14

6 1 0
                                    

Purnama menggantung di atas kota, 
Mengintip di celah-celah kaca. 
Bayangmu hadir, samar di antara bias, 
Berbincang dengan sunyi yang tak pernah tuntas. 

Langkahmu jauh, semakin pudar, 
Namun jejak itu tetap membekas di dasar ingatan. 
Kau dan aku, seakan satu, 
Tapi jarak menari di antara kita, tanpa ragu. 

Apa yang kau tinggalkan di malam itu? 
Sebuah kata, atau sekedar rasa? 
Dan kini, dalam gemuruh hati yang tak terbaca, 
Masihkah kau menunggu jawabnya? 

PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang