XVI: Sunflower

958 190 39
                                    

Happu reading:)

'*•.¸♡ ♡¸.•*'

XVI: Sunflower

27 Oktober 2024

'*•.¸ ¸.•*'

“Lisa.” Nichkhun nyelonong masuk ke apartemen adiknya dan langsung mendapat lemparan bantal di wajah.

“GUE LAGI PAKE BEHA, MESUM!”

Nichkhun langsung berbalik badan. “Gue nggak tau, kampret!”

“Gila!”

Nichkhun memutar bola matanya malas. “Gue mau pinjem dompet tangan lo itu, punya gue rusak.”

“Ntar, gue selesaiin pake baju dulu.”

“Iya, ratu,” sahut Nichkhun manis, setelah itu mencibir tanpa suara.

Tak lama kemudian, Lisa sudah selesai memakai baju kerjanya, dan dia mengambilkan dompet tangan yang dimaksud Nichkhun tadi.

“Nih, jangan sampe rusak atau beliin yang baru.”

Nichkhun menatap malas. “Hmm,” dehemnya kemudian pergi, membanting pintu kamar Lisa dengan sengaja.

“Ih, nggak jelas banget, orang tua bangkotan.”

Tak mau mengambil pusing, Lisa segera pergi ke meja makeup, dan berdandan sedikit sebelum pergi ke kantor supaya tidak terlalu terlihat pucat atau lusuh. Lisa memakai lipstik merah yang sedikit berani karena sedang dalam suasana hati kurang baik, dia diajak meeting oleh sepupunya nanti, dan harus menyiapkan banyak kesabaran.

Sepupunya yang nyaris mati karena kecelakaan itu sangat menyebalkan.

“Oke, dah cantik. Gue bakal godain istri dia hari ini biar nggak macem-macem sama gue lagi.”

Sepupunya adalah lesbian, sedangkan istri sepupunya kebetulan lesbian karena sepupunya.

Lisa meraih aktentas dan tas pundaknya, lalu dia mengunci apartemen, dan pergi berangkat kerja.

Lisa selalu berangkat berjalan kaki karena jarak apartemen dari ManTech Inc. tidak terlalu jauh, mungkin sekitar 30 menit jalan kaki saja. Itung-itung olahraga.

“Jennie.”

Langkah Lisa terhenti di pertigaan menuju jalan raya karena melihat figur Jennie yang berdiri tegak di samping sebuah rumah, lengkap membawa tas kerjanya.

Kalung pemberiannya masih melingkar manis di leher.

“Hai.”

Lingkaran hitam terlihat jelas di kantung mata wanita itu meski sudah berusaha ditutupi makeup. Apakah Jennie kurang tidur, pikir Lisa.

“Kamu kenapa di sini?” tanyanya.

Jennie menggeleng. “I just want to see you.”

Lisa hanya diam dengan sorot mata sangsi, tak mempercayai Jennie.

I missed you.”

Setelah mendengar itu, Lisa langsung pergi begitu saja tanpa berkomentar apa pun. Dia tidak punya waktu menanggapi Jennie.

Lisa pikir, Jennie hanya akan datang pagi itu saja untuk melihatnya sekali dan memenuhi celah kerinduan yang begitu dalam.

Namun, hari selanjutnya dia melihat Jennie lagi di tempat sama.

The Sexy Hot Single Mother ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang