Pagi mulai menyambut, Kallias membuka matanya. Dan terlihat lah Haru dan dua pelayan yg sedang membereskan kamar itu.
"Selamat pagi tuan, air panas nya sudah saya siapkan. Dan ada surat yg baru saja datang pagi tadi dari kaisar Trey"
Deg
Kallias terdiam, dia baru ingat dengan pesan Trey yg menyuruhnya untuk segera menyelesaikan pekerjaan pembangunan jalan ke kerajaan scorpion.
Kejadian semalam membuat dia melupakan hal yg menurutnya tidak penting itu.
Kallias hanya memgangguk dia segera beranjak dari kasurnya, di ikuti oleh Haru di belakang nya.
Setelah menyelesaikan acara mandi dan lainnya, Kallias langsung pergi ke ruang kerjanya dan menatap surat yg di berikan oleh Trey.
Sungguh Kallias tidak percaya, Trey sangat cepat untuk hal apapun, disana tertulis agar Kallias segera mengerjakan tugasnya atau gelar duke akan di cabut.
Hey, ancamannya bukan main main. Hanya karena sebuah jalan yg belum selesai harus mempertaruhkan gelar Duke? Apa Trey gila?
Haru yg melihat wajah tertekan tuannya terkekeh, tak lama pintu terbuka memperlihatkan Jay tangan kanan Kallias masuk dengan beberapa berkas yg dia bawa.
"Jay, kenapa kertasnya sangat banyak? " Tanya kallias terdengar seperti tertekan.
"Tuan, hampir satu minggu lebih anda meninggalkan pekerjaan anda" Ucap Jay, lelaki yg umurnya hampir sama dengannya itu meletakan kertas kertas itu di meja Kallias.
Kallias menatap nanar kertas kertas itu, tanpa sadar bibirnya melengkung kebawah membuat ke dua orang yg sedari tadi berada di sanah jadi terdiam.
"Apa tidak bisa kau yg mengerjakan nya Jay? Aku masih harus melanjutkan tugas dari kaisar dia mengancam akan mencabut gelar ku kalau pekerjaan itu kembali terganggu atau mungkin sampai gagal" Jelas kallias sedikit memasang wajah memelasnya.
Siapa tau mereka berdua akan luluh iyakan?
Jujur saja Lois belum tau seluk beluk tentang sikap kallias Asli, jadi sikap yg sekarang dia tunjukan memang murni sikap Lois.
Haru terkekeh melihat sikap tuannya yg berubah berbeda dengan Jay yg memalingkan wajah nya melihat tingkah baru tuannya.
"Kenapa? Kenapa kalian malah tertawa? Aku sedang berbicara loh! "
"Maafkan kami tuan, baiklah kami akan bantu sebisa mungkin" Ucap Haru setelah menetralkan wajahnya kembali.
"Tuan, tikus kecil yg membuat kekacauan dari pembangunan jalan sudah tertangkap dan dia sekarang berada di penjara bawah tanah" Ucap Jay yg kini kembali menatap ke arah Kallias.
Kallias mengangguk dia sedang berpikir biasanya apa yg sering di lakukan Kallias asli kalau ada pengkhianat?
Wajah Kallias yg memang masih tampan di umurnya yg sudah 42, dengan wajah yg masih terlihat sedikit manis itu berubah ubah ekspresi, membuat ke dua bawahannya ikut terdiam.
"Tuan anda sedang memikirkan apa? " Tanya Haru heran.
"Eum, biasanya aku akan menghukum apa pada para pengkhianat? " Pertanyaan itu kembali membuat mereka diam.
Bingung dengan perubahan Kallias "mudah tuan, anda akan memenggal kepala mereka" Ucapan enteng keluar dari mulut Jay yg membuat Kallias menegang.
Apa tadi dia bilang? Memenggal? Kepala? Oleh dirinya sendiri? Memikirkan itu membuat bulu kuduk Kallias merinding.
"Apa tidak ada cara lain? " Tanya Kallias yg kembali memasang pose berpikir.
"Aaa aku punya ide, bagaimana kalau dengan hukuman Water Drip torture sepertinya itu akan lebih menyenangkan, hukuman itu juga bisa untuk mengorek informasi dari orang yg akan di hukum" Seruaan dan ide Kallias sedikit membuat Haru dan Jay kebingungan.
"Tuan hukuman apa itu? " Tanya Jay yg terlihat penasaran.
"Hukuman meneteskan air ke kepala, mungkin awalnya hanya hukuman biasa tapi semakin lama orang itu mungkin akan menjadi gila, jadi tolong ya siapkan semuanya nanti aku akan jelaskan caranya, sekarang aku akan mengerjakan dan menyiapkan para pekerja terlebih dahulu"
Mendengar ucapan Kallias Haru dan Jay memgangguk, mereka pamit undur diri tidak ingin menganggu tuannya yg terlihat akan bekerja dengan fokus.
Berbeds dengan pemikiran Haru dan Jay, kallias saat ini malah duduk di pojokan dan memeluk lututnya.
"Hiks.... Sumpah kenapa hidup gue jadi gini? Apa bener paman Duke sering bunuh orang? Terus gimana nasib gue? Gimana kalau mereka curiga? Bunuh orang? Liat darah aja gue takut apalagi ini bunuh orang? " Gumam Kallias meratapi nasibnya.
.
.
.Di Kerajaan Altheiys seorang pemuda manis berumur 19 tahun, dengan baju yg mewah dan tubuh yg terbilang tinggi dengan kisaran 178.
Alankar kiano Altheiys, pangeran bungsu Kerajaan Altheiys. Sikap manja dan manis yg dia tunjukan membuat siapa saja akan terhipnotis olehnya.
Berbeda dengan Sang Raja disana bernama Dexter Altheiys Sang Raja serakah, Alankar memiliki dua kakak laki-laki dan mereka bertiga bukanlah anak kandung dari Dexter.
Masuk kedalam keluarga kerajaan karena Sang ibu yg menikah dengan Sang Raja.
Plak
"Kau hanya membuat ku malu saja pangeran Alan, mulai detik ini kau harus mengangkat kaki dari Kerajaan ini! " Perintah mutlak yg keluar dari mulut Dexter.
Eliza Sang ibu kandung hanya menatap datang Alan yg sudah menangis dengan memegangi pipinya yg memerah.
Ke dua kakaknya juga hanya diam, karena kalau mereka ikut campur Dexter pasti akan lebih menyiksa Sang adik.
Seteleh Sang Raja keluar di ikuti oleh Eliza dan satu wanita lagi yg menjadi ratu Kerajaan Altheiys.
Ke dua kakak laki-laki Alan segera berjalan menghampiri Alan "pergilah, temui kaisar Trey disana kau aman, biar kita berdua yg urus sisanya disini" Ucap kakak pertama.
"Kak, apa aku boleh bertemu denganya? " Tanya Alan ragu dengan wajah takutnya.
Ke dua kakaknya mengangguk walau masih dengan wajah datar mereka "berikan surat ini pada kaisar Trey, dia akan menunjukan keberadaan nya, dan satu lagi berhati-hati lah disanah"
Alan mengangguk, ke dua kakaknya segera keluar dari kamar Alanka.
Melihat ke duanya sudah keluar dan pintu kembali di tutup, Alan menatap sedih kertas ditangannya.
Sebelum senyum miring terbit di wajah manisnya, yg terlihat menyeramkan saat ini.
"Hah, ternyata mudah untuk keluar dari neraka ini? Kalian terlalu naif lihat saja saat kalian bertemu dengannya nanti, dia akan sangat dan sangat bergantung padaku" Gumam Alanka dengan senyum nya yg sangat lebar.
"Ayah, aku datang. Aku akan menghukummu karena berani melanggar beberapa aturan yg kami terapkan. Tenang saja kak ayah akan menjadi baik saat kalian bertemu dengannya"
.
.
.Hachoo
"Tuan! " Panggil Haru khawatir melihat tuannya yg tiba-tiba bersin.
Saat ini Kallias sedang memantau pekerjaan pembuatan jalan itu sendiri, tapi saat Haru akan ikut menemani dia melihat tuannya keluar dengan mata yg memerah.
Dan sekarang tuannya bersin? Itu membuat Haru khawatir. Kallias menoleh kearah Haru yg terlihat menunjukan raut wajah khawatir.
"Tenang saja tidak apa, lanjutkan penjelasannya"
Tak ingin membantah, Haru mengangguk dan menjelaskan beberapa yg ia tahu tentang perkembangan pembangunan jalan ini.
Karena Jay yg tidak bisa ikut untuk menemani Kallias.
.
.
..
.
.𝘠𝘶𝘩𝘩𝘶𝘶 𝘨𝘢𝘺𝘴, 𝘢𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪 𝘶𝘱...
𝘛𝘦𝘳𝘪𝘮𝘢𝘬𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘺𝘨 𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘤𝘰𝘮𝘦𝘯𝘵, 𝘷𝘰𝘵𝘦 𝘥𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘤𝘢...
𝘗𝘢𝘱𝘢𝘺
KAMU SEDANG MEMBACA
aku seorang duke?
Genç KurguLois yg ber transmigrasi ke tubuh seorang Duke yg terpisah dengan keluarga nya beberapa tahun yg lalu. Duke yg sudah memiliki seorang istri dan tiga anak yg entah sekarang mereka dimana, menjadi Duke di Kerajaan Draquel. "Kaisar gila" "Ini Kerajaa...