Bab ke 11 ~CCTV

15 5 2
                                    

Di salah satu mansion mewah milik ketua partai politik C.
Ada beberapa orang yang sedang sibuk membuat beberapa rencana untuk menjatuhkan orang nomor satu di negara itu. Ketua partai politik C yang bernama Jery Mulyadi memegang satu partai yang cukup besar, dan di bantu beberapa rekan kerjanya. Untuk menjabat sebagai ketua partai politik itu cukup sulit dan banyak saingan yang cukup kuat dari berbagai partai politik lainya.

Seorang pria tengah tergesa-gesa memasuki kediaman seorang ketua politik partai C. Dimana kediaman pria parubaya yang berusia sekitaran 50 tahunan itu ada di salah satu kota A yang cukup berdekatan dengan istana kePresidenan.

"Lapor pak, saya ingin memberitahukan sesuatu mengenai keluarga pak Johan," ucap pria yang baru datang nta dari mana.

"Ada apa? Cepat ceritakan! Pinta Jery.

"Tadi sewaktu saya ingin melihat kondisi keluarga dari pak Johan, saya melihat ada beberapa orang yang cukup mencurigakan sedang melakukan sesuatu di arena sumur belakang kediaman pak Johan pak," jelas pria itu.

"Ngapain mereka ke situ? Apa, mereka dari pihak yang berwajib?" Tanya Jery.

"Tidak mungkin mereka dari pihak yang berwajib! Karena kasusu ini sudah di tutup oleh pihak berwajib," jelas wakil ketua partai C.

"Betul! Tetapi mau apa mereka ke area sumur itu? Aku harus memberitahu kepada ketua," jelas Jery.

"Betul pak! Anda tidak boleh lengah dengan permasalahan ini. Apa lagi pak Wijaya sudah mempunyai seorang ajudan baru, yang bernama Mayor NS," jelas wakil pak Jery.

"Apa si tua bangka itu ingin menyelidiki semua ini, dan menyuruh ajudan wanitanya itu untuk mencari tahu siapa dalang di balik kasus yang menimpa dirinya," heran Jery.

"Mungkin saja ada benarnya pak! Karena selama ini kasus ini sudah di tutup dan tidak di lanjuti lagi, tetapi semenjak adanya ajudan barunya beliau kasus ini ku rasa akan di selidiki kembali. Terlihat jika ajudanya pak Wijaya itu sangatlah protektif, tegas dan licik untuk menjaga sang tuanya," jawab wakil pak Jery.

"Kau kembali lah ke tempat si Johan itu! Dan lihat kamera CCTV yang kau pasang  itu. Siapa yang sudah berani menyelidiki kasus ini, dan lihat juga ada apa di area sumur itu," pinta Jery.

"Siap, Pak! Setelah itu, pria itupun langsung pergi meninggalkan kediaman pak Jery.

Tak berselang lama, Jery terlihat mengutak-atik ponsel miliknya, dan langsung menghubungi seseorang yang sudah ada dalam kontak ponselnya.

Tring.... tring.... suara dering ponsel milik seseorang sedang berbunyi, menandakan adanya panggilan.

"Ada apa? Tanya pria dari seberang telepon.

"Begitu bos, saya mendapat kabar jika ada beberapa orang yang datang ke kediaman si Johan untuk emnyelidiki kasus satu tahun lalu," jelas Gery.

"Bodoh! Apa kau tidak berguna? Sampai kau melaporkan hal sebodoh ini. Urus semua sampai selesai, jangan sampai aku mendengar jika semua terungkap kau akan ku penggal," pinta pria itu. Lalu memutuskan panggilan secara sepihak.

"Sial! Kalau kau bukan bos dan penguasa, sudah ku pastikan jika kau akan ku hancurkan," celoteh Jery.

"Sabar, Pak! Ucap wakilnya itu.

"Sabar kau bilang bodoh! Jika sampai kasus ini sampai terungkap, hidup kita akan terancam bodoh," kesal Jery.

"Maaf, Pak! Ucapnya. Setelah mendengar penuturan yang cukup kasar terhadap dirinya.

Jery yang sedang kesal terhadap bentakan dan masalah yang belum juga selesai, membuatnya pusing dan habis kehilangan akalnya.

Tring... tring...

Ponsel milik Jery kembali berdering, dan membuatnya semakin kesal.

"Ada apa lagi, sialan," kesalnya.

"Pak, saya sudah mencari tahu siapa dalang di balik pemeriksaan kasus ini, dan dari pihak Lapas pun sudah memberitahukan kepada kami jika ada seorang wanita cantik berpangkat Mayor datang untuk mengintrogasi si Johan," jelas pria itu.

"Sial! Beraninya dia menantang Jery," umpat pria parubaya itu.

"Dan ada satuhal lagi, Pak! Kalau keluarga si Johan, telah di bawa mereka pergi nta kemana. Maaf, jika saya kecolongan," ucap Pria dari seberang ponsel.

"Kembali ke sini. CEPAT.. teriak Jery. Yang emosinya masih belum bisa stabil, belum juga terkena amarah dari sang bos, dia harus menerima kenyataan jika keluarga tahanannya telah di bawa pergi oleh orang lain yang tidak di kenal sama sekali.

Sementara di salah pantai yang sudah menjadi tempat keseharian beberapa pria misterius yang menggunakan topeng. Terlihat sedang melakukan sebuah transaksi senjata dan beberapa barang terlarang lainya.

Sebuah kapal yang cukup besar telah bertepi di pelabuhan buatan mereka. Dengan beberapa pasukan algojo yang keluar dari dalam kapal, dengan menenteng beberapa koper besar yang di dalamnya sudah berisi sejumblah besar nilai uang.

"Bagaimana, Apa semua sudah lengkap? Tanya pria berparakan luar.

"Semua sudah ada di sini, cuman pisau yang anda pesan saat ini belum juga di temukan," jawab pria bertopeng.

"APA! Bagaiamana bisa, ini sudah satu minggu bos saya menunggu. Dan uangnyapun sudah di berilan kepada kalian, kenapa bisa seperti ini? Kesal pria itu.

"Kami berjanji, akan memenuhi apa yang bos anda minta. Tapi, saat ini kami butuh waktu untuk mencari tahu di mana belati itu," jawab pria bertopeng.

"Saya tidak mau tau, secepatnya kalian berikan belati itu. Jika tidak, bos saya akan menghancurkan kalian," ancam pria bertubuh kekar dan perprawakan luar itu.

Setelah melakukan semua transaksi senjata yang akan di bawanya, kapal yang di gunakan merekapun sudah meninggalkan dermaga buatan itu, dan berlayar menuju seberang pulau.

"Sebaiknya kita kembali! Ajak pria itu, setelah rekannya transaksi telah pergi.

Merekapun pergi dari dermaga, dengan menggunakan kendaraan mobil mewah yang berwarnah hitam pekat, yang di parkir di dekat pepohonan.

Di salah satu hutan besar dan cukup luas di mana seorang Kapten tampan yang bernama Yuda,sedang bersiap  dengan beberapa pasukan TNI muda yang siap untuk mengikuti latihan perang yang di adakan di sebuah hutan lebat nan asri dari jangkauan manusia. Karena hutan itu di khususkan untuk latihan para tentara muda yang akan menjalani latihan perang selama 3 bulan lamanya.

Yuda juga di bantu beberapa rekan Kapten lainya yang ada di Kesatuan Angkatan Darat Baret Merah. Latihanpun sudah di mulai, dengan beberapa pasukan di bagi menjadi 5 tim, yang di mana setiap tim akan di arahkan ke tempat persembunyian yang sudah di atur oleh kapten mereka.

Beberapa pasokan makanan dan sembako sudah di siapkan di salah satu tenda khusus penampung makanan, ada tabung gas kecil, panci seadanya, beras, mie instand, barang-barang perlengkapan mandi, dan beberapa pasang pakaian milik prajurit yang mengikuti latihan di tengah hutan.



Beberapa pasokan makanan dan sembako sudah di siapkan di salah satu tenda khusus penampung makanan, ada tabung gas kecil, panci seadanya, beras, mie instand, barang-barang perlengkapan mandi, dan beberapa pasang pakaian milik prajurit yang mengiku...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa tinggalkan jejak di bawah sini ya gais.

Vote.
Komen.
Follow akun Author ya gais, dan jangan lupa juga masukkan ke dalam daftar perpustakaan kalian jika karya saya menarik untuk di baca. Terima kasih.


KOWAD CANTIK AJUDAN PRESIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang