu pak Rudwan kalau mau duluan pulang nya di lanjut aja, besok sudah harus kerja.

Aku: iya pak, kalau begitu saya duluan, mari ya pak. Imbuhku

Pak dedi: iya pak di lanjut hati2

Aku bergegas menuju motorku yang aku parkir di samping pos, lalu mengklakson pak dedi, pak dedi menyambut dengan melambaikan tangan nya.

Tibalah aku dirumah, aku membuka pintu sekalian memasukan motorku ke dalam rumah, untuk motor memang aku menyimpan di dalam rumah, karena rumah kami memang belum ada pagarnya hanya halaman dan teras saja. Pada saat akan memasuki kamar aku mendengar suara seperti benda jatuh di depan rumah, segara aku menuju kedepan pintu tetapi aku tidak membuka pintu, hanya menggeserkan hordeng saja dan melihat melalui jendela, pada saat aku perhatikan ternyata 2 ekor kucing yang sedang berlalu, maka aku abaikan saja dan bergegas kembali ke kamar untuk membangunkan istriku.

Pada saat memasuki kamar aku temukan istriku sudah tidur berdua dengan anakku, ternyata anakku yang paling kecil sudah pindah tidur di sebelah mama nya, padahal biasa nya anakku sudah terbiasa tidur sendirian di kamarnya semenjak 5 bulan belakangan ini. Aku pun keluar kamar dan duduk di ruang tamu seraya mencari rokok di saku celanaku, tetapi tidak aku temukan. Barulah aku teringat sepertinya rokokku tertinggal di pos ronda tadi setelah aku memberi kepada pak dedi. Akupun tidak jadi merokok dan kembali ke kamar untuk membangunkan istriku.

Begitu aku membangunkan nya istriku terkejut, seraya berkata.

Istriku: papa dah pulang ya, emang udah jam 3 in pa?

Aku: udah ma, kita pindah ke depan yuk ma, tambahku.

Aku takut kegiatan kami akan mengganggu anakku sehingga dia terbangun dari tidurnya, karena memang kalau sedang bercinta istriku suara desahan nya tidak kalah renyah dengan mbak desi. Ditambah lagi sudah 5 hari kami tidak bercinta dikarenakan aku shif jaga malam, tentu gairahnya aku rasa juga sudah memuncak, mengingat biasa nya kami kalau aku sedang tidak jaga malam hampir rutin melakukan nya, mungkin hanya sesekali saja liburnya, dan rasa nya aku tidak pernah bosan memainkan payudara montok istriku, apalagi bokong bohay nya, aku selalu kalah kalau sudah menggenjot dia dengan gaya doggy style, karna memang sangat terasa sekali kontolku mentok di dalam nya di tambah, tamparan pantat bulat istriku bersentuhan langsung dengan bagian depan perut, apalagi kalau aku sedikit menaikkan kaki ku ke atas maka telurku akan beradu langsung dengan permukaan memek istriku, maka pada saat itu runtuhlah pertahanan, dan istriku juga sangat menyukai posisi ini karna menurutnya terasa sekali penetrasi nya, bahkan kadang saat aku sudah tidak tahan dan menumpahkan spermaku di dalam memeknya, istriku masih menengok dan minta di teruskan, kadang aku merasa ngilu kepala kontolku kalau sudah keluar hanya berdiam saja menikmati orgasme, maka pada saat itu juga istriku yang aktif menggoyangkan pantat nya maju mundur, jika hal itu terjadi berulang di lakukan nya maka aku akan segera mundur dan mencabut kontolku, dan pada saat itu istriku pasti kecewa, "yah papa, mama kan masih mau lanjut ucapnya, masih ngilu pa" ayokkk lanjutin ucapnya. Sedangkan aku kadang memerlukan waktu jika harus berlanjut ke ronde ke 2.

Pesona Tersembunyi Istriku ( Cuck Warning)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang