Chap 15

2.4K 117 21
                                    


Happy reading (◠‿◕)

Seminggu berlalu hari ini haechan sedang bermanja ria pada kasurnya.

Haechan yang sedang asik-asiknya melamun tiba-tiba handphone nya berbunyi yang menandakan ada panggilan masuk.

Haechan mengambil handphone nya yang berada diatas nakas dan tertera nama Mark disana, dengan cepat haechan mengangkatnya.

"Ya hallo"

"Dimana?" Tanya mark dari seberang sana.

"Dirumah" jawab haechan.

"Saya akan sampai 5 menit lagi"

Haechan membulatkan matanya ketika mendengar perkataan mark.

"Kenapa baru bilang sekarang sih monyet" ujarnya tanpa sadar.

"Saya akan sampai"

*Tut*

Mark memutuskan sambungan sepihak.

Haechan kembali meletakkan handphone nya keatas nakas.

Haechan turun kebawah untuk menemui mae nya hanya dengan menggunakan celana pendek dan kaos oblong.

Saat haechan tiba diruang keluarga ia melihat Mae dan abangnya sedang mengobrol.

Haechan menghampiri mereka berdua dan langsung duduk dipangkuan hendery.

"Mau apa" tanya hendery langsung.

"Tidak ada" jawab haechan.

Hendery dan Ten melanjutkan pembicaraan mereka yang terpotong tadi sedangkan haechan bersandar pada dada bidang hendery.

Tak lama setelahnya bel rumah berbunyi dan Ten langsung pergi membukakan pintu.

Haechan terus memeluk hendery tanpa memperdulikan akan ada tamu

"Tumben Lo manja gini" ucap hendery.

Haechan tak menjawab dan malah asik memeluk hendery

Ten datang bersama dengan mark tanpa disadari oleh haechan.

Mark sedikit cemburu melihat haechan yang memeluk hendery bahkan dipangku

"Haechan ini mark nyariin" ujar Ten.

Haechan yang sadar langsung turun dari pangkuan hendery dan mendekati mark yang menatapnya dingin.

"Mae kita keatas dulu ya"

Setelah ten mengangguk haechan menarik tangan mark menuju kamarnya yang berada dilantai dua. Sebelumnya mark meletakkan makanan yang ia bawa diatas meja terlebih dahulu.

Saat sampai dikamar mereka berdua duduk diatas kasur haechan.

Mark menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang dan langsung mengangkat tubuh haechan keatas pangkuannya.

Haechan hanya diam memperhatikan setiap sisi wajah mark.

"Aku sangat cemburu" celetuk mark tiba-tiba.

"Cemburu kenapa?" Tanya haechan.

"Melihatmu bersama dery tadi"

"Kan abang echan" jawabnya.

"Tetap saja"

"Jadi kakak mau apa"

"Aku mau kau seperti ibuku" ujarnya yang bikin haechan berpikir sebentar.

"Menyusui kakak?"

Mark melebarkan matanya mendengar jawaban dari haechan. Bukan seperti itu maksudnya tapi sebuah ide buruk terlintas dibenaknya.

my teacher ||markhyuck||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang