Pak sugeng: jadi begini tadi kan mbak Rantika bertanya kenapa saya tidak pakai celana dalam kan? Dan sekarang saya bertanya kembali dengan mbak Rantika, kenapa tadi setibanya saya disini mbak Rantika tidak menggunakan bh? Mendapati pertanyaan seperti itu membuat Rantika kaget bukan kepalang, namun kemudian Rantika tertawa menanggapi pertanyaan dari pak sugeng itu. Dan ia pun tak menjawabnya.
Hal itu membuat pak sugeng sedikit gusar tidak mendapatkan jawaban yang ia inginkan.
Lalu pak sugeng kembali bertanya "kok malah ketawa mbak, bukannya dijawab?"
Rantika Pun menghela nafasnya dan kembali tersenyum. "Kata siapa sih pak saya gak pakai bh, Rantika pake kok pak, bapak aja tu yang pikirin nya gak kemana2, lagian kan bapak yang gak pakai celana dalam kok malah saya yang di ajak2 di bilang gak pakai bh. Jawab Rantika sengit tak mau mengakuinya. Mendapat jawaban yang demikian membuat pak sugeng tak merasa puas, bahkan sekarang ia merasa gemas dengan tingkah pola Rantika yang terus saja tertawa setelah mengetahui ia tidak mengenakan celana dalam. "Aghh awas saja kau mbak Rantika, akan aku buat kau merasakan kontolku malam ini juga" ungkap pak sugeng dalam hatinya.
"Aduh sudah2 pak bahas apa sih kita ini, malah kemana2 ngomong nya". Ungkap Rantika tak ingin melanjutkan obrolan ini, ia tak ingin mengakui nya pada pak sugeng kalau tadi ia memang tidak menggunakan bh.
Kemudian Rantika memulai pembicaraan dengan topik baru.
Rantika: pak sugeng, sepertinya mati lampunya bakal lama deh, Rantika takut emergency nya nanti bakal habis jadi gelap dong, Rantika boleh minta bantuan bapak gak?
Pak sugeng: dengan senang hati mbak, minta bantuan apa?
Rantika: Tolong bantu mengecek bahan bakar genset kami di dapur pak, takutnya nanti tak lama Rantika nyalakan bahan bakar nya habis, Rantika suka bingung cara mengisinya.
Pak sugeng: baiklah ayo kita cek mbak.
Rantika: terimakasih ya pak sebelumnya. Ungkap Rantika seraya beranjak berdiri untuk mengecek bahan bakar genset mereka di dapur.
Pak sugeng pun berdiri untuk ikut mengecek genset itu kebelakang. Dan pada saat pak sugeng berdiri, Rantika melihat tonjolan di balik sarung pak sugeng masih terlihat jelas "aghh ternyata kontol pak sugeng, masih berdiri tegak di bawa sana" begitulah pikir Rantika, sehingga membuat ia sedikit bergidik.
"Mari mbak tunjukkan tempatnya dimana" mendengar hal itu Rantika berjalan mendahului pak sugeng, dan pada saat itulah pak sugeng kembali melihat lenggokan bongkahan pantat montok milik Rantika bergoyang seirama dengan langkah kakinya.
"Aghhh montok sekali bokongmu Rantika, beruntung sekali suamimu dapat menikmatinya setiap waktu" ungkap pak sugeng dalam hatinya. Ia Pun terus memperhatikan penampakan body Rantika dari belakang, dari atas hingga kebawah, ia melihat leher jenjang Rantika "begitu mulus ternyata" pikir pak sugeng.
Rantika sebenarnya menyadari hal ini, pastilah saat ini pantat montoknya menjadi santapan liar tatapan pak sugeng. Tetapi ia biarkan saja karena toh jaraknya tak terlalu jauh menuju dapur tentu hal itu tak akan lama, toh hitung2 amal kepada pak sugeng karena bersedia memberikan bantuannya. Pikir Rantika dalam benaknya.
Tibalah mereka di sudut dapur tempat genset itu diletakkan. Kemudian pak sugeng mulai mengeceknya, ternyata memang bahan bakarnya tinggal sedikit, pak sugeng pun mulai mengisinya kembali dengan bahan bakar yang telah disediakan di dekatnya. Setelah selesai pak sugeng langsung diminta Rantika untuk menyalakan gensetnya sekalian. Dan mudah saja genset tersebut berhasil di nyalakan pak sugeng, memang hanya ditinggal cetek saja. Tentu ini hal yang terlalu mudah bagi pak sugeng.
Setelah selesai di nyalakan, Rantika mengucapkan terimakasih kepada pak sugeng. "Aduh terimakasih ya pak, maaf Rantika jadi merepotkan" ungkap Rantika.
Pada saat itu posisi pak sugeng masih berjongkok dan Rantika juga agak sedikit menunduk melihat ke arah pak sugeng menyalakan genset tadi. Saat itu pak sugeng dari tempat nya berjongkok melihat gumpalan susu montok Rantika yang menggantung dengan posisi mereka berhadapan dan Rantika berada tepat diatasnya, rasanya ia seperti ingin menerkam Rantika saat itu juga, namun ia alihkan pikiran itu kembali. Kemudian ia meminta Rantika untuk mengambilkan kain lap untuk membersihkan sedikit minyak yang tertumpah saat ia memasukan nya tadi.
Rantika segera beranjak untuk mencarikan kain lap yang diinginkan pak sugeng. "Cari yang sudah tidak terpakai lagi saja mbak biar gak bau minyak nantinya" jelas pak sugeng pada Rantika.
Rantika pun bingung harus mencarinya kemana, karena biasanya ia mengetahui suaminya menyediakan lap khusus yang biasa digunakan untuk membersihkan bekas minyak yang tertumpah, tetapi ia tidak tau dimana suaminya menyimpan nya, setelah mencarinya di sekeliling dapur Rantika akhirnya menemukan nya.
Tetapi kain lap itu digantung suaminya agak tinggi sehingga Rantika harus berjinjit sedikit untuk mengambilnya, dan posisi nya sekarang pas membelakangi pak sugeng, dan disitulah pan sugeng melihat baju Rantika agak terangkat keatas dan menampakkan paha mulusnya "aghh mulus sekali paha itu" pikiran pak sugeng kembali menerawang dan teringat akan kemulusan badan Rantika di dalam kamar tadi. Tetapi itu tak berlangsung lama karena Rantika telah berhasil mencapainya dan membawanya ke arah pak sugeng. Lalu Rantika memberikan kain lap itu kepada pak sugeng.
Setalah selesai membersihkan sisa minyak yang tertumpah pak sugeng segara berdiri dan menanyakan kepada Rantika.
Pak sugeng: ada lagi mbak yang perlu bantu?
Rantika: cukup pak itu saja, terimakasih ya pak.
Pak sugeng: baiklah mbak sama2, kalau begitu saya permisi numpang ke kamar kamar mandi mbak, membersihkan bekas minyak di tangan saya dengan sabun. Pak sugeng menjelaskan.
Rantika: iya pak silahkan di sebelah sana. Rantika menunjukan posisi kamar mandi mereka.
Pak sugeng pun berlalu menuju kamar mandi tersebut dan Rantika berlalu menuju kedepan lagi. Karena pak sugeng sedang di kamar mandi maka Rantika tidak langsung menuju ruang tamu melainkan masuk ke dalam kamarnya terlebih dahulu, untuk. Mengecek handphone nya. Setelah mengambil handphone nya Rantika mulai mengecek Mengecek notifikasi di handphonenya. Sementara disisi lain didalam kamar mandi pak sugeng tengah mencuci tangannya dengan sabun, setelah tangan nya bersih barulah ia menunaikan hajatnya yang utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pesona Tersembunyi Istriku ( Cuck Warning)
ChickLitAku bersyukur sekali Rantika sebagai seorang perempuan yang cantik dan memiliki pekerjaan yang layak mau memilih untuk hidup berumah tangga denganku, walaupun penghasilan sebagai security bank swasta sebenarnya tidak kalah, bahkan kadang lebih besar...