Kami berdua bodoh, tapi kami saling mengingatkan.
-Alisha MargarethaHari minggu biasanya jadi tempat untuk orang beristirahat dari lelahkan?
Tapi mungkin berbeda dengan dua orang ini."LISAA KITA MAU KE MANA ANJIRT!!"
"GAK TAU, LO ADA SARAN GAK TEMPAT BAGUS BUAT SANTAI?"
"GAK ADA!!"
Entahlah apa yang sedang mereka lakukan, berteriak sepanjang jalan raya dengan Alisha melaju kencang dan Arnovea di belakangnya.
"KITA KE RUMAH PAK YANTO YUK!!"
"NGAPAIN ANJIRT?!"
"KITA AMBIL MANGGANYA!!!"
"BUAT APA'AN KOCAK?! LU GAK PUNYA UANG LAGI SAMPAI BERPIKIR JADI MALING?!"
"ENGGAK YA JENG!! DULUKAN KITA SERING TUH AMBIL MANGGA PAK YANTO, JADI SEKALIAN NOSTALGIA!!"
"OKE, GAS!!!"
Alisha melajukan sepeda motornya dengan begitu cepat setelah mendengar persetujuan Arnovea.
"Suami lo ke mana, Nov?" tanya Alisha sambil fokus pada jalan di depannya.
"Katanya si, mau lihat anggota gengnya habis kecelakaan."
"Oh, tapi Nov gue mau tanya sesuatu."
"Apaan?"
"Lo masih gak mau disentuh sama dia?"
"Iyalah, gue aja belum merasa cinta atau apapun sama dia."
"Ini sudah 3 bulan, Nov. Lo beneran gak kasihan sama dia?"
"Bacot lo, Sa. Sudah gue bilang, gue enggak peduli." tegas Arnovea.
"Hati-hati nyesel, cowo tulus gak datang dua kali."
"Seharusnya gue bilang gitu pada lo. Daripada mengharapkan sepupu gue yang tidak pasti itu, lebih baik pilih Zyran yang pasti."
"Apaan si lo, Bangke!! gue mau yang bisa merubah gue lebih baik, bukan malah makin buruk!"
"Emang kamu yakin sepupu gue bisa merubah lo jadi lebih baik?"
"Iyalah yakin gue. Kan' sepupu lo santri dan yah, lihat gue bisa berhenti jadi pembully karena dia alasan gue."
"Apasi yang lo lihat dari dia? sampai lo jadi tergila-gila?"
"Dia itu baik banget, Nov! Dari perilakunya yang baik, dari tutur katanya yang lembut kalau lagi nasehatin, gue tidak pernah tau?Diperlakukan cowo seperti itu bahkan Ayah gue gak pernah memperlakukan gue begitu."
Sebenarnya Arnovea merasa kasihan akan sahabat ini, dia terlalu haus kasih sayang dan perhatian, itu mengapa sampai mudah tertipu dengan kebaikan yang belum tentu itu nyata.
"Gue cuman ingatin sama lo, Sa. Kalau sesuatu itu jangan pandang dari luarnya saja, lo juga harus tau bagaimana dia di balik semua itu, lo jangan mudah tertipu, Sa."
"Dih?! Apaan si, Nov?! Lo Sengaja mengatakan itu agar gue benci sama sepupu lo, hah?"
"Terserah lo, Sa. Kepala lo itu batu banget kalau diberi tau."
"Emang, karena isinya hanya ada sepupu lo."
"Astaghfirullahal 'adziim, bener-bener gak ketolong lagi lo, Sa." ucap Arnovea mengusap dadanya, beneran sahabatnya satu ini benar-benar tolol karena percintaannya sendiri.
Tiba-tiba keduanya diam tanpa ada berbicara lagi satu sama lain, hanya terdengar beberapa mesin kendaraan lain saat mereka berdua lewati.
Sampai Alisha angkat suara. "Nov, lo kepikiran ingin buat keluarga sendiri gak?" tanya Alisha tiba-tiba membuat satu alis Arnovea terangkat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Will I recover?
Roman d'amour[SEBELUM BACA FOLLOW DULU!!!!] --•0•0•0-- "Kalau gue hari ini merasakan sakit, itu berarti gue harus bikin orang lain lebih sakit dari gue rasakan hari ini." "Pundak gue sudah tidak kuat. Terlalu banyak beban yang gue tanggung di sini." "Rumah aku b...