Bab ke 15 ~Anak Jarum.

23 5 1
                                    

Di istana kePresidenan.

Kopral Rehan sedang memberi perintah kepada para bawahanya yang ada di istana kePresidenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kopral Rehan sedang memberi perintah kepada para bawahanya yang ada di istana kePresidenan.

"Untuk kalian bertiga perketat bagian pengamanan di bagian sekitar kediaman presiden! Jika ada yang mencurigakan siapa saja langsung lah bertindak. Apa kalian paham? Tanya Kopral Rehan.

"Siap Kopral," jawab serentak ajudan yang bertugas di istana kePresidenan.

"Kalau begitu, kembalilah ke tempat kalian masing-masing," perintah Rehan.

Sementara di sebuah rumah kecil yang terletak dengan perbatasan area hutan yang sangat luas, terdapat duaorang anak muda sedang mencari kayu bakar.

Sementara di sebuah rumah kecil yang terletak dengan perbatasan area hutan yang sangat luas, terdapat duaorang anak muda sedang mencari kayu bakar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat keduanya sedang mencari kayu bakar, seseorang pria bertubuh kekar menghampiri kedua pemuda itu.

"Siapa kalian?" Tanya penasaran pria bertubuh kekar.

"Maaf, tuan! Kami hanya ingin mencari kayu bakar, untuk di gunakan memasak," jelas Pria tampan yang bernama Daren.

"Benar tuan! Kami hanya ingin mengambil ranting kayu yang kering. Namun, di sini tidak ada kayu bakar yang kering untuk kami gunakan memasak," ujar Dimas.

"Di dalam banyak ranting kayu yang kering, jika kalian mau ambillah! Tetapi ingat satu hal, jangan sampai kalian melakukan hal yang saya tidak suka. Ancam pria itu.

"Terima kasih banyak tuan! Ucap Daren.

"Masuklah! Setelah itu kalian boleh pergi," pintanya lagi. Dan langsung mengajak kedua pria tampan itu.

Tidak ku sangka, ternyata masuk ke dalam cukup lebih muda di bandingkan dengan yang ku duga? Batin Daren.

"Pergilah ke ujung sana! Di sana banyak kayu yang kering, yang dapat untuk kalian gunakan memasak," pintanya sembari menunjuk ke arah sebelah barat, di mana banyak pohon yang rantingnya sudah pada mati dan kering.

"Terima kasih tuan! Kalau begitu kami akan mengambilnya," jawab Daren.

Kedua pemuda itu langsung berjalan ke arah tunjuk pria bertubuh kekar itu, dengan berpenampilan layaknya seorang petani yang cukup miskin dan menderita, dengan pakaian yang cukup kusam, rambut palsu yang di gunakan, dan brewokan palsu membuat penyamaran keduanya berjalan sesuai rencana.

KOWAD CANTIK AJUDAN PRESIDENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang