Sudah dua hari terlewati Kallias masih terbaring di kasur nya dengan mata tertutup yg membuat Nolan begitu khawatir.
"Jay, waktu itu apa kata tabib? " Tanya Nolan pada Jay yg berdiri tidak jauh dari tempat tidur kallias.
"Tabib mengatakan tuan besar hanya tertidur, dan beliau butuh beristirahat saja" Ucap Jay.
Nolan menghela nafasnya kasar, dua hari ini juga dia belum menemui ke dua saudara nya, dan ke dua saudara nya pun belum tau kondisi Kallias, biarkan saja Nolan ingin tahu sampai mana mereka akan melupakan ayah nya.
Nolan segera keluar dari kamar Kallias berjalan keluar melewati taman bunga yg tidak terlalu besar, sampai di melihat sebuah rumah sederhana milik sang tabib istana, dimana para tabib tinggal.
Nolan membuka kasar pintu itu, dan betapa terkejutnya melihat 2 orang asisten tabib mati dan 3 tabib istana yg diikat dengan keadaan tidak baik baik saja.
"PENGAWAL!! " Teriak Nolan, tak lama 3 pengawal yg memang sedari tadi mengikuti Nolan masuk.
"Bebaskan mereka" Dingin Nolan, dia menatap pada satu tabib yg terbangun, tabib itu tersenyum melihat Nolan yg datang untuk menolongnya.
Melihat para tabib dan satu asisten tabib yg masih hidup walaupun dengan keadaan dehidrasi dan kelaparan seperti seseorang yg tidak makan dan minum selama dua hari.
Tunggu, tidak makan dan minum selama dua hari? Nolan menatap ke arah tabib yg di ketahui nama nya adalah Vent
"Pangeran" Panggil Vent lirih
"Apa yg terjadi? " Selidik Nolan menatap Vent yg kini di baringkan di kasur kamarnya.
"Mohon ampun pangeran, seseorang menyekap kami saat kami bersiap siap akan panggilan tuan Jay" Ucap Vent lirih.
Deg
Nolan terdiam, berarti...
Pikirannya benar-benar kacau dia segera berlari pergi dari sanah, melewati para pelayan yg kebingungan dengan tingkah pangeran ke dua itu.
"Nolan! " Panggil Harvey yg saat ini sedang berada di taman bersama Elina dan Alanka.
Nolan menghentikan langkah nya dan berbalik badan, dia menghapus kasar air mata yg akan terjatuh mengenai pipinya itu. Nolan memberikan senyum palsunya dan menunduk hormat kepada tiga orang yg kini menatap Nolan heran dengan sikapnya.
"Kau sudah pulang? Sejak kapan? Kenapa tidak memberi laporan kepadaku? " Tanya Harvey.
"Mohon ampun yang mulia, sudah dua hari saya pulang dan soal laporan saya meminta maaf karena melupakan laporan itu yang mulia" Ucap Nolan dengan tangan kanan nya yg berada di dada, menunduk hormat pada Harvey.
"Nolan, ada apa? Kenapa wajah nu terlihat panik? " Tanya Elina lembut, dia berjalan mendekati Nolan dan mengelus pundak Nolan.
"Iyaa, kak dan tidak seperti biasanya kakak memanggil kakak pertama dengan gelarnya" Heran Alanka yg membuat Nolan terkekeh pelan.
"Saya baik baik saja lady Elina, hanya saja ada beberapa masalah yg membuat saya kepikiran, lalu maaf atas sikap saya yg kurang mengenakan untuk anda pangeran ke dua" Ucap Nolan seperti tidak ada beban.
"DASAR TIDAK BECUS! KENAPA PENGAMANAN ISTANA MENJADI SEPERTI INI! CEPAT TANGKAP MEREKA! "
"JANGAN BIARKAN MEREKA KABUR! TUTUP GERBANG UTAMA! "
teriakan Jay membuat mereka ber 4 menoleh apalagi Jay yg sedang memegang perutnya yg mengeluarkan darah, Jay berlari kesetanan dan memarahi semua orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
aku seorang duke?
Novela JuvenilLois yg ber transmigrasi ke tubuh seorang Duke yg terpisah dengan keluarga nya beberapa tahun yg lalu. Duke yg sudah memiliki seorang istri dan tiga anak yg entah sekarang mereka dimana, menjadi Duke di Kerajaan Draquel. "Kaisar gila" "Ini Kerajaa...