Harvey terjatuh saat Alanka mendorongnya dan itu membuat beberapa orang disana terkejut, melihat sang Raja di perlakukan seperti itu, ya memang yg melakukan pendorongan itu adalah Alanka yg berpangkat pangeran.
Harvey menatap tajam Alanka yg kini sudah memeluk Kallias membuat posisi Luna tergeser.
Kita tinggalkan drama mereka, kita beralih pada Elina dan ayah nya yg menatap kesal kejadian tadi.
"Yang mulia, ayo kita lanjutkan pertunangan ini. Kau sudah janji padaku untuk sehidup semati bukan, kumohon tepati janji itu, atau nama baik mu akan tercemar" Lirih Elina di keheningan yg melanda ruangan itu.
"Paman kenapa dia seperti jalang, memohon mohon padahal dia anak seorang yg di segani" Celetuk seorang pemuda.
Suara nya terdengar ke telinga semua orang karena keadaan yg sedang hening, pemuda yg masih berada di dalam gendongan Jay.
Luna menatap tajam pemuda yg tak lain dan tak bukan adalah Zoana "heh siapa yg mengajarkanmu berkata seperti itu? " Tanya Luna penuh selidik.
"Kemarin, ada yg mendekati kak Zayn dan dia memohon mohon sepertinya wanita tadi, terus kak Zayn bilang 'kau seperti jalang' begitu" Ucap Zoana menatap polos ke arah Luna.
Luna menghela nafas kasar, berbeda dengan Aruna yg malah tertawa karena kepolosan Zoana.
Kallias?
Dia mendengus kasar, ucapan Zoana hanyalah perkataan tidak berfaedah, berpura-pura polos padahal dia sudah tau tenang apa itu jalang, bermuka dua.
"Ayah apa ada yg sakit? Maafin Al, ayah jangan marah" Lirih Alanka dia semakin erat memeluk Kallias.
Harvey berdiri dari terjatuh nya dan menatap Elina yg sedang mendrama di hadapannya.
"Berisik, apa mulut mu perlu di jait? Kak aku tidak setuju kau bertunangan apalagi menikah dengan wanita yg ingin melukai ayah" Dingin Nolan menatap tajam Elin dan
Ayah nya.Terlihat wajah mereka berubah menjadi pucat, Harvey seketika menoleh dan menatap tajam sepasang ayah dan anak itu.
Aruna pun sama, wajah cantik yg menunjukkan ketenangan dan kebahagiaan itu berubah menjadi datar dan dingin
"Apakah itu benar Elina? " Tanya Harvey tajam
Elina menggeleng kepalanya dengan raut wajah di buat sesedih mungkin "tidak! Itu tidak mungkin terjadi yang mulia, aku sangat menyayangi ayah anda" Ucap Elina cepat.
"Jalang seperti mu harus mati" Celetuk Aruna, entah darimana ditangan Aruna sudah terdapat pedang yg membuat Luna kelabakan.
Heh, mood Aruna saat hamil benar-benar membuat semua orang pusing, pasalnya sikap lemah lembut Aruna berubah, sikap nya malah sebelas dua belas dengan Trey.
Apa jangan jangan anak yg sedang di kandung Aruna akan sangat mirip dengan Trey?
Luna segera menghampiri Aruna "kak tenangkan dirimu" Bisik Luna dia takut anak dalam kandungan Aruna kenapa napa.
"Jangan menghentikan ku, jalang harus mati dia membuat bayiku menghilang, dia melukai bayiku, karena itu dia harus mati" Ucap Aruna dingin.
Aura di ruangan itu menjadi tegang "kak Aru" Panggil Zoana yg ikut panik dia berontak dari gendongan Jay.
Kallias yg ikut khawatir langsung memegang tangan Aruna, Aruna menoleh ke arah Kallias yg menggeleng kan Kepala nya pelan.
"Jangan, tetaplah di sini perhatikan kondisimu Ratu" Ucap Kallias lembut.
Aruna terdiam, tanpa sadar Luna sudah mengambil pedang yg berada di tangan Aruna membuat semua orang langsung menghela nafasnya.
Sama hal nya dengan sepasang ayah dan anak itu yg menghela nafas lega, Zoana segera memeluk Aruna saat melihat wanita itu mulai tenang.
"Kak Aruna menyeramkan" Cicit Zoana di dalam pelukan Aruna membuat wajah cantik Aruna menjadi pucat.
Dia menangkup pipi Zoana "maaf, maafkan kakak. Kakak janji tidak akan melakukan hal seperti itu lagi, jadi maafkan kakak ya"
"Luna lebih baik bawa Ratu Aruna untuk beristirahat akan tidak baik untuk kesehatan nya dan bayi dalam kandungan nya " Ucap Kallias saat melihat wajah Aruna yg seperti kelelahan.
Luna mengangguk "kalau begitu kami berdua pamit undur diri tuan, yang mulia, dan Pangeran " Luna segera pergi membawa Aruna juga, tidak lupa dengan Zoana yg mengikuti mereka di belakang.
Beralih pada Alanka yg senantiasa memeluk Kallias "ayah, Alan kangen maaf, maafin Alan ayah" Lirih Alanka.
Sungguh kehilangan ayah nya membuat dia tidak bisa berpikir jernih, apalagi sikap kakak ke duanya yg berubah membuat pikiran Zoana bertabrakan.
Elina berlari ke arah Alanka, menarik tubuh Alanka yg membuat tubuh Kallias terdorong "Alan, kau percaya kakak kan? Kakak tidak mungkin mempermainkan perasaan yang mulia, kakak sangat mencintai yang mulia" Ucap Elina di buat sesedih mungkin.
Alanka yg terkejut sempat terdiam, sedangkan tubuh Kallias yg di dorong oleh Elina berhasil di tangkap oleh Harvey yg ikut terkejut.
Mereka semua seketika menatap datar dan tajam ke arah Elina "wanita sialan" Desis Nolan, saat akan berjalan menghampiri mereka tangannya di cekal oleh Mael.
"Kita lihat sampai mana drama mereka akan selesai" Ucap Mael tersenyum smirk.
Harvey langsung memeluk tubuh ayah nya yg masih mematung karena syok "ayah tenang saja Harvey ada disini tidak ada yg akan bisa melukai ayah lagi" Bisik Harvey yg terlihat begitu khawatir.
"Paan sih cuman ke dorong dikit, nih anak lebay amat" Batin Kallias menatap malas sifat anak pertama nya yg kelewat khawatir itu.
"Alan, kau tau kamu sudah mengenalku dari lama. Kenapa kau malah mempercayai orang yg baru saja kamu kenal, dia pasti berbohong" Ucap Elina dengan menunjuk ke arah Kallias.
Hal itu membuat beberapa prajurit yg berjaga disana bersiap akan mencabut pedang mereka.
Sama hal nya dengan Alanka, dia mencengkram kuat pipi Elina "mulut mu, apakah kau tidak pernah belajar lady? Menyesal aku sudah mengenal jalang seperti mu, dan ingat jangan menghina ayahku! "
Alanka mendorong kasar Elina membuat gadis itu harus menabrak vas bunga, mendengar suara barang pecah membuat tubuh Kallias terkejut.
Harvey yg ikut terkejut langsung memeluk Ayah nya, takut apa yg di takutkan ayah nya terjadi.
"Pergilah, pertunangan ini batal" Dingin Nolan saat menyadari situasi nya akan semakin buruk.
Satu persatu para tamu yg berada di sana pergi meninggalkan aula pertunangan yg gagal itu.
Menyisakan beberapa prajurit, keluarga Kallias, Mael, Elina dana ayah nya. Mata Elina membola saat para tamu keluar dari aula.
"Jangan! Jangan keluar! Pertunangan ini akan segera terjadi! SIALAN CEPAT KEMBALI KEMARI! AKU AKAN BERTUNANGAN DENGAN YANG MULIA! cepat kemari kalian sunggu tidak sopan pada calon Ratu disini! " Teriak Elina kesetanan, atau emang setannya udah masuk aja😒
Nolan terkekeh melihat wajah Elina yg terbongkar, "heh kau menunjukan wajahmu juga ular? Sangat ajaib" Gumam Nolan yg terdengar oleh Mael.
Harvey yg mendengar itu segera melepaskan pelukan nya, dia menatap Elina dengan penuh amarah.
"Saya menyesal telah mengenal anda lebih jauh Lady" Dingin Harvey.
"Bawa wanita itu dan ayah nya pergi dari hadapanku! "
..
.
.Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
aku seorang duke?
Teen FictionLois yg ber transmigrasi ke tubuh seorang Duke yg terpisah dengan keluarga nya beberapa tahun yg lalu. Duke yg sudah memiliki seorang istri dan tiga anak yg entah sekarang mereka dimana, menjadi Duke di Kerajaan Draquel. "Kaisar gila" "Ini Kerajaa...