BAB 32

631 66 2
                                    

Keesokan harinya dimna semua orang berkumpul dirumah chika, malam itu tian dan zean pulang kerumah betapa kagetnya mereka melihat kondisi tian cukup tragedi jangan tanya lagi muthe dan shani mereka berdua memeluk tian penuh tangisan cukup lama mereka menenangkan muthe dan shani akhirnya tenang juga, christian dan zean menceritakan semuanya shani sempat kaget karna mendengar senjata makan tuan akhirnya mereka semua memutuskan besok kerumah chika buat ngelayat.

"sabar ya chik"ucap indah mengelus pundak chika karna chika kehilangan dua orang bersangkutan sama dia

"iya ndah makasih ya"balas chika

"sudah ya jangan sedih lagi"ucap marsha ikut mengelus chika

Chika melihat dan tersenyum grepp.. "makasih dan maaf sha kalau aku ada salah"ucap chika memeluk marsha

"sama-sama chik kita berkumpul lagi seperti dulu ya jangan sedih lagi"balas marsha menerima pelukan chika

"serius sha kita berkumpul lagi"tanya atin bersemangat lalu dibalas anggukan sama marsha dan dia memeluk marsha diikuti indah dan ashel

selesai mereka semua berpelukan "tapi aku mau kalian terima sahabat aku juga ya"ucap marsha

"emangnya siapa sha"tanya ashel

"tuh"tunjuk marsha dengan dagu menunjukkan kearah muthe dan jessi

"muthe sha tapi aku ada salah dia"ucap chika sedih

"dia ga dendam kok, muthe jessi sini dulu"balas marsha sembari memanggil muthe dan jessi

Muthe dan jessi merasa dipanggil pun berjalan kearah marsha "Iya kenapa sha"tanya muthe

"kita ada teman baru"ucap marsha

"siapa"tanya jessi

"ini"balas marsha mempersembahkan KAMI+chika

"maaf ya muth aku ada salah sama kamu"ucap chika meminta maaf ke muthe sembari memegang tangan muthe

"eh-jangan gini yaa aku udah maafin kamu sebelum kamu minta maaf"balas muthe sempat kaget

"serius muth"tanya chika

"iya chika"jawab muthe betapa senangnya chika lalu dia memeluk muthe diikuti semua para ciwi dan dilihat para cowo

"akhirnya damai semua"ucap zean lega

"iya ga nyangka ya"balas aldo

"kita ga pelukan juga nih"tanya arman

"najis bego"balas ollan

"hahaha emang rada² dia lan jangan heran"tawa lucas

Arman pun kesal mendengarnya dan bete "jangan gitu mukanya jelek tau"ucap floran melihat arman bete

"serang aja terus gue"ucap arman membuat mereka semua tertawa

"akan aku usahain chiko amanah kamu"ucap tian dalam hati

"terimakasih ya allah sudah mendamaikan kami semua ga ada kata permusuhan lagi"ucap zean dalam hati

Yang bingung cio, shani, gito, dan eli dimna mereka didalam ya dan mayat aran bersamaan dengan chiko jadi ga kesana kesini

"sudah ayo kita pergi menuju rumah terakhir mereka berdua"ucap mirza melihat kalau sudah beres tinggal di antar ke tempat istirahat terakhir mereka berdua

"iya ayo"Jawab mereka semua

Butuh banyak memakan waktu akhirnya tiba di pemakaman chiko dan aran sudah dikuburkan semua orang sudah pulang hanya tersisa keluarga natio,keluarga umandana, dan keluarga chika

Chrismuth familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang