Di salah satu bangunan besar milik seorang petinggi partai politik C. Yang bernama Jerry tengah melakukan sebuah transaksi barang larangan yang di kirim oleh algojo milik mafia yang berkuasa di Indonesia.
Ada beberapa kilogram barang larangan yang akan siap di edarkan kepada pengguna. Seperti, narkoba, sabu-sabu dan beberapa minuman beralkohol lainya yang di namakan miras.
"Bos, tuan ingin anda berhati-hati saat melakukan transaksi ini kepada rekan-rekan anda! Jangan sampai ada yang tau, jika tidak tuan akan marah besar." Jelas algojo itu.
"Hm! Sebaiknya kau pergilah. Aku muak melihat wajahmu itu. Aku bukan orang bodoh yang sama sepertimu." Hina Jerry pada algojo yang bertubuh kekar itu.
Tampa disadari, algojo bertubuh kekar itu sudah mengepalkan kuat tanganya, hendak melayangkan sebuah pukulan kuat untuk memberi pelajaran kepada pria sombong itu.
Jika saja kau bukan bos kepercayaan Mr Jek, aku pastikan kau sudah ku habisi saat ini." Batin kesal algojo itu.
"Pergilah!" Pinta Jerry pada pria bertubuh kekar itu.
Setelah kepergian algojo itu, Jerry langsung membuka bungkusan yang menutupi barang terlarang itu dengan beberapa bungkusan makanan untuk menghindari atau mengelabui kecurigaan pihak berwajib.
Di lain tempat, di mana kini pihak berwajib tengah menangkap dua orang pelaku massa di depan istana kePresidenan. Kedua pelaku ini adalah dalang dan provokator pemecah atau pemvitnah nama baik seseorang.
Keduanya tengah di tahan di dalam jeruji besi! Di mana salah seorang petinggi Polisi sedang melakukan pengintrogasian terhadap kedua pelaku.
"Apa tujuan kalian melakukan massa demo di depan istana kePresidenan saat itu?" Tanya pihak polisi.
"Kami hanya tidak ingin jika presiden kita itu seorang manusia yang lemah! Menjaga putrinya saja dia tidak sanggup. Apa lagi menjaga ketentraman seluruh masyarakatnya." Jawab salah seorang tersangka.
"Siapa yang mengusulkan demo massa saat itu?" Tanyanya lagi.
"Pak Samsul Idin! Dia dalang di balik semua pencemaran nama baik partai politik C dan partai politik lainya." Jawabnya lagi.
"Apa kamu yakin jika yang menyuruh kalian melakukan itu semua atas suruhan pak Samsul?" Tambah polisi lagi.
"Benar, Pak! Beliau akan memberi kami komisi jika kami berhasil mencemarkan nama baik pak Wijaya dan pak Jerry dari ketua partai politik C.
"Mana buktinya? Jika benar pak Samsul adalah dalang di balik ini semua?" Tanya pak Polisi lagi.
"Ini!" Sembari menyerahkan sebuah rekaman vidio yang di mana Samsul tengah berbicara dengan kedua pihak tersangka itu.
"Tolong putarkan." Pinta petinggi Polisi pada bawahanya.
Videopun sudah di putar, di mana pak Samsul terlihat sangat jelas mengatur semua skenario yang di buatnya sebaik-baik mungkin untuk melancarkan misinya menjatuhkan pak Wijaya seorang nomor satu di negara Indonesia.
Pihak berwajibpun langsung mengambil tindakan atas bukti-bukti yang mereka dapat dari tersangka. Pihak petinggi polisipun langsung menyuruh beberapa prajuritnya untuk menangkap seorang penasihat presiden atas tuduhan pencemaran nama baik dan tindakan kriminal yang telah di lakukanya saat itu.
Wartawan dan para awak media lainya, kini telah ramai di depan istana kePresidenan untuk menangkap seorang pria parubaya yang bernama Samsul Aidin seorang penasihat kePresidenan.
"Minggir! Mengapa kalian menghalangi jalan petugas." Usir pria petinggi polisi.
Para polisipun langsung menyuruh pihak wartawan dan media lainya untuk minggir dan tidak menghalangi tugas yang akan di lakukan pihak berwajib.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOWAD CANTIK AJUDAN PRESIDEN
ActionIngat, ini hanyalah karangan Author saja ya. cerita ini tidak nyata, dan hanya ada di imajinasi author saja. jangan salah untuk menyikapinya ya. Siapa tau bisa di jadikan film layar lebarkan, hehehehe. Menghalu dulu gais. Takdir hanya Tuhan yang tau...