Chap 9

937 51 5
                                    

Happy reading (◠‿◕)

Setibanya di mansion Mark langsung menggendong haechan yang masih terisak kecil dan membawanya menuju bubunya berada.

"Bubu" panggil Mark.

Setelah mendapatkan jawaban dari ruang keluarga Mark langsung menuju kesana.

"Hiks bubu"

Taeyong yang sedang menonton tv langsung menoleh kearah Mark dan haechan berada ketika mendengar haechan menangis.

"Haechan kenapa sayang" ujarnya khawatir

Mark menduduki haechan disofa disamping bubunya duduk dengan wajah khawatir

"Hiks bubu sakit bubu huhuu" adunya sembari memegang pipinya yang memerah.

"Mark haechan kenapa" tanyanya kepada Mark yang masih berdiri dihadapan mereka.

Ada perasaan marah yang melanda Mark terhadap Kim Yeri ketika melihat haechan yang menangis tersedu-sedu.

"Mark Jung bicaralah" geram taeyong yang melihat anak sulungnya yang hanya diam.

"Kim Yeri" ujar Mark dingin yang membuat taeyong mengeryit bingung.

"Sayang pipi kamu kenapa" ujar taeyong lembut sembari mengusap pipi haechan agar haechan mau berbicara.

"Ditampar sama pacar kak Mark bubu sakit pipinya" adunya.

"Pacar?"

Taeyong langsung menatap putra nya dengan tajam.

"Siapa dia Jung"

"Bukan siapa-siapa bubu hanya orang yang mengaku-ngaku saja"

"Tapi dia bilang dia tunangan kak Mark bubu"

"Jangan didengerin ya sayang itu hanya omong kosong" ujar taeyong

"Dia bilang echan cowok homo murahan bubu"

Wajah taeyong jadi merah padam. Jangan sampai ia menghabisi bocah yang bermarga Kim itu.

"Hiks dia juga bilang hiks echan jalangnya kak Mark bubuu huaa" tangis haechan pecah kembali yang mana membuat taeyong naik pitam.

Taeyong mengeluarkan handphone nya lalu menelfon Ten Mae nya haechan.

Saat panggilan sudah tersambung taeyong langsung berbicara dengan nada rendahnya yang artinya ia sedang marah.

"Ten kau segera pulanglah besok pagi kita harus kesekolah haechan"

"Loh apa yang terjadi sama putra ku Tae" terdengar suara Ten yang sedang khawatir.

"Pulang lah segera"

"Ya"

Tut

Sambungan telepon langsung diputuskan oleh taeyong dan kembali menatap haechan dengan sendu.

"Besok kita balas ya sayang tenanglah"

Haechan hanya mengangguk dan mendongak menatap Mark yang masih berdiri.

"Kak echan mau bobok"

Mark segera mengendong haechan kembali menuju kamarnya.

Saat ditangga haechan ber smirk

'matilah kau yeri' batinnya















19.20

Haechan keluar dari kamar Mark menggunakan piyama nya yang bermotif beruang

Saat haechan menuruni tangga haechan mendengar suara ramai dari ruang keluarga
Haechan melangkahkan kakinya kesana.

my teacher ||markhyuck||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang