Bab 38

439 53 28
                                    

Selamat membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca.

.

.

.

Pagi ini, Yoongi sedang menjalani rutinitas belajarnya bersama guru privatnya di ruang belajar. Namun, tidak seperti biasanya, hari ini Yoongi tampak kurang fokus.

"Yoongi," panggil guru privatnya.

Yoongi menoleh kaget. "I-iya, Ssaem?"

"Apa kamu tidak mendengarkan penjelasan saya?" tanya sang guru. Ia menyadari Yoongi tampak melamun sejak tadi.

"Maaf, Ssaem," ucap Yoongi, menunduk penuh penyesalan.

Guru itu menghela napas pelan. "Apa kamu sedang ada masalah? Tumben sekali kamu tidak fokus seperti ini."

Yoongi menggeleng pelan. "Tidak, Ssaem. Maaf, saya akan mencoba fokus kembali."

"Baiklah kalau begitu," ujar sang guru.

Setelah itu, Yoongi benar-benar berusaha memperhatikan penjelasan gurunya. Ia mencoba memahami semua materi yang dijelaskan dengan lebih serius.

Ketika sesi belajar selesai dan sang guru telah pulang, Yoongi berniat masuk ke kamarnya. Namun, langkahnya berubah arah menuju kamar Seokjin. Seperti sebelumnya, kamar itu kosong. Tidak ada tanda-tanda keberadaan hyungnya.

Yoongi menghela napas panjang. Kemana sebenarnya Hyungnya pergi? pikirnya. Semalam ia bahkan tertidur di sofa hingga pagi karena menunggu Seokjin yang tidak kunjung pulang.

Ia keluar dari kamar Seokjin sambil menutup pintunya kembali.

"Yoongi?"

"Eoh, Mama," jawab Yoongi saat mendengar suara mamanya.

"Kenapa kamu ada di sini?" tanya Aera, mendekati putranya.

"Tidak, aku kira Hyung sudah pulang," jawab Yoongi dengan lesu.

Aera tersenyum lembut. "Sudah selesai belajarnya?"

Yoongi mengangguk pelan.

"Mama, apa Mama benar-benar tidak tahu kemana Hyung? Kenapa Hyung tidak pulang sejak kemarin? Ponsel Hyung juga tidak aktif," tanya Yoongi.

Aera menggeleng. "Mama tidak tahu. Hyungmu mungkin sedang sibuk. Kamu tenang saja, dia sudah biasa seperti ini."

Yoongi hanya menghela napas panjang, lalu mengangguk pelan. "Baiklah. Mama mau apa?" tanyanya heran karena kamar Aera berada di lantai bawah.

"Tidak ada, Mama cuma mau meletakkan jas Hyungmu ini. Tadi ada di mobil Papa," jawab Aera sambil tersenyum.

"Ah," gumam Yoongi sambil menganggukmengerti.

Setelahnya, Yoongi kembali ke kamarnya. Ia membuka ponselnya lagi dan mengirimkan pesan kepada Seokjin.

'Hyung, di mana? Kenapa tidak pulang?'

Threads of Affection | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang