Bab ke 16 ~Putri Kusuma.

20 5 2
                                    

Masih di waktu yang sama, di mana Naura yang sedang menyamar sebagai Daren saat ini sedang berjalan mengendap-endap berusaha mencari celah untuk masuk ke dalam markas MR Jek Company, yang di kenal dengan kekejamanya dan ke ganasanya di dalam bisnis dunia gelapnya.

Ummmm....

"Beraninya kau menyusup ke kawasan terlarang," hahahahah tawa algojo yang berhasil menangkap Daren.

Bug....

Brak...

Akh... "Sial, tubuhmu begitu kecil tapi tinjumu begitu kuat," rintih pria itu.

Ummmm... "lepaskan aku," pinta algojo, saat Daren menjatuhkan pria bertubuh kekar itu lalu membekap bagian mulut pria itu.

"Siapa di sana?" Tanya seorang algojo saat mendengar suara semak-semak yang bergoyang.

"Sepertinya tidak ada! Sebaiknya aku mencari ke arah gerbang saja," dengan cepat langkah pria itu langsung berjalan menuju gerbang utama, untuk memastikan penyusup tidak masuk lagi ke dalam kawasan milik Mr Jek.

Bug...

Akh... Daren yang terkena pukulan dari pria bertubuh kekar itu sedikit merasa nyeri di bagian lenganya, dan tampa di sadari tubuhnya terhempas ke semak-semak itu.

"Apa kau pikir aku lemah boca ingusan," hahahah tawa pria itu.

Daren yang menyadari membawa beberapa alat untuk menjadi pelindungnya, dengan cepat Daren langsung mengeluarkan sebuah tali dan melemparkanya ke atas pohon, dan dengan cepat tubuhnya sudah terangkat dan naik di atas pohon itu.

"Sial, kau seperti ninja saja," umpat pria itu, saat dirinya ingin menghantam tubuh mungil Daren itu lagi, dan tampa basa-basi lagi Daren sudah ada di atas pohon begitu cepatnya dan membuat pria itu sedikit terkejut dengan aksi pria bertubuh kecil itu, yang layaknya seorang ninja.

"Siapa kau?" Tanya algojo itu.

Daren hanya terdiam, dan mengeluarkan sebuah jarum bius yang di gunakanya untuk melumpuhkan para musuh yang ingin menyerangnya.

Slup...

Brukkk...

Tidak lama tubuh pria itu sudah ambruk di semak-semak, dan setelah itu Daren turun dari atas pohon dengan cara melompat dan mendekat ke arah pria bertubuh kekar itu.

Dengan memeriksa tubuh pria itu, Daren tak sengaja melihat sebuah kunci yang ada di bagian pinggang pria itu.

"Sepertinya ini kunci penting! Dengan cepat Daren langsung mengambil kunci itu, dan menutupi tubuh pria itu dengan rerumputan yang di ambilnya, agar tubuh pria itu tidak di lihat oleh rekan-rekanya.

~Flasback On~

Sewaktu Naura berada di Kesatuan Pasukan Khusus Baret Merah, yang ada di kota Jakarta. Yang di mana kesatuan Kopassus di pimpin oleh Jenderal Rudi M Silalahi bintang empat.

Naura di latih untuk membuat senjata kecil yang begitu mematikan, hanya dengan sekali tusuk saja. Senjata itu terbuat dari beberapa anak jarum yang terbuat dari bahan kuningan yang di desain khusus untuk seorang prajurit handal dalam bagian perang dan mata-mata. Anak jarum di oleskan dengan beberapa bahan-bahan alami seperti beberapa ramuan yang dapat melumpuhkan saraf otak dan bagian tubuh lainya, efek yang dapat di timbulkan adalah mematikan saraf otak dan membuat siapa saja yang terkena akan mati perlahan dengan tubuh yang mulai membiru.

Di kesatuan Kopassus hanya Mayor Naura Silla saja yang memiliki alat yang di namakan jarum beracun, tidak sembarangan prajurit menggunakanya dan tidak banyak juga Tentara mengetahui senjata kecil yang begitu mematikan itu.

TNI di kenal dengan alat perang yang cukup besar bagi penglihatan mata. Beberapa senjata api yang di desain khusus untuk para prajurit TNI.

~Flasback Off~

Selama Naura menusukkan jarum beracunya bagi lawannya, Naura tidak lupa untuk mengambil kembali jarum yang tertancap di bagian leher para musuhnya itu. Agar jejak yang di buatnya tidak di ketahui oleh siapapun itu.

"Sebaiknya aku kembali ke gubuk, untuk merancang ulang strategih baru," setelah itu, Naura langsung memanjat pepohonan dan keluar dari pagar besi yang cukup tinggi dengan berayunan di pohon menggunakan tali khsusus yang di milikinya, dengan gampangnya Naura dapat keluar tampa harus melewati gerbang utama masuk.

Di dalam markas bawah tanah, terdapat seorang pria lusuh dengan penampilan kumuhnya. Dimas, saat ini sedang di sekap di bagian markas bawah tanah yang ada di markas besar milik Mr Jek Company.

Bug...., bug..., bug...

Akh.... rintihan yang berhasil lolos dari mulut seorang pria yang di hantam dengan beberapa pukulan tepat di bagian perutnya.

"Jawab, siapa yang menyuruhmu untuk menyusup ke markas tuan kami?" Tanya pria yang memukul Dimas.

"Sampai matipun aku tidak akan memberitahumu, 'Bajingan" umpat Dimas dengan senyuman smirknya.

"Bos, Tuan besar sudah kembali dan sedang menunggu anda di ruanganya," pinta pria yang di sebut algojo itu.

"Baiklah, kau hajar pria brengsek ini! Aku akan menemui bos terlebih dahulu," ucapnya dan langsung berjalan cepat keluar dari dalam ruangan bawah tanah, untuk menemui sang tuannya.

"Sebaiknya aku beristirahat dulu! Tubuhku sudah sangat lelah, agar nanti aku dapat menghajarmu dengan penuh semangat," hahahah

Cih...., Dimas hanya berdecih saja saat pria bertubuh kekar itu meledeknya.

Bark..., suara dobrakan pintu.

"Tolong lepasin aku?" Mohon seorang gadis cantik yang baru saja di bawa seorang pria yang menghantam Dimas barusan.

"Diam! Atau mulutmu itu akan aku sobek," teriak pria itu.

Putri Kusuma, diakan putri dari Pak Wijaya? Kenapa para bajingan ini menangkapnya?" Batin heran Dimas.

Sebaiknya aku diam dulu, sampai bala bantuan datang! Aku tidak ingin menyakiti gadis ini dengan kecerobohanku!! Batin Dimas lagi.

Saat ini, Naura sedang mengutak atik laptop miliknya dan segera bergegas meninggalkan desa.

Tak berselang beberapa jam Naura telah meninggalkan desa, ada beberapa gerombolan pria bertubuh kekar masuk ke area desa dengan mengobrak abrikan desa.

Gdubrakkk.

Bug..., "Katakan, apa kalian penyusup?" Tanya pria bertubuh kekar yang di sebut algojo.

Hiks..., "Tidak tuan! Kami hanyalah warga desa yang sudah lama tinggal di sini," jelas seorang pria tua yang di hantam pukulan oleh seorang algojo.

"Jika kau tidak buka suara, maka kepalamu ini akan ku hancurkan," ancam algojo itu.

"Saya berani bersumpah tuan, jika saya dan keluarga saya tidak berhianat dari Mr Jek," jelas pria itu dengan sudut bibir yang sudah mengeluarkan cairan berwarnah merah pekat saat terkena hantaman pria itu.

"Kalian semua periksa setiap rumah dan lainya, temukan bukti apa saja yang mencurigakan!" Pinta pria itu pada para bawahanya.

"Siap bos," ucap berbarengan para algoji. Dengan sigapnya beberapa algojo langsung memeriksa dan mengobrak abrikkan beberapa rumah yang di tempati warga dengan menghancurkan barang-barang milik warga desa demi mencari benda atau barang yang mencurigakan menurut algojo.

"Bos, kami tidak menemukan barang atau benda yang mencurigakan di rumah mereka," jelas seorang algojo.

"Sial! Sepertinya dia bukan dari warga desa, kita sudah kecolongan kali ini. Kembali ke markas," pinta Bos algojo itu.

Para warga desa yang terkena pukulan oleh beberapa algojo masih merintih kesakitan di bagian tubuh mereka.

Jangan lupa tinggalkan jejak di bawah sini ya gais. Menulis tidak lah muda, tetapi dengan adanya tekad dan niat maka menulis dapat dengan mudah menemukan sebuah alur cerita yang membuat sebuah karya menjadi sebuah drama atau cerita yang menegangkan.

Vote.
Komen.
Follow akun Author ya gais.
Tiktok Author: Yuni Ashara Silalahi97 Park.
Ig Author: Ashara_97 Bangtan Sonyeondan.













KOWAD CANTIK AJUDAN PRESIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang