BAB 24

703 75 2
                                    

Kita alihkan langsung ke pemakaman ya biar ga repot, sesudah memakamkan oma dan opa hanya tersisa keluarga natio, keluarga umandana, dan teman-temannya christian yang bertanya marsha dan jessi kemana mereka berdua ikut pulang sebenernya mereka mau tetap disini tapi mereka dilarang zean dan ollan karna takut kehujanan jessi dan marsha pun menurutinya, dimna christian hanya seperti patung karna orang yang dia sayang sesudah orang tuanya adalah mereka berdua yang selalu manja kalau ga lagi sama orang tuanya.

"yang sabar ya Chris"ucap ollan

Christian hanya melihat saja dan tersenyum tanpa mengeluarkan kata-kata

"cici yang sabar yaa ini semua sudah takdir"ucap eli mengelus pundak shani

"iya el, mau gimna lagi kita ga bisa mengembalikan mereka kembali"balas shani

"ayo bun kita pulang"ajak cio

"iya ayo mas, semuanya kita pulang yaa"jawab shani dan menyuruh semua yang disana ikut pulang juga

"aku nyusul bun"ucap tian

"kok gitu dek teman-teman kamu ikut pulang loh kamu sendiri disini"ucap shani

"sudah gapapa kita kasih dia waktu sendiri aja jangan paksa dia bun"ucap cio

"ya sudah nanti pulang yaa dek takut keburu hujan"ucap shani

"iya bun"jawab tian

"chris kami pulang duluan yaa"ucap ollan

"iya lan hati² klen"jawab tian dan diangguki teman-temannya

Dan hanya tersisa tian sendirian di pemakaman

"oma opa kenapa kalian cepat sekali meninggalkan tian"ucap tian ditengah² permakaman oma dan opa sembari memegang nisannya
"ga ada kalian siapa lagi tian manjain omaa"lanjutnya dan mulailah air matanya jatuh yang tak sanggup ditahan lagi

Tak butuh lama hujan pun tiba christian menangis bersama hujan turun dia menatap langit lalu dia menunduk seperti tidak sanggup hidup lagi karna kehilangan dia benar-benar sayang selalu dia manjain pengganti orang tuanya kalau tidak ada

"oma dan opa apakah kalian berdua melihat tian begitu lemah ini karna ditinggal"ucap tian menunduk sembari memegang nisan oma dan opa
"oma dan opa selalu disamping tian ya walau kalian hanya bisa melihat diatas sana, tian pulang dulu yaa takut bunda khawatir kalian berdua yang tenang disana jagain tian selalu oma dan opa"Lanjutnya dan berdiri

"Assalamualaikum"ucap tian dan pergi menuju motornya buat pulang takut bundanya khawatir

Sesampainya tian didepan rumah

"Assalamualaikum"ucap tian memasuki rumahnya

"Waalaikumsalam"jawab semua orang didalam

"bersih² sana dek"ucap shani menyuruh tian

"iya bun tian ke kamar dulu"ucap tian dan menuju kamarnya

"mumu ke kamar juga ya bun yah pah mah"ucap muthe

"iya nak"jawab mereka semua dan muthe pun pergi mengikuti christian

"dia emang begitu dekat sama opa dan oma nya el"ucap shani ke eli
"kalau kami berdua tidak ada oma dan opa nya yang menggantikan kami berdua buat memanjakan christian jadi kalian berdua jangan heran yaa sama tian begitu sedih ditinggal oma dan opa nya"lanjut shani

"iya ci kami juga kalau ditinggal orang disayangi begitu juga ci"jawab eli diangguki gito

"Lo kok ga seperti tian zee"tanya aldo

Chrismuth familyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang