Aku ingin menjadi embun yang diam-diam hinggap di jendelamu saat pagi datang, membasahi tanpa suara, meninggalkan jejak yang akan menghilang seiring hangat matahari.
Aku tak meminta kau mengingatku, cukup biarkan aku menjadi bagian dari pagi yang kau hirup, yang kau lupakan seiring berjalannya waktu. Seperti daun yang jatuh tanpa pernah memilih, aku akan pergi ketika angin membawaku, tanpa pamit, tanpa jejak.
Tapi jika kau rindu, kau akan selalu menemukanku di balik dinginnya pagi, tersimpan di sudut yang tak pernah kau perhatikan.
