Bab 37

415 52 13
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca.

.

.

.

Yoongi sedang sibuk memasak di dapur. Dengan penuh semangat, ia menghabiskan waktu sekitar satu jam untuk menyelesaikan masakannya. Setelah selesai, ia meletakkan hasil masakannya ke dalam kotak bekal yang telah disiapkan.

Senyuman puas terukir di wajahnya setelah pekerjaan itu selesai. Yoongi kemudian berjalan ke kamarnya untuk mengambil jaket dan kunci motornya. Saat menuruni tangga, ia berpapasan dengan mamanya.

"Mau ke mana?" tanya Aera.

Yoongi tersenyum. "Mama, aku izin mau ke rumah sakit, ya."

Aera langsung mendekati putranya dengan raut khawatir. "Apa Yoongi sakit, Nak?" tanyanya sambil menyentuh dahi Yoongi untuk memastikan.

Yoongi dengan lembut memegang tangan mamanya, melepasnya, lalu menggenggamnya. "Aniya, aku hanya mau menemui Hoseok hyung," jawabnya sambil tersenyum.

Aera bernapas lega. "Baiklah, pergilah. Hati-hati, ya."

Yoongi mengangguk. "Hum. Aku pergi dulu ya, Ma," pamitnya. 

Setelah itu, ia menuju dapur untuk mengambil bekal yang telah ia siapkan.

Setelahnya ia keluar dari rumah, menaiki motornya dan mengenakan helm. Tak lupa ia juga menyalakan tombol pada arloji pemberian hyungnya, karena ia hendak keluar tanpa sang hyung. Sebelum berangkat, Yoongi mengirim pesan kepada Seokjin untuk memberitahukan bahwa ia keluar rumah.

Setelah semuanya siap, ia melajukan motornya menuju rumah sakit milik pamannya yang tak lain adalah ayah Hoseok, yang juga merupakan tempat Hoseok bekerja.

Sesampainya di rumah sakit, Yoongi langsung menuju taman untuk menunggu Hoseok. Sebelumnya, ia telah mengabari Hoseok bahwa ia akan menunggu di sana.

Tak lama kemudian, Hoseok terlihat berjalan mendekat.

"Yoongi," panggil Hoseok dengan senyum lebar.

"Hyung," balas Yoongi, juga dengan senyum cerah.

Hoseok duduk di sebelah Yoongi. "Ada apa? Kenapa tiba-tiba ingin bertemu denganku?"

Yoongi tersenyum tipis. "Maaf mengganggumu, Hyung. Aku hanya ingin memberikan ini," katanya sambil menyerahkan tas kecil berisi kotak bekal yang telah ia siapkan tadi.

Hoseok menerima tas itu dengan alis mengernyit, bingung. "Apa ini?" gumamnya sambil membuka tas dan melihat isinya.

"Wah, bekal?" Hoseok terlihat antusias.

Yoongi mengangguk pelan.

"Kenapa tiba-tiba memberiku bekal?"

"Hehe, aku hanya ingin saja membuatkan bekal untuk Hyung. Terima kasih sudah membantuku mencari tempat memancing beberapa hari lalu," jelas Yoongi.

Threads of Affection | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang