Chap 21

2.2K 116 5
                                    

Happy reading (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)







Pukul 07.00 Mark terbangun dari tidurnya,ia melihat kesekitar ternyata bubunya dan Mae haechan sudah terbangun kecuali hendery dan jeno tetapi ia tak melihat keberadaan daddy Johnny dan daddy nya. saat ia menoleh kesamping ia melihat bayi kecilnya yang sekarang mulai kehilangan pipi gembulnya.

Mark mengelus pipi haechan dengan lembut, haechan yang merasa terganggu pun membuka matanya dan ia melihat mark yang juga menatapnya dengan sangat lembut.

Haechan tersenyum dan memeluk tubuh mark dari samping.

"Baby gak sekolah?" Tanya mark dengan deep voice nya.

"Aku dan jeno hanya menanti kelulusan lagi kak" jawab haechan.

"Eh kalian sudah bangun" ujar taeyong sembari mendekati brankar mark.

"Pagi bubu" sapa mereka berdua

"Pagi juga sayang" jawabnya

"Bubu apa benar Jeno dan haechan hanya menanti kelulusan nya saja?" Tanya mark karna ia tak yakin dengan apa yang diucapkan oleh haechan.

"Iya sayang,emang kenapa?" Tanya taeyong dengan sangat lembut.

"Berapa lama aku disini bu" tanya nya lagi

"Lima bulan sayang" jawab taeyong lagi dengan sabar

Seketika mark terdiam yang membuat taeyong dan juga haechan saling pandang.

"Kenapa?" Bisik haechan yang masih bisa didengar oleh taeyong.

"Maaf baby aku tak bisa menjagamu disekolah" jawabnya dan menatap haechan dengan pandangan sendu

"Hey tak apa masih ada jeno yang menjagaku" ujar haechan.

"Yaudah sekarang sarapan dulu yuk, haechan cuci muka dulu ya sayang"

Haechan hanya menurut dan turun dari brankar mark menuju kamar mandi.

Sedangkan mark sedang dibantu oleh taeyong untuk duduk.

"Loh sudah bangun ya dimana haechan Tae" ujar ten yang baru kembali kedalam ruangan mark karna ia tadi menjemput makanan yang ia pesan kebawah.

"Haechan sedang cuci muka ten" jawab taeyong.

Taeyong membangunkan hendery dan jeno untuk sarapan bersama.

Haechan keluar dengan wajah yang sudah segar dan mendekat pada brankar mark.

Setelah haechan keluar hendery dan jeno masuk kedalam kamar mandi untuk mencuci muka.

"Aku mau disuapi saja boleh?" Tanya mark dengan menatap haechan bak anak kucing.

"Haechan juga harus sarapan sayang, biar bubu saja ya" ujar taeyong menjelaskan.

"Tapi mark mau haechan bubu" ujarnya dengan tatapan memohon.

"Tak apa bubu haechan bisa kok sarapan sambil menyuapi kak mark" jawab nya.

Taeyong menghela nafasnya panjang sementara mark merasa sangat bahagia karena kemauan nya terpenuhi.

Haechan duduk dikursi disamping brankar mark dan meletakkan sarapan milik mark di atas brankar disamping mark sedangkan sarapannya yang telah disiapkan oleh maenya ia letakkan diatas pangkuannya.

"Aaa buka mulutnya sayang" dengan perasaan yang senang mark menerima suapan dari haechan.

Haechan menyuapkan mark dengan telaten dan ia juga menyuapkan sarapan untuknya.

"Mereka sudah seperti suami istri saja ya" ujar ten yang melihat mereka berdua dari sofa bersama taeyong.

Saat selesai makan haechan membereskan piringnya dan piring mark terlebih dahulu setelahnya ia kembali duduk dikursi tadi.

"Bubu daddy mana" tanya mark yang gak melihat daddy-nya.

"Kekantor sayang" jawab taeyong.

"Mae daddy juga mana" tanya haechan pada sang ibunda.

"Daddy chanie juga kekantor sayang" jawab Ten

Selesai sarapan jeno dan hendery mendekat pada bubu dan mae nya

"Mae dery pulang ya masih ada kerjaan dikantor" ucapnya.

"Iya sayang hati-hati ya" jawab ten.

Sebelum pergi hendery mencium kedua pipi maenya dan ia juga mencium pipi haechan.

"Dery!" Ujar mark yang tak terima

"Yah cemburuan" hendery hanya tertawa dan keluar dari ruangan mark

Hendery sudah lulus kuliah/Fresh graduate ya jadi sekarang ia mengelola salah satu perusahaan daddy-nya.

"Jeno juga ingin pulang sekarang bubu" ujar Jeno.

"Iya hati-hati dijalan sayang" ucap taeyong.

Jeno juga mencium kedua pipi taeyong dan Ten.

"Bang jeno pulang dulu"

"Ya hati-hati" jawab mark.

"Chan" ucap Jeno

"Ya" jawab haechan.

Setelah kepergian jeno dan hendery taeyong dan ten duduk disofa didalam ruangan mark sementara itu haechan naik keatas brankar mark karena permintaan mark sendiri.

Dokter masuk kedalam ruangan mark untuk memeriksa keadaan mark.

"Pagi tuan" sapa sang dokter pada semuanya.

"Pagi juga dok" balas mereka.

"Bagaimana perasaan nya tuan mark" ucap dokter tersebut sambil memeriksa keadaan mark

"Baik" ujar mark

"Keadaan nya sudah mulai membaik tuan"

"Kapan saya bisa keluar dari sini" tanya mark pada sang dokter.

"Sekitar seminggu lagi tuan jika keadaan nya sudah stabil" jawab dokter tersebut.

"Saya permisi dulu tuan" dokter tersebut pamit undur diri.

"Baby mau mimi" ujar mark.

Haechan yang terkejut pun menatap orang tua mereka.

Ten dan taeyong hanya tersenyum lalu Ten mengangguk.

"Tak apa sayang kamu kan juga ada asi" ujar Ten yang membuat taeyong terkejut.

"Haechan ada asi?" Tanya taeyong sekali lagi

"Yaaa"jawab Ten

"Sayang mau mimi!" Ujar mark lagi

Haechan yang sedikit malu pun membuka kancing baju nya dan dengan cepat Mark melahapnya.

Ten dan taeyong menertawai wajah haechan yang kelihatan tertekan.

"Tidur lagi ya sayang" ucap haechan dengan tangannya yang terus mengelus kepala mark.

Mark terus menyusu dan memainkan telinga haechan agar ia bisa tertidur.

Haechan hanya diam membiarkan apa yang ingin mark lakukan,mungkin ini kebiasaan baru mark pikirnya.

Setelah satu jam menyusu akhirnya Mark tertidur juga tetapi mulutnya masih bergerak.

"Mae sama bubu kalau mau pulang dulu gapapa kan Mark biar echan yang jagain" ujar haechan.

"Yaudah kami pulang dulu ya sayang" ujar Ten.

"Nanti makan siang kami kesini lagi"ujar taeyong,haechan hanya mengangguk saja

Setelah kepergian orang tuanya haechan hanya memandang wajah mark yang sedang tertidur dengan mulutnya yang terus menyusu.

"Lucu sekalii" ucap haechan dengan mencubit hidung mark.

Mark merengek karna tidurnya diganggu oleh haechan.

"Stt tidur lagi sayang" ujar haechan dengan memeluk tubuh mark erat yang membuat mark nyaman dan kembali tertidur.

"Seperti bayi" ucap haechan.

Akhirnya haechan memilih bermain handphone sambil menunggu mark bangun.























my teacher ||markhyuck||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang