XIX: Make up

1.1K 194 24
                                    

Happu reading:)

'*•.¸♡ ♡¸.•*'

XIX: Make up

2 November 2024

'*•.¸♡ ♡¸.•*'

Di elevator, Lisa merapikan pakaian dan poninya. Sampai di lantai tujuan, dia langsung keluar menuju unit Jennie, menekan bel.

“Jen—Izzy?” Senyumnya merekah melihat anak itu lagi yang kini terlihat semakin tampan karena rambutnya sudah dipotong. “Mumsy ada?” tanyanya, berjongkok di depan Isaac yang berwajah masam.

“Mumsy nggak ada! Mumsy pergi sama Pupsy!”

Lisa mengernyitkan alisnya karena nada sinis dan wajah masam itu. Anak ini kenapa?

“Sana pergi! Jangan pernah temuin Mumsy lagi!”

“Izzy kenapa? Kok marah-marah sama Lisa?” tanya Lisa berniat menyentuh anak itu, tetapi langsung ditepis.

“PERGI! JANGAN BIKIN MUMSY NANGIS LAGI! ORANG JAHAT!” jerit Isaac sekencang mungkin hingga wajahnya memerah.

Lisa tersentak kaget, tidak menyangka Isaac, anak yang manis ini, akan berteriak seperti itu padanya. Lalu, tiba-tiba Isaac bergerak ke arahnya dan menggigit tangan kanannya dengan sekuat tenaga hingga berdarah.

“Izzy—aw!”

Rantang Jennie jatuh ke lantai dan Lisa ambruk ke pantatnya karena sakit yang menjalar dari tangan ke seluruh tubuh. Dia meringis kesakitan melihat lengan bawahnya meneteskan darah.

“ORANG JAHAT!”

Kemudian, datanglah sang ibu yang penasaran kenapa anaknya terus-terusan berteriak.

“Izzy ada apa—astaga, Lisa! Tangan kamu kenapa?” Jennie menghampirinya dengan panik saat melihat tangan perempuan itu mendapat luka melingkar yang meneteskan darah.

“Mumsy, jangan!” larang Isaac menarik tangan ibunya menjauh. “Mumsy, ayo masuk. Aku mau makan sama Mumsy.”

Jennie bingung, memandang kedua orang itu bergantian. Ada apa ini? Kenapa situasinya sangat panas di sini?

“Lisa, ayo masuk dulu. Aku obatin luka kamu.”

“Jangan!” tolak Isaac menggelengkan kepalanya memohon. “Jangan ajak Lisa masuk, dia jahat suka bikin Mumsy nangis. Jangan deketin Lisa lagi, Mumsy. Aku nggak mau liat Mumsy sedih,” katanya polos.

Lisa yang mendengar itu langsung merasa bersalah, ternyata Isaac sudah tahu jika ia menyakiti Jennie. Jennie pasti sangat sedih hingga Isaac yang sekecil itu ikut mengambil langkah untuk menjauhkannya, sumber kesedihan Jennie, dari Jennie.

“Izzy, nggak boleh bilang gitu,” tegur Jennie. “Lisakan lagi sakit, kalo nggak buru-buru diobatin nanti lukanya makin lama sembuh.”

Isaac terdiam menatap ibunya dengan mata berkaca-kaca, Jennie pun berjongkok di depannya.

“Sayang, Mumsy obatin aja nanti habis itu Lisa pergi, oke? Izzy temenin biar Izzy bisa liat.”

Dilihat dari dekat begini, Jennie menemukan sedikit darah di pipi Isaac. Apakah luka itu karena gigitan anaknya?

“Oke! Cuma diobatin.” Isaac langsung menggandeng Jennie masuk.

“Lisa, ayo masuk dulu,” ajaknya.

Dengan pasrah, Lisa melangkah masuk sambil membawa rantang tadi. Dia berharap Jennie memberikan waktu untuknya meminta maaf.

Tangan berdarah itu diobati Jennie dan benar-benar ditunggu oleh Isaac yang duduk di pangkuan Jennie. Benar-benar tidak memberikan Lisa ruang untuk berbicara empat mata.

The Sexy Hot Single Mother ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang