XVII: Misunderstanding

824 174 57
                                    

Happu reading:)

'*•.¸ ¸.•*'

XVII: Misunderstanding

29 Oktober 2024

'*•.¸ ¸.•*'

“Iya, nanti balonnya bisa—” Jisoo berhenti bicara tatkala melihat kedatangan sahabatnya yang begitu buru-buru dan berderaian air mata. “Jennie, Jennie,” panggilnya, tetapi Jennie tidak menoleh. “Sebentar,” pamitnya ke salah satu pegawai vendor yang mengurusi persiapan ulang tahun kantor.

Jisoo mengejar Jennie secepat mungkin dan melompat ke elevator sebelum tertutup sepenuhnya.

“Hei, lo kenapa?” tanyanya khawatir.

Jennie menggelengkan kepalanya, tetapi air mata yang mengalir semakin deras.

“Jennie, bicara sama gue. Apa yang terjadi? Kenapa lo nangis?” Jisoo meraih tangan Jennie.

Jennie menarik napas panjang, tetapi tidak mampu mengeluarkan kata-kata. Rasa sakit yang dirasakannya terlalu mendalam untuk dijelaskan dengan kata-kata.

“Lisa,” ucapnya akhirnya dengan suara yang hampir tidak terdengar.

“Lisa kenapa?” Jisoo bertanya, bingung dan cemas.

Jennie mencoba menenangkan diri, tetapi setiap kali dia mengingat pertemuan dengan Lisa dan kondom yang ditemukannya, hatinya kembali hancur.

“Gue pikir dia masih marah sama gue dan butuh waktu sendiri, tapi ternyata ... ternyata dia udah move on. Dia udah punya orang lain,” kata Jennie, suaranya terputus-putus di antara isak tangis.

Jisoo menarik Jennie ke dalam pelukan, membiarkannya menangis di bahunya. “Sstt,” bisiknya lembut.

Elevator berhenti di lantai tujuan mereka, tetapi Jisoo tidak bergerak. Dia membiarkan Jennie menangis sepuasnya, memberikan waktu yang dibutuhkan sahabatnya untuk meredakan kesedihannya.

Jennie menarik napas panjang dan mencoba berbicara lagi. “Gue liat dia sama cowok lain. Mereka keliatan ... akrab. Terus ada kondom di dompetnya. Gue nggak nyangka, gue nggak siap,” ucapnya dengan suara bergetar. “Dia udah punya orang lain.” Tangisnya mengeras.

Jisoo pun memencet elevator supaya tertutup lagi dan membawa mereka ke lantai paling atas untuk memberi Jennie waktu.

Jennie melanjutkan cerita tentang usaha yang telah dilakukannya akhir-akhir ini dan semakin terisak keras.

“Lo udah ngelakuin yang lo bisa, tapi belum berhasil, dan itu nggak papa. It’s fine. Beberapa hal emang nggak bisa dipaksakan, tapi gue bakal nemenin lo lewatin ini semua, oke?” Jisoo memastikan Jennie menatap matanya, ingin sahabatnya merasakan ketulusan di balik kata-katanya.

Jennie mengangguk pelan, mencoba mengumpulkan kekuatan dari pelukan dan kata-kata Jisoo. “Thanks.”

Jisoo mengangguk. “Sekarang yang penting lo tenang dulu, rapiin wajah, dan mulai kerja. Tugas kita banyak hari ini. Nanti kita bisa lanjutin dan gue sama Joohyun bakal dengerin, oke?” Jisoo memberikan senyum kecil, mencoba memberikan secercah penyemangat di tengah kesedihan Jennie.

The Sexy Hot Single Mother ➳ JENLISA [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang