IX: Jealous

1.6K 200 35
                                    

Happu reading:)

'*•.¸ ¸.•*'

IX: Jealous

17 Oktober 2024

'*•.¸ ¸.•*'

Jennie memakai sebuah lingerie putih dari satin, dengan tali tipis yang memperlihatkan bahunya yang anggun. Potongan lehernya rendah, memamerkan belahan dada berhias sebuah tahi lalat kecil, sementara renda halus menghiasi tepiannya. Bagian bawah berakhir di pertengahan paha, mempertontonkan kaki mulusnya. Jennie tersenyum malu-malu melihat reaksi Lisa yang begitu terpana.

Lisa bangkit duduk untuk melihat tubuh Jennie secara lebih detail.

Oh my God!”

“Kamu suka nggak? Aku baru beli kemarin.”

I freaking love it! Damn.” Lisa merasakan tenggorokannya tiba-tiba kering.

Jennie ikut bangkit duduk, dia melipat kakinya bersimpuh, dan menatap Lisa dari dekat. Wajah mereka hanya terpisah beberapa inci dan Jennie bisa merasakan napas hangat Lisa di kulitnya. Mata mereka saling mengunci, hasrat beterbangan di udara. Jennie tersenyum tipis, menunggu reaksi selanjutnya dari Lisa.

Seakan paham, tanpa buang waktu lagi, Lisa mendorong bibirnya ke milik Jennie hingga tubuh wanita itu jatuh ke kasur. Ketika bibir mereka akhirnya bertemu, sentuhan pertama begitu lembut hingga Jennie nyaris meleleh. Lisa memulai dengan ciuman pelan, menelusuri bibir Jennie untuk mengeksplorasi setiap lekukannya.

Jennie merespons dengan penuh semangat, melingkarkan tangannya ke leher Lisa, menariknya lebih dekat. Ciuman mereka semakin dalam, bibir bergerak selaras, seakan sudah paham tempo yang diinginkan. Lisa sesekali menggigit lembut bibir bawah Jennie, mengirimkan sensasi yang membuat Jennie mengeluarkan desahan pelan.

You’re crazy.” Lisa membelah paha Jennie supaya kakinya terbuka dan memindahkan diri ke sana.

Oh, you have no idea how crazy I can be.”

Lisa terkekeh. “Show me.”

Maybe next time?”

Lisa tidak bisa menahan diri untuk tak mengagumi pesona Jennie yang terbaring di bawahnya. Damn, wanita itu memancarkan daya tarik seksual yang tidak terbantahkan. Rambutnya yang liar terurai mengelilingi tubuhnya, membiarkan cahaya remang menyapu lembut kulitnya yang cerah dan menyoroti kilauan di matanya yang memikat.

Sekonyong-konyong, waktu terasa melambat, semesta seakan ingin memberi Lisa waktu hanya untuk menikmati pemandangan itu. Kepalanya begitu panas, jantungnya berdebar kencang, darah di dalam dirinya mengalir seperti sedang melakukan lari cepat.

Hurry, we don’t have forever.”

Lisa menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Jennie, menghidu wangi memabukkan dari sabun yang wanita itu gunakan.

We have forever, darling,” bisiknya, menempelkan bibir di leher dan mengecupnya dengan gerakan malas.

“Lisa.” Jennie meraba punggung Lisa dengan kukunya hingga bulu kuduk sang empunya meremang.

The Sexy Hot Single Mother ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang