Jangan berharap orang lain untuk melindungi lo. Selagi masih punya kedua tangan yang masih utuh, lindungi diri lo sendiri.
-Arnovea RaveenaMalam yang begitu gelap dan suasana begitu tenang. Jalan raya yang begitu sepi hanya ada sedikit pengendara lain yang melewati malam ini.
Salah satunya gadis yang lagi melaju di tengah jalan raya ini, yang tidak lain adalah Arnovea.
"Anjay! Kece banget gue Anjirt!!" teriaknya dengan bangga dan makin meningkatkan kecepatan sepeda motornya.
Sudah dibilang bukan? Kebiasan Arnovea berteriak seperti orang gila itu seolah wajar baginya. Mungkin kalau orang lain lihat, bisa malu dengan kelakukannya bukan Arnoveanya lagi.
Sekarang ia binggung harus pergi ke mana. Di kepalanya hanya memikirkan cara kabur tanpa memikirkan tempat untuk bersinggah.
Sampai pandangannya tertuju kepada kerumunan orang-orang yang lagi berkumpul. Ia yang penasaran pun melaju ke tempat tersebut.
Saat sampai ia pun berhenti di dekat parkiran sepada motor milik orang lain, setelah itu turun dari sepeda motornya sambil melepas helm dari kepalanya. Ia pun mulai berjalan di tengah-tengah banyaknya orang di sana.
"Apa mereka akan...balapan ilar?"
Gadis itu kaget melihat balapan ilegal yang sebentar lagi akan berlangsung.
Daripada tidak tau mau ke mana, lebih baik diam sebentar di sini dan nonton, tidak ada salahnya bukan?
Balapan ilegal itu pun berlangsung, ia terus nonton dalam diam. Hingga di saat keributan dengan teriakan dari sebagian penonton, ia bisa mendengar bisikkan dari beberapa orang di sana.
"Gue dengar balapan ini taruhan bukan?"
"Iya, gue denger taruhan nya cewe."
"Ha? Cewe? Gila serius lo?"
"Iya gue serius. Katanya salah satu pesaing itu menaruhkan adek cewenya sebagai tahuran malam ini."
"Gila tega banget."Bagaimana reaksi Arnovea mendengar semua bisikan itu? Dia langsung menegang dan mengepal tangannya di sisi tubuhnya.
"Menjijikan." ucapnya dengan kasar, ia benar-benar marah setelah mendengar semua bisikan dari orang-orang di dekatnya itu.
Akhirnya dua pembalap yang dari tadi melaju akhirnya sampai di titik awal dan yang kalah adalah orang yang menjadikan adek cewenya tadi sebagai taruhan.
"Yes!! Gue menang! Nah kawan, mana adek cewe lo yang bening itu." ucap orang yang tadi memenangkan pertandingan itu.
Orang yang kalah itu langsung berjalan ke arah gadis yang lagi gemetar ketakutan. Ia langsung menariknya dan melempar ke arah lawan tandingnya tadi.
"Bening banget, Anjirt! Gue tidak yakin lo gak pernah sange pada adek lo ini." ucap orang itu seraya mengusapkan ibu jarinya ke pipi mulus gadis itu.
"Lo aja yang sangean." ucap orang yang kalah tadi.
Buk!
"Ah! Apaan itu?!" teriaknya sambil memegangi belakang kepalanya yang baru saja menerima sebuah lemparan sesuatu seperti benda.
Saat ia berbalik ada sebuah botol yang mungkin itu lah yang terkena di kepalanya tadi. Bersamaan dengan gadis yang berdiri dan wajah menantang dengan kedua lengannya yang berselang di depan dadanya, siapa lagi kalau bukan Arnovea?
KAMU SEDANG MEMBACA
Will I recover?
Romance[SEBELUM BACA FOLLOW DULU!!!!] --•0•0•0-- "Kalau gue hari ini merasakan sakit, itu berarti gue harus bikin orang lain lebih sakit dari gue rasakan hari ini." "Pundak gue sudah tidak kuat. Terlalu banyak beban yang gue tanggung di sini." "Rumah aku b...