BAB 10: Hari yang menyebalkan.

33 13 0
                                    


"Cie, cie, pengantin baru!!"
"Kiw, pengantin baru."
"Anjay pengantin baru lewat."
"RATU PENYIKSA KITA SUDAH PUNYA PAWANG, GAYS!!

Serius? Seorang Arnovea diginiin satu kampusnya? Ia seperti tidak punya harga diri lagi saat ini, bahkan reputasinya yang dimiliki olehnya seolah tidak berguna lagi.

Gadis itu duduk menyendiri di kursi panjang yang ada di dekat gerbang kampusnya. Ia melamun menatap jalan yang ada di depannya sambil mengemil es batu di gelas plastik yang sedang ia pegang.

Perlahan demi perlahan, keanehan gadis itu mulai terungkap. Tapi percayalah gadis itu tidak malu akan keanehannya malah bangga. Good gril. Kepercayaan diri itu memang penting! Good, good, good.

Arnovea terus ,menghela napasnya sadari tadi, gadis itu beneran lelah hari ini. Tidak ada habisnya masalah hidupnya ini, serasa ingin menghilang saja jadinya.

"Lo seperti banyak beban hidup saja, Ra."

Mendengar itu Arnovea menoleh ke samping. Gadis itu berdecak saat melihat kedua beban hidupnya berdiri di sana. Siapa lagi kalau bukan Laurelia dan Abian?

"Beban memang banyak." jawab Arnovea.

"Orang aneh mana ngemil es batu..." ucap Abian begitu heran saat melihat Arnovea memakan es batu dengan begitu santai.

"Apa? Gak suka? Gelud kita, dek!"

"Dih?! Jadi orang kok galak banget! Cepet tua tau rasa!" sahut Abian gak mau kalah.

Laurelia menggelengkan kepalanya, pacar sama sahabatnya ini dari dulu memang gak akur. Bahkan percayalah, mereka bedua itu pernah baku hantam sampai Laurelia binggung harus membela yang mana.

"Sudahlah, kalian kenapa berantem terus, sih?" ucap Laurelia melangkah mendekat dan setelah itu duduk di samping sahabatnya itu.

Saat Abian ingin duduk, sebuah peringatan segera menghentikan gerakannya.

"Stop! Siapa nyuruh lo ikut duduk?!" ucap Arnovea dengan kesal.

"Dih?! Serah gue, lah! Gue kan' mau duduk di samping pacar gue!" sahut Abian.

Nahkan, mulai lagi.

"Gak ada ngizinin lo! Dan mana muat kalau lo ikut duduk di sini! Duduk saja sana di bawah!"

Abian memutar bola matanya dengan malas tapi tetap menuruti perintah dari gadis itu.

"Ara ayo ceritain malam pertama kamu!" ucap Laurelia sambil menggoyangkan lengan dari Arnovea.

"Gak ada yang spesial." jawab santai Arnovea.

"Bilang aja mainnya sampai subuh."

Brug!

Abian memegangi kepalanya yang habis dipukul oleh Arnovea. Mulut lelaki itu memang gak bisa dijaga sama sekali.

"Dia aja belum menyentuh gue sama sekali tadi malam." ucap gadis itu dengan santai yang masih mengemil es batu. Dua mata orang itu terbelalak kaget.

"Maksud lo? Berarti lo Belum di unboxing sama suami lo?" ucap Abian tidak percaya.

"Kenapa, Ra? Atau kamu kabur malam tadi?" tanya Laurelia dengan penasaran.

"Yes! Tumben lo bener." puji Arnovea membuat kedua mata orang itu terbelalak kaget lagi.

"Cewe gila! Bisa-bisa kabur di malam pertama pernikahan lo! Gak habis pikir" Abian tidak dapat lagi membayangkan kelakukan gadis yang menjadi sahabat pacarnya itu. Sudah di luar nurul sekali!

"Gimana ceritanya, Ra?"

Arnovea menghela napas dan membuang gelas plastik di tangannya itu di tempat sampah di dekatnya.

Will I recover?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang