Aku menunggumu,
di batas senja yang hampir pudar,
seperti bayang yang tak pernah tiba
meski waktu terus berlarian
mengusir segala yang tinggal.Aku menyebut namamu dalam sunyi,
tanpa suara, tanpa gema.
Hanya angin yang paham,
bahwa ada cinta yang terperangkap
di antara sela-sela detik
yang kita biarkan berlalu.Malam datang,
dan aku tetap di sini,
menggenggam bayangmu
yang tak pernah nyata,
seperti meraba udara
tanpa pernah bisa merasakannya.Adakah kau mendengar rinduku
yang hanya bisa berbisik pada angin?
Aku kirimkan padamu,
meski kutahu,
ia akan hilang sebelum sempat kau rasakan.#ArhamEzra
