16. mood kallias

1.2K 140 3
                                    

"Apa aku akan mati? " Batin Kallias saat dia merasakan tidak bisa bernafas seketika Kallias membuka matanya dan duduk bersamaan dengan tangan yg menutup hidung Kallias terlepas.

Kallias menghirup udara banyak banyak dia menatap tajam orang yg menutup hidung nya, sedangkan sang empu yg di tatap Kallias malah tertawa lepas.

Sampai Kallias baru sadar dengan keberadaan bocah di hadapannya dan seorang pemuda yg sedang duduk tenang bersandar pada dinding.

"Tunggu, aku kan di bawa pembunuh bayaran wanita yg aku gak tau terus kenapa kalian bisa berada disini? " Tanya Kallias heran.

"Tuan Kallias wanita itu adalah istri anda, dan soal kenapa doa sama kak Lian disini karena anak tirinya" Jelas anak itu yg tak lain adalah Zoana.

Kallias mengangguk sebelum dia membola dan mencengkram pundak Zoana "apa!? Istri? Kenapa dia menculik dan ingin membunuhku! " Pekik Kallias tidak mengerti.

"Ya tidak tau, kenapa tanya aku" Balas Zoana, anak itu menepis ke dua tangan Kallias lalu mendekati kakaknya dan memeluk sang kakak.

"Pengen pulang, Zoa janji deh gk kabur kabur lagi" Lirih Zoana di pelukan Lian.

Lian terkekeh dia mengelus surai adik nya "udah kakak bilang kan, kalau mau keluar itu harus ada yg nemenin bandel banget sih"

Mendengar ceramahan Lian membuat Zoana mendengus tapi tak ayak dia semakin erat memeluk sang kakak.

Entah kenapa rasa takut seperti tiga tahun yg lalu saat kakak nya hampir meninggal kan nya kembali menghantuinya.

Suara langkah terdengar mendekati sel yg di tempati mereka, ya mereka bertiga kini sedang berada di sel bawah tanah kerajaan Altheiys.

Terlihat wanita cantik dengan gaun merah dan dua pelayan di belakang nya, berjalan mendekati mereka.

"Lama tidak bertemu suamiku" Ucap wanita itu dengan senyum manis nya yg membuat Kallias ingin muntah.

"Oh jadi dia istri gk berguna Kallias" Gumam kallias yg masih terdengar oleh mereka membuat wanita itu kesal.

"Maksudmu apa? Sudah baik kau masih hidup sekarang! " Kesal wanita itu yg membuat Kallias mendengus kesal.

"Pantas saja muka mu semakin tua, kau begitu cerewet" Julid Kallias yg membuat wanita yg bernama Eliza itu geram.

Wanita itu membuka sel itu dan berjalan menghampiri Kallias yg masih duduk, Kallias di tarik begitu saja membuat sang empu berdiri "dududuh sakit, kenapa sih " Cerutu Kallias saat tubuhnya di tarik begitu saja oleh Eliza keluar dari sel.

"Lian, Zoana tunggu aku yaa" Teriak Kallias yg membuat ke dua orang itu heran, padahal dirinya sedang dalam bahaya tapi masih bisa bercanda? Agak lain memang.

Eliza terus menarik tangan Kallias kasar, dia berjalan menaiki tangga demi tangga sampai di sebuah pintu dimana ada beberapa penjaga yg menunduk hormat kepadanya.

Para penjahat itu membukakan pintu nya untuk Eliza, sedangkan ke dua pelayan tadi masih setia membuntuti Eliza.

Kallias menyipitkan mata nya saat cahaya di luar Menyilawinya.

Sungguh di dalam memang cukup gelap, saat di sebuah lapangan yg biasanya di gunakan untuk tempat eksekusi, Eliza melempar tubuh Kallias entah Eliza yg terlalu kuat atau Kallias yg memang dasar nya lemah.

"Gue gak lemah ye, gua cuman males ngadepin nih nenek lampir"

"Bisa pelan gk sih, ngaku aja selir raja tapi kelakuan gk ada lembut lembut nya sama sekali" Gerutu Kallias kesal.

"Setelah terpisah dengan ku seperti nya kau menjadi gila? Apalagi saat kau mengetahui aku menikah dengan seorang raja, apa kau benar-benar menjadi gila? Sebegitu kah kau mencintaiku? " Ucap Eliza yg menatap remeh Kallias.

"Dih kegeeran lu muka lu aja kayak badut pancoran" Julid Kallias dengan pose ingin muntahnya.

Eliza terdiam karena tidak mengerti dengan ucapan Kallias, melihat wajah eliza membuat Kallias tertawa "heh kalau bego, gak usah di paksa otak lu kecil" Ucap Kallias lagi di sela sela tawanya.

"Sepertinya kau benar gila setelah tau aku menikah dengan Raja, lihat saja sedari tadi kau berbicara aneh, dan apa yg kau tertawakan? "

Tawa Kallias semakin pecah membuat Eliza geram.

Plak

Karena kesal Eliza menampar pipi Kallias yg membuat si empu langsung terdiam dan menatap tajam Eliza.

"Dengar ya, siapa sebenarnya anda!? Berani sekali menculik seorang Duke dan ke dua tuan muda dari Duke yg terkenal" Ucap Kallias seperti nya pembicaraan kali ini akan sedikit serius.

Kallias berdiri dari lesehannya, dia membersihkan baju nya yg terkena debu akibat di dorong oleh wanita yg mengaku istrinya ini.

Melihat tatapan tajam Kallias, Eliza sedikit tersentak perubahan Kallias cukup cepat membuat nya sedikit takut.

"Soal kedua tuan muda itu, aku tidak menginginkan nya, aku hanya menginginkan mu" Ucap Eliza santai yg membuat Kallias heran.

"Kenapa? "

"Karena aku ingin membunuhmu! Akan aku buktikan bahwa aku sangat mencintai raja ku dengan membunuhmu" Senyum cerah terbit di wajah Eliza setelah mengatakan itu, dia kita Kallias akan takut?

"Kayaknya ini deh definisi cinta itu buta, gak ini mah judul nya cinta itu gila! " Batin Kallias ngeri.

"Sumpah nih tempat lama lama orang-orang nya kenapa jadi pada gila semua? Mana anak gue juga mau cosplay gila lagi"

Melihat raut wajah Kallias yg berubah ubah membuat tawa Eliza keluar, dia kira Kallias akan takut dengan ucapannya malah Kallias "tawa nya kayak nenek lampir yg film yg warna ijo itu" Gumam Kallias pelan.

"Jadi bersiaplah untuk mati" Ucap Eliza lagi yg membuat Kallias muak.

"Daritadi bilang nya mati mulu, dilakuin kagak" Males Kallias.

Sepertinya Kallias sudah mulai badmood, dari jauh beberapa penjaga yg menjaga pintu masuk penjara sudah berlumuran darah.

Terlihat sepasang adik kakak yg menatap drama di depannya dengan datar dan malas apalagi si adik yg mengerti dengan ucapan Kallias.

Ya mereka Zoana dan Lian, Eliza memang bodoh setelah menarik Kallias keluar dia tidak menutup sel nya kembali membuat Zoana dan Lian bisa terbebas dan mereka langsung membantai para prajurit disana.

"Dah lah udh gak mood gue, hush sanah mending gue cari makan, mau bunuh kagak jadi jadi" Gerutu Kallias dia berjalan menjauhi Eliza yg kembali menahan kemarahannya.

Zoana yg melihat itu sedikit berkedut "njir gen Z kayak nya" Gumam Zoana.

"Dek ada apa? " Tanya Lian khawatir, jujur saja setelah kejadian di masa lalu Zoana sudah di larang menggunakan pedang lagi oleh keluarga nya, sebenarnya bukan hanya Zoana tapi dirinya juga.

"Berhenti di tempat atau kaki mu saya potong" Ancam Eliza dan benar saja Kallias menghentikan langkah nya dan berbalik menatap Eliza.

"Bisa diem gk! Ngancem mulu di lakuin kagak lama lama aku juga yg lumpuhin kaki kamu! " Kesal Kallias.

Tak lama...

Sret

Aaaakkkkhhh

Sebuah panah melesat dan mengenai kaki Eliza membuat si empu berteriak kesakitan, ke dua pelayan Eliza ikut khawatir dia ingin meminta bantuan pada para prajurit disana, namun yg mereka lihat adalah Lian dan Zoana yg memegang pedang dengan berlumuran darah.

Sedangkan Kallias dia menutup mulutnya terkejut "wow, ucapan gue jadi kenyataan" Kagum Kallias pada dirinya sendiri.

.
.
.
.

aku seorang duke? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang