Pada senyap malam, kutulis namamu
di antara bintang yang jatuh perlahan,
Seperti rahasia yang terucap angin,
Menyusuri jarak yang tak pernah tahu kapan berakhir.Aku, kau, adalah dua titik di langit
yang mencari arah,
Berharap suatu hari,
Kita bertemu di persimpangan yang tak lagi abu-abu.Waktu mungkin tak berpihak,
Tapi hatiku tak pernah lelah menanti,
Karena cinta, katamu,
Adalah rumah bagi jiwa-jiwa yang tersesat.