Bag. 18

558 110 16
                                    

Menggenggam masa lalu sama saja dengan menutup masa depan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Menggenggam masa lalu sama saja dengan menutup masa depan.

💍

Christian berjalan memasuki kediaman keluarga Harlan. Setelah menghabiskan waktu bersama ketiga sahabat masa kecilnya itu moodnya sedikit lebih baik. Meski, ada pembahasan yang sedikit membuatnya tertekan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa Christian juga merasa lelah karena berjuang sendirian. Terlebih, pertemuannya dengan Muthe beberapa waktu lalu. Mengetahui bahwa perempuan itu akan menikah, entah mengapa membuat hatinya sedikit sesak.

Muthiara Senjani— perempuan imut yang berhasil mencuri perhatian Christian di masa-masa perkuliahan. Mengetahui bahwa Christian menyukai Fiony tentu tidak heran jika ia bisa sedikit tertarik dengan perempuan imut itu.

Hubungan keduanya berjalan dengan baik di pertengahan semester. Meski hati Christian tidak dapat melepaskan Fiony. Namun, mendapat penolakan terus menerus membuatnya sedikit melirik perempuan lain.

Dan ya, perempuan itu adalah Muthe. Sayangnya, hubungan keduanya kandas karena Muthe lebih memilih bersama dengan selingkuhannya.

Laki-laki itu adalah Florenzo Shafiq Rivandi— anak rektor yang selalu di puja banyak orang. Ya, sebetulnya Christian cukup tau diri jika Muthe membandingkan dirinya dengan prestasi yang dimiliki oleh Florenzo tentu saja ia kalah.

Hanya saja, Christian tidak bisa mentolerir pengkhianatan. Oleh sebab itu, Christian memilih untuk memutus kontak dengan perempuan itu.

"Tumben pulangnya lebih malem?"

Pertanyaan tersebut mengundang perhatian Christian yang baru saja naik ke ruang khusus dirinya dan Chika.

"Harusnya aku yang nanya," Christian menatap aneh Chika, "Tumben kamu ada di rumah jam segini?"

"Emang ngga boleh?" tanya Chika.

Christian semakin dibuat bingung, rasanya ada yang aneh dari Chika. Istrinya itu bersikap tidak seperti biasanya, "Kamu sakit?"

"Sedikit sih, tapi udah ngga papa." jawab Chika.

"Kenapa sih kayak aneh banget gitu lihat guenya?" tanya Chika.

Christian yang mendengar nada bicara Chika meninggi langsung menggelengkan kepalanya, "Ngga, kirain udah mulai berubah. Ternyata masih sama aja."

Chika menggelengkan kepalanya, "Ya udah, Lo mau gue gimana?"

"Maksudnya?"

The Harlan's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang