BAB 17: Demam?

36 13 0
                                    


Bugh! Bugh! Bugh!

Suara pukulan yang begitu pelan bergema ke udara.

Seorang gadis yang lagi memukuli seorang lelaki tapi dengan tenaga yang begitu sedikit, bahkan wajah lelaki itu hanya mempunyai satu lebam di matanya.

"L-lo lagi gak enak badan? Y-ya udah kalau gitu...n-nanti aja lanjut nya...s-saat lo mendingan."

Bugh!

Ia langsung menerima pukulan yang begitu keras di wajahnya setelah mengatakan itu.

"Diam...karena gue hari ini terlihat tidak bertenaga..bukan berarti gue beri lo ampun!"

Ya bisa tebaklah siapa.

"Ah, badan gue panas sekali." ucap Arnovea dengan mengusap rambut ke arah belakang.

"M-mungkin lo sakit?"

Plak!

Lelaki itu mengusap pipinya yang baru saja menerima satu tamparan lagi.

Arnovea berdiri sambil memegangi kepalanya dan tidak lama...

Bruk!

"W-woy!! Lo gak matikan? Woy bangun!" ucap lelaki itu yang panik karena melihat tiba-tiba saja tubuh Arnovea terjatuh tidak sadarkan diri di hadapannya.

--•0•0•0--

"Kasihan sekali." ucap Laurelia melihat tubuh Arnovea tidak sadarkan diri yang ada di bangku panjang dekat taman kampus mereka.

"Sayang!"

Laurelia menengok ke arah belakang, terlihat Abian dan Alisha lari begitu cepat ke arahnya. Mereka pun berhenti di depan Laurelia dengan napas tidak teraturan.

"Eh? Nove kenapa? Ngapain dia tiduran di situh?" tanya Alisha.

"Dia pingsan. Kata korbannya hari ini; tubuh Ara panas dan tiba-tiba pingsan, mungkin dia demam." ucap Laurelia membuat kedua mata mereka berdua terbelalak kaget.

"Arnovea?" ucap Alisha menatap ke arah Abian.

"Sakit?" lanjut Abian.

"Manusia sekebal ini bisa sakit?" ucap mereka berdua.

"Ara juga manusia tau! Tentu saja dia bisa sakit!" teriak kesal dari Laurelia.

"Gini, Lau. Lo taukan sekebal apa nih, Anak? Ya tentulah kami sekaget ini saat tau dia sakit." ucap Alisha membuat Laurelia menggelengkan kepalanya.

"Gue panggil suaminya dulu, ini bukan tanggung jawab kita." ucap Abian setelah itu lari dari sana.

Alisha melihat ke arah langit yang tiba-tiba ada rintik hujan. Ia pun menghela napas dan menatap Arnovea lagi.

"Lau, ayo pindah. Noh, tubuhnya kena hujan, nanti kita lagi di salahin kalau dia makin parah." ucap Alisha dan di beri anggukan oleh Laurelia.

Beberapa saat kemudian, Alisha dan Laurelia sudah membawa Arnovea ke UKS kampus mereka yang jarang di pakai karena murid sana kalau sakit gak ke UKS, tapi langsung ke rumah sakit. Perbuatan siapa? Arnovea tentunya.

Bruk!

Pintu terbuka dengan keras membuat kedua gadis itu tersentak kaget. Mereka melihat Ashlan yang berdiri di depan pintu sana dengan napas tidak teraturan.

"Ah!! Santai dong, Lan!! Cepet banget lo larinya." ucap seseorang lagi yang tidak lain Zyran yang mengikuti Ashlan.

Ashlan tidak menjawab dan langsung berjalan ke arah gadis yang lagi berbaring tidak sadarkan diri itu.

Will I recover?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang