Aku yang masih belum hilang dalam keterkejutanku dan belum mampu mengontrol rasa kagetku ini, kemudian tambah di buat kaget setelah apa yang dilakukan pak sugeng di ruang tamu kami, aku melihat dia mengocok kontolnya dengan tetap memejamkan matanya, kemudian aku lihat di mencium siku sebelah kirinya dan berkata " ughhh masih terasa kekenyanlan nya, ahh bau susunya masih terasa" ucapnya.
Aku kemudian ingat bahwa siku itu tadi yang menyentuh payudaraku. " dasar gila" umpatku kesal. Sedari tadi aku belum fokus memperhatikan ukuran kontol pak sugeng, setelah aku memperhatikan nya, aku lihat kontol itu tidak terlalu jauh berbeda dengan ukuran kontol suamiku, hanya saja sepertinya punya pak sugeng lebih panjang sedikit.
Akupun menggigit bibir bawahku seraya meraba memekku, " aghh ternyata dibawah sana memekku masih basah" ucapku dalam hati. Kemudian aku teringat dengan yang pernah di ucapkan suamiku tentang aku, apakah aku mau main dengan 2 kontol laki2 jika ukuran nya sama dengan kontol miliknya, "kontol pak sugeng sepertinya pas pa" ucapku tanpa sadar. Aku kemudian aku segera menutup mulutku dengan menarik tangan dari memekku, " ughh untung aku mengucapkannya pelan" legah ku dalam hati, tetapi aku merasakan lengket pada bibirku, ternyata ada cairan memekku yang menempel pada jariku. "Basah sekali" ucapku dalam hati.
Memang pak sugeng ini di usianya sudah kepala 5 tetap memiliki badan yang bersih terawat, sehingga pesona nya aku rasa masih mampu menaklukan wanita di luaran sana, " tetapi belum tentu aku bisa ya suhu, hehehheh".
Dan walaupun tidak terlalu tinggi mungkin sama dengan suamiku, di tambah badan nya terlihat proporsional juga, karena badan nya yang cukup berisi tetapi tidak gendut dan perutnya juga tidak buncit, maklum saja pak sugeng ini kesehariannya bekerja sebagai mandor panen di perkebunan di desa sebelah kami, hal itu mungkin membuatnya bekerja tidak terlalu payah, dan tentu memiliki uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nya, di tambah lagi mbak sumi istri pak sugeng juga memiliki usaha warung kecil2an di rumah nya.
Kembali ke posisi aku berdiri, aku masih terus menyaksikan pak sugeng, mengocok kontolnya dengan pelan sekali, kemudian aku lihat dia menekan pangkal kontolnya sehingga kontol milik pak sugeng mencuat dan menjelang tegak, " ughhh panjang juga, kalau di begitukah" ucapku dalam hati saja. Dan tak lama aku mendengar pak sugeng berucap "kamu pasti sudah pegel ya didalam sana sedari kita sampai sini jon, sabar ya jon nanti kita tusuk2 memek mbak Rantika, aku yakin kamu suka jon dan memeknya pasti tebal sekali sesuai perkiraanku" ucapnya.
Aku kaget mendengar hal itu, kok pak sugeng beRantika sekali berkata begitu terhadap diriku, padahal selama ini baik aku maupun suamiku selalu bersikap baik terhadap dia maupun istrinya. Kemudian aku lihat pak sugeng berdiri membenahi sarung nya, dan aku makin melihat jelas kontol milik pak sugeng dalam posisi ia berdiri, " ugghhh memang lebih panjang dan sepertinya agak lebih besar dari kontol suamiku.
Tetapi ada hal aneh yang aku lihat kemana Celana dalam pak sugeng? Kenapa dia langsung mengenakan sarung nya? Apa jangan2 dia datang kemari tak menggunakan celana dalam? Ahhh entahlah, aku tak sanggup memikirkannya saat ini, entah kenapa gairahku yang tadi sempat turun karena kehadiran pak sugeng yang mengagetkanku, kini tiba2 terasa naik kembali.
"Tidak-tidak ini tidak benar, aku harus mengalihkan nya" ucapku dalam hati, kemudian aku bergegas dan berlalu masuk kamar, untuk mengganti pakaianku ini, agar badanku tidak terlalu terekspos lagi begini. Aku masuk kedalam kamar tanpa menutup pintu kamarku karena aku takut pak sugeng akan mendengar suara pintu yang aku tutup, lagi pula pintu kamar kami masih tertutup hordeng, sehingga seseorang dari luaran sana tak akan bisa melihat ke dalam sini, jika di tidak membuka nya secara sengaja.
Lagipula aku tidak mau dia curiga kenapa baru masuk kamar sekarang ini, kemana saja aku dari tadi, sedangkan kalau dia mengira aku sedari tadi berada di dapur belakang sana, suara kompor pun tak terdengar aku nyalakan sedari tadi. pikirku penuh ketakutan, takut ia mengetahui kalau sedari tadi aku mengintipnya, karena memang rumah kami ini tidak terlalu besar, jadi kalau aku menyalakan kompor dibelakang sana untuk memanaskan air tentu suara nya akan terdengar sampai ke depan sini juga dan tentu sampai juga terdengar ke ruang tamu kami.
Setelah di berada di dalam kamar, aku tak langsung mengganti pakaianku, aku hanya berdiri mematung saja. Pikiranku masih terbayang dengan apa yang aku lihat di ruang tamu tadi, aku masih terbayang kenapa pak sugeng sampai begitu nekatnya melakukan itu di dalam rumahku, bahkan dia sampai mengocok kontolnya di depan sana dan yang lebih parah dia datang kesini dengan menggunakan sarung tanpa menggunakan celana dalam di baliknya, "aghh sebegitu menarikkah body ku ini sampai dia melakukan hal itu?" Pikirku. Lalu aku pun berjalan menuju kearah cermin di kamarku, aku melihat dengan seksama bentukan badanku ini, "hmmm seksi sekali ternyata" aku melihat susuku di balik bajuku ini, ternyata menjiplak sekali jika digunakan tanpa bh belum lagi ukuran payudaraku yang memang membusung besar, di tambah lagi puting susuku masih mengeras pada saat berhadapan dengan pak sugeng tadi. "Hmm wajar saja kalau dia bergairah melihat payudara montokku ini" pikirku memakluminya. Lalu aku memutar badanku melihat bentukan bongkahan pantatku, ternyata tercetak membulat mentul dibawah sana, "wajar saja pak sugeng ingin menyelipkan kontol nya di belahan pantat montokku" ucapku dalam hati seraya tersenyum. Lalu aku mengangkat bajuku keatas, tersembullah payudara montokku, melihat payudaraku sendiri aku sedikit berdesir "ughhh bagaimana jika pak sugeng melihat paudaraku ini secara langsung tanpa penghalang ya?"
Pikiranku melayang tanpa sadar, pasti ia akan sangat bersemangat menyelipkan kontolnya di belahan susuku ini, belum lagi jika ia menyelipkan kontolnya di belahan pantatku, pastinya kontol pak sugeng juga akan menyentuh belahan memekku yang basah ini. "Aghhh apasih yang aku pikirkan" ucapku tersadar.
Aku tak ingin semua ini terus berlanjut, aku tak ingin pikiranku semakin berkecamuk liar. Maka aku putuskan untuk membuka bajuku dan ingin segera memakai kembali bh ku. Lalu aku membuka baju yang aku gunakan dan bertelanjang saja di dalam kamarku dengan hanya menggunakan celana dalam saja, karena baju yang aku gunakan adalah baju terusan langsung. Aku berjalan telanjang sambil mencari bh ku "aku letakkan dimana tadi ya?"
Aku coba mengingat 2, barulah aku teringat aku meletakkan di bawah bantal tadinya, akupun berjongkok mengambil bh ku dan segera aku mengenakan nya. Lalu aku berpikir "apakah aku harus mengganti baju ini ya?" tetapi ahh sudahlah biarkan saja toh aku sudah menggunakan bh, walaupun payudaraku masih menyembul dengan menggunakan baju ini tetapi setidaknya putingku sudah tidak menjiplak lagi seperti tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Tersembunyi Istriku ( Cuck Warning)
ChickLitAku bersyukur sekali Rantika sebagai seorang perempuan yang cantik dan memiliki pekerjaan yang layak mau memilih untuk hidup berumah tangga denganku, walaupun penghasilan sebagai security bank swasta sebenarnya tidak kalah, bahkan kadang lebih besar...