Pov Rudwan:
Malam ini aku sedang mendapat giliran shift malam pada tempat aku bekerja, aku berangkat lebih awal agar tidak terlambat nantinya tiba disana, namun sebelum aku berangkat bekerja aku mengingatkan Rantika istriku agar jangan lupa menyediakan kopi dan cemilan ringan nantinya untuk kelompok ronda pada malam hari ini. Dan Rantika pun mengiyakan nya dan mengatakan bahwasanya makanan ringan sudah disiapkan dengan membelinya tadi sore sewaktu ia pulang bekerja.
Malam ini pun rasanya cuaca terasa gerah sekali, walaupun tadi sore hujan turun dengan begitu derasnya. Akupun melihat Rantika istriku malam ini mengenakan baju tidur nya yang cukup tipis dan sedikit menjiplak sehingga mampu mengekspos bentuk badannya yang memang mentul sana sini itu. "Oghh seksi sekali istriku ini" ucapku dalam hati, aku merasa gairahku sedikit timbul dengan penampakan nya malam hari ini. "Aghh rasanya jika malam ini aku tidak bekerja, maka akan aku lampiaskan gairahku padanya malam ini. Tetapi aku tidak mengungkapkan padanya. Aku takut ia akan malah menantangku untuk mengajak bercinta malam ini dengan apa yang aku ucapkan tentang body bahenolnya itu, dan jika tidak dipenuhi maka ia biasanya akan merengek manja dan mengatakan bahwa aku hanya banyak omong saja. Maka hasrat itu aku pendam saja dalam diriku.
Tetapi semakin aku melihat dia berlenggok kesana kemari dengan pakaian seperti itu aku merasa semakin bergairah saja, di tambah goyangan susunya yang bergoyang seraya ia berjalan kesana kemari menyiapkan perlengkapan yang akan aku bawa bekerja nantinya, ditambah lagi goyangan pantat bahenolnya yang menjiplak itu " ahh aku tidak tahan Rantika sayang".
Sebenarnya Aku tidak merasa aneh akan cara berpakaian nya tersebut, karena memang dalam keseharian nya begitulah Rantika bila berpakaian pada malam hari apalagi sewaktu berada di dalam rumah seperti ini. Pakaian yang digunakan cenderung santai dan kadang agak terbuka dan menggoda birahiku.
Tetapi kemudian aku sempat teringat dengan perkataan bapak2 di pos ronda minggu lalu tentang betapa menggiurkan body istriku ini, terutama di bagian payudara dan bokongnya itu. Kemudian aku mulai berpikir "aghh bagaimana ya perasaan bapak2 itu kala melihat penampakan body istriku dengan pakaian ini" pasti mereka akan semakin tergila2 pada body istriku ini, dan pasti nantinya siapapun yang akan mendapatkan giliran untuk mengambil kopi ke rumahku akan melihat istriku dengan penampakan sensualnya ini ditambah lagi pakaiannya yang menjiplak seperti ini, " ugghh pastilah ia akan menceritakan nya pada bapak2 yang lain dan tentu malam ini istriku akan kembali menjadi topik pembicaraan mereka lagi, ditambah dengan aku yang tidak bisa hadir di disana, pastilah mereka akan semakin leluasa membahasnya, dan mungkin bahkan sampai ke hal2 yang jorok dan ngeres sekalipun".
Begitulah pikiranku berkecamuk. Tetapi kemudian aku merasa tidak terlalu risau karena mereka hanya mampu melihat dan paling jauh hanya menghayalkan nya saja pikirku, dan lagi pula durasi dia melihat istriku dengan pakaian seperti ini pun tak akan berlangsung lama, karena biasanya yang akan mengambil kopi dan cemilan ringan paling 5 sampai 10 menit sebelum jam 10 malam, mereka baru akan datang kemari untuk mengambil kopi dan cemilan ringan nya disini. tambahku lagi berusaha menenangkan diriku.
Tak lama setelah itu, aku berpamitan dengan istri dan kedua anakku, lalu aku berangkat menuju tempat aku bekerja. Setibanya disana aku menanyakan kepada rekan kerjaku yang akan kami gantikan shifnya malam ini tentang bagaimana situasi hari ini, dan ia mengatakan bahwasanya hari ini landai 2 saja dan tidak ada persoalan berarti dan ia juga mengatakan bahwa besok bank tutup dikarenakan besok adalah tanggal merah, libur nasional. " aghh kalau tau begitu tadi aku berangkat agak terlambat saja" pikirku. Kenapa tadi aku tidak mengeceknya terlebih dahulu, padahal biasanya hali itu selalu aku lakukan sebelum aku mulai bekerja.
Kami disini berjaga shift malam berjumlah 4 orang tentu saja dengan terlambat nya kehadiranku malam ini tidak akan menjadi persoalan yang berarti. begitulah pikirku menyesalinya. Seharusnya setelah jam 8 anak2 sudah tertidur aku setidaknya memiliki waktu untuk bercinta dengan istriku, barulah setelahnya aku berangkat ke tempat kerja. Tambaku lagi. Tetapi sudahlah nyatanya aku sudah disini, dan biar besok saja aku melampiaskan nya toh istriku berarti besok juga libur tambahku lagi.
Tak lama setelah itu kami mulai berganti shift dan ke 3 orang temanku jaga malam ini sudah tiba semuanya, maka lengkap lah kami berempat pada malam hari ini. Setelah bertukar shift dan teman2ku yang jaga sebelumnya berangsur pulang, aku segera mengambil kursi dan duduk disana agak menjauh dari teman2ku yang lain.
Aku mulai menyalakan sebatang rokok milikku, sambil memperhatikan situasi sekitar tempat aku bekerja, Sepertinya aman2 saja. Lalu fokusku tiba2 mulai teralihkan kembali, teringat pada istriku. " aghh mengapa istriku semakin menggoda saja pikirku" aku terbayang kembali dengan body yang dimiliki istriku Rantika, terutama payudara montoknya itu, rasanya aku tak pernah bosan berlama2 bermain dengan gumpalan besar nan montok itu, belum lagi bokong bahenol nya, rasanya aku tak pernah bosan merasakan kekenyalan nya saat aku menggenjotnya dengan gaya doggystyle, belum lagi kalau istriku sudah dalam posisi WOT, " aghh kenyal sekali sayang" ungkapku dalam hati.
Di tengah2 membayangkan keindahan aset yang dimiliki istriku. Pikiranku mulai teralihkan kembali dengan hal lain, yaitu perubahan istriku belakangan ini kala kami sedang bercinta, ia selalu minta aku melanjutkan genjotanku kala aku sudah muncrat duluan, dan hal itu lain daripada biasanya. Biasanya ia hanya sesekali meminta aku untuk begitu, tetapi entah kenapa belakangan ini menjadi setiap kali. Ada apakah dengan istriku? Apakah ia mulai merasa kurang puas dengan aku ini? Ataukah ini hal yang wajar karena usia nya yang mulai masuk puber kedua nya?
" aghh entahlah aku belum mengetahuinya". Tetapi satu hal yang makin membuat aku bertambah penasaran dan muncul keinginan untuk menyelidikinya nya. Walaupun sebenarnya aku tak pernah menaruh rasa curiga berlebih padanya, karena memang selama ini istriku tidak pernah menampakkan kelakuan nya yang aneh2, di tambah lagi istriku ini adalah perempuan yang baik2, begitulah pikiranku pada malam itu.
Lalu aku teringat akan spy camera yang aku pasang tadi sore di kamarku. "Lebih baik aku coba sekarang" pikirku. Lalu mulai lah aku membuka aplikasinya dan mengconnectkan nya dengan handphone. " yes berhasil" tambahku.
Setelah berhasil terkoneksi dengan kamera mini itu dan sudah bisa melihat keadaan di dalam kamarku, walaupun tidak seluruh bagian kamar, karena aku hanya memfokuskan pada tempat tidur dan bagian yang tak jauh darinya saja, lagipula daya tangkap kamera ini tidak terlalu luas, sehingga hanya bagian terdekat saja yang mampu aku lihat melalui kamera ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Tersembunyi Istriku ( Cuck Warning)
Chick-LitAku bersyukur sekali Rantika sebagai seorang perempuan yang cantik dan memiliki pekerjaan yang layak mau memilih untuk hidup berumah tangga denganku, walaupun penghasilan sebagai security bank swasta sebenarnya tidak kalah, bahkan kadang lebih besar...