Brothership YoonJin
.
⚠Adegan kejahatan dan kekerasan tidak untuk ditiru.⚠
.
Cerita ini sepenuhnya fiktif. Semua nama, karakter, tempat, dan kejadian yang digambarkan merupakan hasil dari imajinasi penulis. Saya meminjam nama serta visual (wajah) an...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca.
.
.
.
Setelah selesai kuliah, Namjoon langsung menuju perpustakaan kampus. Dia duduk di meja yang biasa ia gunakan, dengan laptop di depannya dan kacamata bertengger di hidungnya, jemarinya lincah menari di atas keyboard.
Misi utamanya adalah menyelidiki lebih jauh tentang sosok Min Yoongi, seperti yang sudah ia lakukan selama tiga hari terakhir.
"Aish, kenapa sangat sulit mendapatkan informasi tentang dia? Seperti dia tidak pernah meninggalkan jejak digital sama sekali." gumam Namjoon sambil mendesah frustrasi.
Dia terus mengetik, menggali lebih dalam ke berbagai sumber informasi yang bisa ia akses, hingga akhirnya sebuah petunjuk muncul di layar.
Mata Namjoon melebar saat melihat sesuatu yang mungkin bisa menjadi titik terang. Ia melanjutkan penyelidikannya dengan lebih bersemangat, dan setelah beberapa menit, ia berhasil menemukan sesuatu yang penting.
Namjoon langsung membereskan barang-barangnya dan berlari keluar dari perpustakaan, langsung menuju kantor Seokjin.
Sesampainya di kantor, Namjoon segera menuju ruangan Seokjin. Tanpa berpikir panjang, dia membuka pintu dengan keras.
'Brak'
"Hyung!"
"Yak! Kamchagiya! Apa kau tidak bisa membuka pintu dengan lebih lembut? Bagaimana kalau pintunya rusak?" keluh Seokjin dengan wajah kesal.
Namun, Namjoon tidak peduli. "Aish, hyung, itu tidak penting. Kemarilah, lihat ini," katanya sambil langsung duduk di sofa ruang kerja Seokjin.
Meskipun masih merasa kesal, Seokjin akhirnya menuruti permintaan Namjoon dan duduk di sampingnya.
"Apa ini?" tanya Seokjin dengan alis terangkat, melihat foto dua wanita dan seorang anak kecil di layar laptop Namjoon.
"Oke, dengarkan penjelasanku," ujar Namjoon dengan nada serius.
"Aku menyelidiki Min Yoongi, pemuda yang waktu itu. Dia sama sekali tidak terdaftar di sekolah manapun, jadi aku mencari namanya di beberapa perusahaan, siapa tahu dia bekerja di salah satu perusahaan menengah. Karena dia tidak pernah sekolah formal, aku mencari di posisi pekerja paruh waktu. Dan aku menemukannya, dia bekerja sebagai kuli bangunan di sebuah perusahaan konstruksi di Daegu," jelas Namjoon.
Seokjin menyimak dengan serius, mencoba mencerna setiap informasi yang diberikan oleh Namjoon.
"Karena usianya masih tergolong usia pelajar, dia harus mencantumkan nama orang tua di data pekerjaannya. Tapi dia tidak mengisinya, yang artinya dia tidak memiliki orang tua. Sebagai gantinya, dia mengisi nama walinya, yaitu Go Nam Kyung, yang ia tulis sebagai bibinya," lanjut Namjoon.