Chapter 11

20 5 1
                                    

"Hahahaha, really?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hahahaha, really?"

"Ya, terjadi begitu saja di depanku,"

"Lalu sekarang keadaannya bagaimana?"

"Entahlah, mungkin saat ini ia tidak bisa berjalan."

"Su–"

"Vivenne, come here." suara bariton penuh penekanan itu menyela pembicaraan kedua manusia yang sedang asik berbincang di atas karpet.

Sang empu yang dipanggil berbalik, lalu menatap Azrael yang tiba-tiba saja sudah duduk di atas single sofa yang tak jauh dari mereka. Padahal, tadi hanya ada dirinya dan Jemon yang berada di lounge ini.

Ivy masih belum bergerak, tubuhnya belum bisa merespon apa yang terjadi.

"Ck, possesive" Jemon beranjak, lalu menatap sekilas Azrael yang sedang menghunusnya dengan tatapan tajam khas laki-laki itu. Ia kemudian menuju ke arah mini bar lalu mengambil salah satu botol yang terletak di lemari kecil.

Azrael tak mengindahkan laki-laki itu, fokusnya tertuju pada Ivy  yang beranjak pelan menuju ke arahnya. Setelah gadis itu sampai di depannya, ia menarik pelan tangan gadis itu sehingga ia terjatuh dalam pangkuannya. Azrael mulai melingkarkan tangannya ke perut gadis itu lalu menyandarkan kepalanya ke pundak lalu memejamkan matanya.

Lagi-lagi Jemon dibuat berdecih pelan akibat perilaku laki-laki berkaca mata itu. Sudah kesekian kalinya laki-laki itu mengganggu kegiatannya dengan Ivy, ia dan Ivy adalah teman, apalagi yang ia khawatirkan. Ia menganggap Ivy seperti saudaranya kandungnya sendiri, tak lebih dan tak kurang. Tapi respon lelaki itu begitu berlebihan, ia ingin mempertanyakan hak laki-laki itu tapi yang ada dia terkena amukan sang serigala tidur nanti.

"Ael, what happened?" tanya Ivy lalu berbalik, mengganti posisinya setelah itu kembali memeluk laki-laki di depannya.

"Nothing" suara itu sedikit teredam karena posisi kepala Azrael semakin rapat ke arah leher Ivy, satu kecupan ia layangkan membuat gadis itu seketika menegang. Azrael semakin merapatkan pelukannya seakan tak mengizinkan gadis yang didekapnya itu untuk pergi kemanapun.

'cklek'

Pintu terbuka, menampakkan Nicolo, Leonor, dan Milan yang datang bersama.

Berbeda dengan Leonor dan Milan yang langsung mengambil tempat di sofa, Nicolo berlalu masuk ke dalam ruangan pribadinya. Ruangan yang hanya boleh dimasuki oleh dirinya seorang, bahkan para sternberg yang lain tidak diperkenankan memasuki ruangan itu.

"Milan, apa ada kabar tentang Camora?" tanya Ivy yang masih setia mengelus rambut laki-laki di dalam dekapannya.

Milan menggeleng. "Gak ada kontak yang bisa dihubungi."

"Ah iya, aku lupa Camora bahkan tidak memiliki ponsel."

"Bagaimana dengan Miss Rosie?"

"Aku sudah bertanya padanya, tapi dia tidak memberitahu apapun. Dia hanya menyuruh untuk menunggu saja dan melarang kita mencoba untuk menghubungi ataupun mendatangi gadis itu."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 16 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ANATHEMA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang