Deg!
Seketika semuanya terdiam. Gebrakan "Sawadhee khap" Itu nyatanya membuat keempat anak Adam terkejut bukan main.
1 detik
2 detik
3 detik
“Oek!! Oekk!!! ” tangisan Queen berhasil keluar. Tidak lain dan tidak bukan adalah karena mae Haechan yang tiba-tiba datang sembari berteriak.
Haechan yang dalam posisi membopong Queen itupun sontak menimang-nimang si bayi. Mark juga ikut membantu menenangkan, sedang Jeno dan Jaemin menyengir menatap wajah Ten.
Sementara Ten masih mematung di depan pintu, kemudian disusul oleh sang suami—Johnny yang juga ikut mematung di sebelahnya.
“M-mae, Haechan bisa jelasin, Mae! ”
Tatapan mencekam sudah diterima Haechan sejak beberapa detik yang lalu. Bukan hanya dari maenya, tetapi juga dari phoo¹nya. Bulu kuduk Haechan lantas berdiri. Ia gemetar takut dicoret dari KK.
Tap! Tap! Tap!
Ten berjalan mendekat kepada Haechan. Mark yang sadar langsung memberi sedikit jarak dengan Haechan. Astaga, habis sudah Haechan. Mau diapakan si tan itu? Oh! Mau diapakan Queen..?
Tangan Ten bergerak ke atas, seolah-olah hendak menampar pipi anaknya. Hal itu membuat Haechan bergeming, menutup mata disertai suara tangisan Queen yang semakin menjadi.
“Noob banget sih kamu, Chan! Nenangin bayi nangis tuh gini! Bukan cuma dibopong-bopong doang! ”
Empat sekawan di sana menganga tak percaya.
“Hah? ”
Haechan yang sudah membuka netranya lantas mengamati sang mae yang sedang menenangkan Queen dengan posisi Queen berdiri di pundak mae.
“Cup cup cup cup cupp. Nah, gini, Chan. Sambil ditepuk-tepuk. Tuh kan, dia diem. Kwai²! ”
Ctak!
Ten menyentil manja perut gembul sang anak, yang justru dibalas, “Maeee Echan bukan kwai! Echan itu phuu³! ”
Ten tertawa. Johnny juga tiba-tiba tertawa sambil mendekat pada Haechan. Astaga! Ketawa milik phoonya Haechan bikin kaget Queen saja!
Detik berikutnya Haechan tersenyum kikuk. Ia mempersilakan orang tuanya duduk di sebelah kanannya. Sementara ia, dan tiga yang lain di sebelah kiri.
“Mae kok nggak bilang sih kalo mau ke sini! Echan kaget loh, pake gebrak salam segala. ”
Haechan mencibir, tapi langsung dihadiahi tawa khas Ten.
“Ih, anak alay! Ya suka-suka mae lah mau bilang apa enggak. Lagian ya, mae tuh niatnya mau surprise in kamu. Eh, malah mae yang kena surprise. ”
Jaemin mengernyit, ia lantas angkat bicara, “Mae mau kasih kita surprise apa? Mobil lambo? Atau tiket liburan ke Thailand? ”
“Ladyboy.”
Anjr. Singkat, padat, ladyboy.
Jaemin seketika membeku di tempat. Atuh, salah nanya maneh teh.
“Ini anak kamu sama Mark, Chan? ”
Mark dan Haechan sontak bertatap-tatapan. Lalu mereka serentak menggeleng kepada Ten.
“Itu si Mark kalo macem-macem sama anak gue—” Johnny meneruskan ucapannya sambil menunjukkan pose "Dead" Pada Mark.
Glek!
KAMU SEDANG MEMBACA
Together With Baby
Fiksi PenggemarImajinasikan kisah Jeno, Jaemin, Mark, dan Haechan dalam benakmu di sini! Dengan alur cerita yang dimulai dari sebuah ketidaksengajaan. Lalu datang hari-hari berikutnya yang tak kalah melelahkan dan menyenangkan. *** "Eh, Jaem- HEH LO BAWA ANAK SIA...